Konflik dalam interaksi sosial adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana cara kita mengatasi konflik tersebut? Menurut psikologi sosial, ada berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kolaboratif. Menurut Kassin et al. (2018), pendekatan kolaboratif merupakan upaya untuk mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik. Dengan berusaha untuk berkomunikasi secara terbuka dan saling mendengarkan, konflik dapat diatasi dengan baik.
Selain itu, penting juga untuk menggunakan strategi kompromi dalam mengatasi konflik dalam interaksi sosial. Menurut Aronson et al. (2016), kompromi adalah solusi yang bisa diterapkan saat dua pihak memiliki kepentingan yang berbeda namun bersedia untuk mencapai kesepakatan yang adil. Dengan adanya kompromi, konflik dapat diselesaikan tanpa harus menimbulkan pertentangan yang lebih besar.
Selain pendekatan kolaboratif dan kompromi, mengatur emosi juga merupakan strategi penting dalam mengatasi konflik dalam interaksi sosial. Menurut Baron dan Byrne (2006), mengendalikan emosi saat berinteraksi dengan orang lain dapat membantu mencegah timbulnya konflik yang tidak perlu. Dengan mengontrol emosi, kita dapat lebih bijaksana dalam menanggapi situasi konflik.
Selanjutnya, penting juga untuk memahami bahwa konflik adalah hal yang lumrah dalam kehidupan sosial. Menurut Tajfel dan Turner (1979), konflik sosial merupakan hasil dari perbedaan individu dalam hal nilai, keyakinan, dan kepentingan. Dengan memahami sifat konflik tersebut, kita dapat lebih bijaksana dalam menghadapinya dan mencari solusi yang tepat.
Dengan menerapkan berbagai strategi yang disebutkan di atas, kita dapat mengatasi konflik dalam interaksi sosial dengan lebih baik. Penting untuk selalu ingat bahwa konflik adalah hal yang bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat dan saling pengertian. Sehingga, dengan adanya kesadaran akan pentingnya strategi-strategi tersebut, diharapkan konflik dalam interaksi sosial dapat terselesaikan dengan baik.