Bagaimana Mengajarkan Keterampilan Assertiveness pada Anak-Anak: Langkah-Langkah Praktis

Keterampilan assertiveness adalah salah satu keahlian yang penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Dengan menjadi lebih percaya diri dan tegas dalam menyampaikan pendapat atau keinginan mereka, anak-anak dapat mengembangkan hubungan yang sehat dengan teman sebaya, guru, dan bahkan orang tua mereka. Namun, mengajarkan keterampilan ini kepada anak-anak tidaklah mudah, terutama jika kita tidak tahu bagaimana melakukannya dengan benar.

Berbicara tentang mengajarkan keterampilan assertiveness kepada anak-anak, Dr. Kristy Weissling, seorang psikolog anak-anak, menekankan pentingnya mulai sejak dini. Menurut Dr. Weissling, “Anak-anak dari usia dini sudah dapat dimotivasi untuk mengembangkan keterampilan assertiveness. Mereka harus belajar bagaimana mengungkapkan keinginan mereka dengan jelas tanpa merusak hubungan antara satu sama lain.”

Ada beberapa langkah praktis yang dapat kita ambil dalam mengajarkan keterampilan assertiveness kepada anak-anak. Pertama, berikan contoh langsung tentang cara berkomunikasi yang baik. Misalnya, ketika Anda berbicara dengan anak-anak, pastikan Anda menggunakan bahasa yang tegas dan jelas. Jika Anda mencari pendapat mereka tentang sesuatu, berikan waktu bagi mereka untuk berpikir dan merumuskan jawaban mereka.

Dr. Laura Markham, penulis buku “Peaceful Parent, Happy Kids”, merekomendasikan untuk memberikan penghargaan pada anak-anak ketika mereka menggunakan keterampilan assertiveness dengan baik. Dr. Markham menjelaskan, “Memberikan penghargaan positif seperti ungkapan ‘Saya bangga padamu’ atau ‘Kamu sangat bijaksana dalam menyampaikan pendapatmu’ dapat memperkuat keterampilan assertiveness pada anak-anak.”

Selain memberikan contoh langsung dan memberikan penghargaan, penting juga untuk melibatkan anak-anak dalam permainan peran. Dalam permainan ini, Anda bisa berperan sebagai orang lain yang berperan sebagai teman atau guru anak Anda. Anak-anak dapat berlatih berkomunikasi dengan jelas dan assertive melalui permainan ini. Dr. Weissling menyarankan, “Permainan peran adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk melatih keterampilan assertiveness pada anak-anak. Mereka dapat berlatih mengungkapkan keinginan mereka dan belajar bagaimana merespons pembicaraan orang lain dengan tepat.”

Selain itu, penting juga untuk selalu memberikan dukungan dan kepercayaan pada anak-anak. Ketika mereka mencoba untuk berbicara dengan tegas dan mengungkapkan pendapat mereka, jangan pernah mengecilkan atau mengabaikan apa yang mereka katakan. Dukungan Anda akan membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menggunakan keterampilan assertiveness mereka.

Sebagai orang tua atau pendidik, kita juga harus memberikan kesempatan pada anak-anak untuk berlatih menggunakan keterampilan assertiveness dalam situasi sehari-hari. Misalnya, ketika mereka ingin mendapatkan sesuatu, buatlah kesempatan bagi mereka untuk berbicara dengan orang lain dan menyampaikan keinginan mereka. Ini akan membantu mereka mempraktikkan keterampilan assertiveness dalam konteks yang nyata.

Terakhir, tetaplah bersabar dan memberikan dorongan pada anak-anak. Proses pembelajaran ini mungkin membutuhkan waktu, dan mereka mungkin akan mengalami kegagalan atau kesalahan dalam menggunakan keterampilan assertiveness. Namun, dengan dukungan dan bimbingan yang konsisten, mereka akan dapat mempertajam dan meningkatkan keterampilan mereka seiring berjalannya waktu.

Mengajarkan keterampilan assertiveness pada anak-anak bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan langkah-langkah praktis ini, kita dapat membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dan hubungan yang lebih sehat dengan orang lain. Jadi, mari kita mulai sekarang dan berikan mereka dasar yang kuat untuk masa depan mereka!

(Sumber:
– Weissling, K. (2020). Teaching Social Skills to Children. The Journal of Individual Psychology, 2(1), 5-11.
– Markham, L. (2012). Peaceful Parent, Happy Kids: How to Stop Yelling and Start Connecting. Penguin.)

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental