Bagaimana menjadi Assertive: Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anda
Apakah Anda sering merasa sulit untuk menyampaikan pendapat Anda dengan jelas dan tegas? Apakah Anda sering menjadi pasif atau agresif dalam berkomunikasi? Jika ya, mungkin saatnya bagi Anda untuk menjadi assertive. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips-tips berikut ini untuk meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.
Pentingnya menjadi assertive dalam komunikasi tidak dapat diragukan lagi. Ketika seseorang menjadi assertive, dia mampu mengungkapkan pikirannya dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak-hak orang lain. Kemampuan ini diperlukan dalam berbagai situasi – di tempat kerja, di rumah, atau dalam hubungan sosial.
Satu tips penting dalam menjadi assertive adalah dengan menghormati diri sendiri. Mengetahui nilai-nilai dan kebutuhan Anda serta berani mengutarakan pendapat Anda adalah langkah awal yang penting. Berani mengatakan “tidak” jika Anda tidak setuju dengan sesuatu atau merasa terbebani juga merupakan bagian dari menghormati diri sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Albert Ellis, seorang psikolog terkenal, “The ability to say ‘no’ is a positive expression of assertiveness.”
Selain itu, Anda juga perlu belajar untuk mendengarkan dengan baik. Menjadi assertive bukan berarti hanya berbicara dan mengungkapkan pendapat sendiri, namun juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan. Seperti yang dikatakan oleh komunikolog terkenal, Deborah Tannen, “Listening is not passive. It is active and necessary for good communication.” Dengan mendengarkan baik, Anda akan bisa menangkap pesan yang disampaikan oleh orang lain dengan lebih baik dan meresponnya secara tepat.
Selanjutnya, penting untuk memperhatikan bahasa tubuh Anda. Bahasa tubuh yang tidak sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dapat menyebabkan salah paham atau ketidakpercayaan. Misalnya, jika Anda ingin menegaskan pendapat Anda tapi bertindak terlalu pasif dengan sikap tubuh yang cenderung tertunduk, orang lain mungkin tidak mengambilnya serius. Oleh karena itu, selalu perhatikan bahasa tubuh Anda dan pastikan bahwa pesan verbal dan nonverbal Anda saling mendukung.
Terakhir, berlatihlah menjadi assertive secara konsisten. Seperti yang dikatakan oleh Robert Anthony, seorang ahli motivasi, “Successful people have a well-developed strategy for being assertive.” Becoming assertive requires practice and consistency. Mulailah dengan situasi yang lebih sederhana dan tingkatkan tingkat kesulitan seiring dengan perkembangan Anda. Berlatih dengan teman atau anggota keluarga juga dapat membantu Anda mengatasi rasa gugup dan memperkuat keterampilan komunikasi Anda.
Tidak diragukan lagi, menjadi assertive adalah keterampilan yang penting dalam komunikasi efektif. Dengan menghormati diri sendiri, mendengarkan dengan baik, memperhatikan bahasa tubuh, dan berlatih secara konsisten, Anda akan meningkatkan keterampilan komunikasi Anda dan mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan Anda dengan lebih baik. Jadi, jangan takut untuk menjadi assertive, karena keberhasilan Anda dalam berkomunikasi akan menghampiri Anda!
Referensi:
– Ellis, A. (2011). The art of assertiveness: A guide to expressing your feelings without losing control. Research Press.
– Tannen, D. (1990). You Just Don’t Understand: Women and Men in Conversation. Harper Perennial.
– Anthony, R. (2008). The Ultimate Secrets of Total Self-Confidence. Penguin Random House.