Terangkat Duka: Menghadapi Stigma dan Diskriminasi dalam Isu Kesehatan Mental
Kesehatan mental sering kali menjadi isu yang terpinggirkan dalam masyarakat kita. Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan mental, stigma dan diskriminasi seringkali menjadi hambatan utama dalam proses penyembuhan mereka. Hal ini tentu saja menambah beban psikologis yang mereka rasakan, sehingga penderitaan mereka semakin terangkat duka.
Menurut dr. Yudithia Ayu Vriesandika, seorang psikiater dari RS Suyoto, stigma terhadap orang dengan gangguan kesehatan mental seringkali muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kondisi tersebut. “Masyarakat seringkali menyalahkan individu yang mengalami masalah kesehatan mental sebagai lemah atau kurang iman, padahal kondisi tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang bisa dipilih,” ujar dr. Yudithia.
Selain stigma, diskriminasi juga seringkali menghantui individu yang mengalami masalah kesehatan mental. Mereka seringkali didiskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan hingga hubungan sosial. Hal ini tentu saja menambah beban psikologis yang mereka rasakan, serta membuat proses penyembuhan menjadi semakin sulit.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stigma terhadap orang dengan gangguan kesehatan mental masih menjadi masalah serius yang harus segera diatasi. “Stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan kesehatan mental adalah sebuah pengalaman menyakitkan yang bisa mempengaruhi kehidupan mereka dalam jangka panjang,” ujar Dr. Shekhar Saxena, Direktur Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Zat WHO.
Untuk mengatasi stigma dan diskriminasi dalam isu kesehatan mental, dr. Yudithia menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. “Dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang masalah kesehatan mental, diharapkan masyarakat bisa lebih empati dan mendukung individu yang mengalami kondisi tersebut,” ujarnya.
Dengan menghadapi stigma dan diskriminasi, kita bisa membantu meringankan beban psikologis individu yang mengalami masalah kesehatan mental. Mari kita bersama-sama memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang dan dukungan, agar mereka bisa mendapatkan perawatan dan perhatian yang mereka butuhkan. Terangkat duka, kita lawan stigma dan diskriminasi dalam isu kesehatan mental.