Prinsip-Prinsip Dasar dalam Psikologi Gestalt: Memahami Keterkaitan Bagian dan Keseluruhan
Psikologi Gestalt adalah sebuah pendekatan dalam psikologi yang berfokus pada pemahaman keterkaitan antara bagian dan keseluruhan dalam pengalaman manusia. Dalam psikologi Gestalt, terdapat beberapa prinsip dasar yang membantu kita memahami bagaimana pikiran dan persepsi manusia bekerja. Prinsip-prinsip ini membantu kita dalam memahami bagaimana kita bisa mengorganisasikan pengalaman kita dalam bentuk keseluruhan yang bermakna.
Salah satu prinsip dasar dalam psikologi Gestalt adalah hukum perwujudan. Hukum ini menyatakan bahwa kita cenderung mengelompokkan objek atau elemen-elemen yang memiliki kesamaan dalam bentuk atau karakteristiknya. Sebagai contoh, ketika kita melihat sebuah gambar yang terdiri dari bintang-bintang dengan warna yang sama, kita cenderung melihatnya sebagai kelompok yang terpisah dari objek lain yang memiliki warna atau bentuk yang berbeda.
Terdapat juga prinsip dasar yang dikenal sebagai hukum abai, yaitu kecenderungan kita untuk mengabaikan bagian-bagian objek yang tidak relevan atau tidak penting untuk membentuk keseluruhan. Sebagai contoh, ketika kita melihat wajah seseorang, kita cenderung fokus pada mata, hidung, dan mulut, sementara rambut dan telinga diabaikan.
Seorang ahli psikologi Gestalt terkenal, Max Wertheimer, pernah mengemukakan pemikirannya tentang prinsip dasar dalam psikologi Gestalt. Ia menyatakan, “The whole is other than the sum of the parts” yang berarti bahwa keseluruhan memiliki makna yang lebih daripada hanya gabungan dari bagian-bagiannya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengalami suatu objek atau situasi, kita lebih dari sekedar mengamati bagian-bagian yang ada, tetapi juga memahami keterkaitan dan makna keseluruhannya.
Dalam konteks prinsip dasar dalam psikologi Gestalt, ada juga hukum kelanjutan yang menekankan pada kecenderungan kita untuk melihat bentuk yang terus berlanjut atau melanjutkan pola yang ada. Contohnya, ketika kita melihat dua garis yang berdekatan, kita cenderung melihatnya sebagai satu garis yang terus berlanjut, bukan dua garis yang terpisah.
Tidak hanya itu, prinsip dasar lain dalam psikologi Gestalt adalah hukum sempurna. Hukum ini menunjukkan kecenderungan kita untuk menggabungkan bagian-bagian objek yang mempertahankan simetri atau keselarasan. Sebagai contoh, ketika kita melihat gambar wajah, kita cenderung melihatnya sebagai satu wajah yang simetris, walaupun bagian-bagiannya tidak sepenuhnya sama.
Prinsip-prinsip dasar dalam psikologi Gestalt ini memberi kita pemahaman yang dalam tentang cara pikiran kita mengorganisasikan pengalaman kita menjadi keseluruhan yang bermakna. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, kita dapat dengan lebih baik untuk memahami bagaimana persepsi kita bekerja dan bagaimana kita menyusun dan mengelola informasi dari dunia luar.
Referensi:
– Wertheimer, M. (1923). “Untersuchungen Zur Lehre Von Der Gestalt.” Psicologia y TeorĂa de La Forma.
– Feldman, E. (2000). “The Role of Structure in Gestalt Psychology.” Cognitive Science, 24(1), 107-138.