Memahami Tes Kesehatan Mental di Indonesia: Keuntungan dan Prosesnya
Tes kesehatan mental di Indonesia semakin penting dilakukan untuk mendeteksi sekaligus mencegah berbagai masalah kesehatan mental di masyarakat. Dalam konteks psikologi, uji kesehatan mental merupakan langkah yang penting dalam menentukan status kesehatan mental seseorang. Menurut dr. Made Indrawan, SpKJ (K), “Uji kesehatan mental sangat penting dalam menentukan diagnosis dan perencanaan pengobatan selanjutnya.”
Proses tes kesehatan mental di Indonesia biasanya melibatkan wawancara, observasi, tes psikologi, maupun pemeriksaan neurologis. Tahap wawancara ini bertujuan untuk mengetahui riwayat medis dan psikologis seseorang. Observasi dilakukan untuk melihat berbagai indikator perilaku yang dapat mencerminkan kondisi mental seseorang. Sedangkan uji psikologi menilai berbagai fungsi kognitif dan psikososial seseorang.
Menurut Wan Ismail, seorang psikolog senior yang juga dosen Universitas Pendidikan Sultan Idris, “Proses tes kesehatan mental sebaiknya diarahkan pada pendekatan yang holistik. Selain faktor fisik, aspek psikologis dan sosial juga perlu diperhatikan dalam menilai kesehatan mental seseorang.”
Ada beberapa jenis tes kesehatan mental yang dapat dilakukan di Indonesia, seperti tes IQ, tes kepribadian, tes stres, tes kecemasan, maupun tes depresi. Hasil tes tersebut kemudian digunakan untuk menentukan diagnosis dan perencanaan terapi ke depannya.
Salah satu keuntungan dari melakukan tes kesehatan mental adalah dapat mendeteksi dini adanya masalah kesehatan mental. Dengan begitu, masalah tersebut dapat segera ditangani sebelum semakin parah dan membutuhkan penanganan yang lebih intensif. “Uji kesehatan mental menjadi penting karena orang dengan gangguan mental yang tidak terdeteksi cenderung tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” kata dr. Made Indrawan.
Selain itu, tes kesehatan mental juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental. “Masyarakat harus mengerti bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” kata psikolog Wan Ismail.
Dalam konteks pelayanan kesehatan, tes kesehatan mental di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Menurut data WHO pada 2019, hanya ada 3,95 psikiater per 100.000 populasi Indonesia. Kekurangan tenaga medis yang spesialis di bidang kesehatan mental menyebabkan akses terhadap pelayanan kesehatan mental masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.
Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental, diharapkan pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat memperkuat pelayanan kesehatan mental di Indonesia. “Tes kesehatan mental menjadi jembatan awal dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan mental,” kata dr. Made Indrawan.
Melalui tes kesehatan mental, diharapkan masyarakat Indonesia semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan mental mereka demi kualitas hidup yang lebih baik. Mari jaga kesehatan mental kita sejak dini!
Referensi:
1. D. S. Savio, dkk. (2016). Holistic Approach to Mental Health Assessment. International Journal of Research in Medical Sciences. 4(12), 5017-5023.
2. Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Kesehatan Jiwa Nasional 2018.
3. WHO. (2019). World Health Statistics 2019: Monitoring Health for the Sustainable Development Goals. Geneva: WHO.
4. Yusof, R. M., & Wan Ismail, W. S. (2009). The importance of psychological assessment in the mental health field. The Malaysian Journal of Medical Sciences. 16(2), 1-4.