Resilience, atau ketangguhan, adalah kemampuan seseorang untuk bangkit dan bertahan dalam menghadapi kesulitan atau tantangan. Tidak semua orang dilahirkan dengan keterampilan resilience yang kuat, namun hal tersebut masih dapat dikembangkan melalui berbagai cara. Nah, kali ini kita akan membahas 9 cara mengembangkan keterampilan resilience yang kuat.

Pertama, cobalah untuk menerima kenyataan dan berdamai dengan diri sendiri. Menurut psikolog Kari Leibowitz, “Menerima kenyataan adalah langkah pertama dalam membangun resilience yang kuat.” Hal ini berarti kita perlu menerima bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai keinginan kita dan belajar untuk menjaga keseimbangan emosi kita.

Kedua, belajar untuk beradaptasi dengan perubahan. Seperti yang dikatakan oleh Charles Darwin, “Bukanlah yang paling kuat yang bertahan, namun yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan.” Dalam menghadapi situasi yang tidak terduga, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat akan membantu kita tetap tenang dan fokus.

Ketiga, jangan takut untuk mencari bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, memiliki hubungan yang kuat dengan orang lain dapat meningkatkan keterampilan resilience seseorang. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berbagi masalah dan pengalaman kita kepada orang-orang yang peduli tentang kita.

Keempat, jaga kesehatan fisik dan mental kita. Sebuah studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan bahwa kesehatan fisik dan mental yang baik dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi tekanan dan stres. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan tidur yang cukup.

Kelima, berkembanglah melalui kegagalan dan kesalahan. Seperti yang diungkapkan oleh Thomas Edison, “Saya tidak pernah gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.” Belajar dari kesalahan dan kegagalan akan mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dan tetap mencoba yang terbaik.

Keenam, tetaplah bersyukur atas segala hal yang kita miliki. Menurut psikolog Robert Emmons, “Rasa syukur dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan mental seseorang.” Dengan selalu menghargai apa yang kita miliki, kita akan lebih mudah untuk melihat sisi positif dari setiap situasi yang kita hadapi.

Ketujuh, latih kemampuan problem solving dan decision making. Menurut psikolog Amerika Martin E.P. Seligman, “Orang yang resilient memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan secara efektif.” Dengan melatih kemampuan tersebut, kita akan lebih siap dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada.

Kedelapan, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Menurut psikolog Kristen Neff, “Self-compassion adalah kunci dalam membangun resilience yang kuat.” Menghargai diri sendiri dan mengatasi rasa ketakutan akan kegagalan akan membantu kita untuk tetap tenang dan fokus dalam menghadapi masalah.

Terakhir, jangan pernah menyerah dan tetaplah percaya pada diri sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh penulis dan motivator Zig Ziglar, “Ketika satu pintu tertutup, pintu lain akan terbuka. Namun terkadang kita terlalu lama berdiri di depan pintu tertutup tersebut sehingga kita tidak melihat pintu yang baru telah terbuka untuk kita.” Berpegang teguh pada keyakinan dan tujuan kita akan membantu kita dalam menghadapi setiap rintangan dengan penuh keyakinan.

Dengan menerapkan 9 cara mengembangkan keterampilan resilience yang kuat di atas, kita akan dapat melatih diri kita untuk tetap tenang, fokus, dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Ingatlah bahwa resilience bukanlah sesuatu yang kita miliki secara instan, namun merupakan hasil dari latihan dan kesabaran yang terus-menerus. Jadi, mulailah untuk mengembangkan keterampilan resilience Anda sekarang juga!

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental