Memahami 10 Hal yang Sebaiknya Dihindari dalam Berbicara dengan Cara Keras dan Dominan
Saat berbicara, beberapa orang cenderung menggunakan cara yang keras dan dominan. Meskipun terlihat kuat dan berwibawa, menggunakan gaya bicara seperti ini bisa menyakiti orang lain dan merusak hubungan interpersonal kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami 10 hal yang sebaiknya dihindari dalam berbicara dengan cara keras dan dominan agar dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain.
1. Menghindari serangan langsung
Ketika berbicara dengan cara keras dan dominan, kita seringkali melontarkan kata-kata yang terlalu tajam dan menghakimi. Hal ini dapat menyakiti perasaan orang lain dan membuat mereka merasa terancam. Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari serangan langsung dalam berbicara. Ali Bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, pernah berkata, “Ketika engkau berbicara, katakanlah sesuatu yang indah atau lebih baik diam.”
2. Mendengarkan dengan empati
Berbicara dengan cara keras dan dominan biasanya membuat kita menjadi kurang peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Karenanya, penting bagi kita untuk mendengarkan dengan empati. Seperti yang dikatakan oleh Carl Rogers, seorang psikolog terkenal, “Salah satu kebutuhan mendasar manusia adalah merasa didengar dan dipahami.”
3. Menggunakan bahasa verbal dan non-verbal yang sopan
Ketika berbicara dengan cara keras dan dominan, seringkali kita menggunakan bahasa verbal dan non-verbal yang agresif. Hal ini dapat menciptakan ketegangan dan membuat lawan bicara kita merasa tidak nyaman. Untuk menjaga hubungan yang harmonis, sangat penting bagi kita untuk menggunakan bahasa verbal dan non-verbal yang sopan. Seperti yang disampaikan oleh Albert Mehrabian, seorang profesor psikologi, “Komunikasi terdiri dari 7 persen kata-kata, 38 persen nada suara, dan 55 persen bahasa tubuh.”
4. Menghindari kritik yang tidak membangun
Ketika berbicara dengan cara keras dan dominan, kita seringkali cenderung mengkritik orang lain dengan cara yang tidak membangun. Hal ini tidak hanya merusak hubungan interpersonal, tetapi juga meningkatkan ketegangan dan konflik. Karenanya, sebaiknya kita menghindari kritik yang tidak membangun dan lebih fokus pada solusi daripada masalah.
5. Mengajukan pertanyaan dengan sopan
Ketika berbicara dengan cara keras dan dominan, kita cenderung mengajukan pertanyaan dengan nada yang menantang dan merendahkan. Hal ini dapat membuat orang lain merasa diserang dan berpotensi menciptakan konfrontasi yang tidak perlu. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengajukan pertanyaan dengan sopan dan penuh rasa hormat.
Memahami 10 hal di atas akan membantu kita dalam berbicara dengan cara yang lebih bermartabat dan menghargai perasaan orang lain. Ketika berbicara, sebaiknya kita menjaga komunikasi agar tidak melibatkan perilaku yang keras dan mendominasi. Dalam konteks ini, Nelson Mandela pernah mengatakan, “Berbicara dengan kelembutan tidak berarti bersikap lemah, tetapi bersikap sabar dan bijaksana.”
Dalam berbicara dengan cara yang sempurna, membutuhkan waktu dan praktek yang konsisten untuk melatih diri kita menghindari perilaku yang keras dan dominan. Semakin kita memahami dan menghargai pentingnya berbicara dengan cara yang sopan dan baik, semakin kita mampu menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain.