Bagi setiap individu, menghadapi rintangan dalam hidup merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari. Namun, yang membedakan adalah bagaimana kita menanggapi rintangan tersebut. Diperlukan keberanian dan kekuatan batin untuk menghadapi segala tantangan dengan lapang dada. Inilah yang disebut sebagai menumbuhkan ketahanan psikologis yang tangguh.
Menurut psikolog klinis, Dr. Susan David, ketahanan psikologis adalah kemampuan seseorang untuk melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dalam bukunya yang berjudul “Emotional Agility”, beliau menekankan pentingnya memiliki sikap yang fleksibel dan mampu beradaptasi dalam menghadapi situasi sulit. Dengan demikian, ketahanan psikologis akan membantu kita untuk tetap tenang dan optimis di tengah rintangan.
Sebagai contoh, ketika kita dihadapkan pada situasi yang menimbulkan stres atau kecemasan, kita dapat mengubah perspektif kita menjadi lebih positif. Dr. Martin Seligman, psikolog positif ternama, menekankan pentingnya melatih diri untuk memiliki pola pikir yang optimis. Menurut beliau, menghadapi rintangan dengan lapang dada artinya kita memiliki keyakinan bahwa kita mampu melewati segala tantangan yang datang.
Menumbuhkan ketahanan psikologis yang tangguh juga dapat dilakukan dengan cara membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang terdekat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Emma Seppälä, peneliti di Stanford University, memiliki hubungan yang mendukung dapat meningkatkan ketahanan psikologis seseorang. Dengan memiliki dukungan dari orang-orang terdekat, kita akan merasa lebih kuat dan mampu menghadapi segala rintangan dengan lebih baik.
Dalam menghadapi rintangan, tidak ada yang sempurna dan tidak ada yang bisa menghindari kesulitan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kita merespons dan menjalani setiap rintangan tersebut. Dengan memiliki ketahanan psikologis yang tangguh, kita dapat mengubah rintangan menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, mari bersikap lapang dada dalam menghadapi segala rintangan yang datang menjemput kita.