Menjadi Lebih Berani: Mengubah Sikap Pasif Menjadi Assertive


Menjadi Lebih Berani: Mengubah Sikap Pasif Menjadi Assertive

Apakah Anda seringkali merasa tidak mampu mengungkapkan pendapat atau keinginan Anda dengan jelas? Atau mungkin Anda merasa tidak nyaman saat harus menghadapi konflik atau situasi yang menuntut Anda untuk mengambil keputusan penting? Jika ya, kemungkinan besar Anda memiliki sikap yang lebih pasif daripada assertive.

Sikap pasif adalah sikap di mana seseorang cenderung untuk menghindari konfrontasi, tidak mampu mengungkapkan pendapat, dan cenderung membiarkan orang lain mendominasi keputusan. Sikap ini sering kali membuat seseorang merasa tidak dihargai dan membuatnya sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Namun, jangan khawatir. Anda dapat mengubah sikap pasif Anda menjadi sikap yang lebih berani dan assertive. Menjadi assertive berarti Anda memiliki kemampuan untuk mengungkapkan diri dengan jelas dan tegas, menetapkan batasan yang sehat, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat.

Jadi, bagaimana caranya? Pertama-tama, cobalah untuk mengidentifikasi alasan di balik sikap pasif Anda. Apakah Anda pernah mengalami pengalaman yang membuat Anda trauma atau merasa tidak aman sehingga Anda memilih untuk tetap pasif? Menyadari akar masalah adalah langkah awal yang penting dalam proses transformasi menjadi seseorang yang lebih berani dan assertive.

Selanjutnya, latihlah kemampuan komunikasi Anda. Berani mengungkapkan pendapat dan keinginan tidak berarti Anda harus bersikap kasar atau agresif. Sebaliknya, Anda dapat mengungkapkan itu dengan penuh penghormatan dan empati kepada orang lain. Byrd Baggett, seorang ahli keberanian, pernah mengatakan, “Being assertive is a core communication skill. It is being able to express yourself in a way that is direct and respectful to others.”

Agar lebih berani, cobalah untuk keluar dari zona nyaman Anda. Tantang diri Anda untuk menghadapi situasi-situasi yang menuntut Anda untuk berbicara dengan tegas dan mengambil keputusan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Robert Anthony, seorang psikolog, dijelaskan bahwa “the only way to develop assertiveness is by doing assertiveness.” Artinya, dengan melangkah keluar dari zona nyaman, Anda akan semakin terbiasa dan terlatih dalam bersikap lebih berani.

Penting juga untuk memiliki pandangan yang jelas tentang diri Anda sendiri dan apa yang Anda ingin capai dalam kehidupan. Ketika Anda memiliki tujuan yang jelas, Anda akan lebih termotivasi untuk mengambil langkah-langkah berani demi mencapainya. Menurut Brian Tracy, seorang penulis dan pelatih bisnis, “Developing an attitude of unshakeable courage, of a person who cannot be turned from his or her goals, is an essential factor in the accomplishment of anything truly worthwhile.”

Selain itu, carilah dukungan dari orang-orang terdekat Anda. Berteman dengan orang-orang yang berpikiran positif dan berani dapat memberikan inspirasi dan motivasi tambahan bagi Anda. Diskusikan pengalaman dan tantangan Anda dengan mereka, dan belajar dari pengalaman mereka dalam mengubah sikap pasif menjadi assertive.

Dalam proses mengubah sikap pasif menjadi assertive, ingatlah untuk selalu sabar dan memberikan waktu bagi diri Anda sendiri. Mengubah sikap yang telah tertanam cukup dalam butuh waktu dan komitmen. Tetapi percayalah, jika Anda terus berusaha dan tetap berani, Anda akan berhasil menjadi seseorang yang lebih berani dan assertive.

Akhir kata, “Courage is the most important of all the virtues because without courage, you can’t practice any other virtue consistently.” (Maya Angelou) Oleh karena itu, jadilah lebih berani dan ubahlah sikap pasif Anda menjadi sikap yang lebih positif dan berani, agar Anda dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam hidup Anda.

Referensi:
– Baggett, B. (2014). The courage to be assertive. Diakses dari https://www.byrdgroup.com/the-courage-to-be-assertive/
– Anthony, R. (2012). The upside of being assertive. Diakses dari https://www.psychologytoday.com/intl/blog/mind-wellness-awareness/201308/the-upside-being-assertive
– Tracy, B. (n.d.). Developing the courage to take action. Diakses dari https://www.briantracy.com/blog/personal-success/developing-the-courage-to-take-action/
– Angelou, M. (n.d.). Courage Quotes. Diakses dari https://www.richarddawkins.net/2018/11/courage/

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Assertiveness Anda di Lingkungan Sosial Video


Apakah Anda sering merasa sulit untuk mengungkapkan pendapat Anda di depan orang lain? Jika iya, mungkin Anda perlu meningkatkan kemampuan assertiveness Anda di lingkungan sosial video. Assertiveness adalah keterampilan yang sangat penting dalam berkomunikasi secara efektif, terutama dalam era digital saat ini. Dalam artikel ini, saya akan membagikan 5 cara yang dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan assertiveness Anda di lingkungan sosial video.

Pertama, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang apa itu assertiveness. Dr. Randy J. Paterson, seorang psikolog terkenal, menyatakan bahwa “assertiveness melibatkan kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dengan jelas dan tegas, tanpa menyerang atau menyinggung orang lain.” Dalam konteks lingkungan sosial video, hal ini berarti mampu menyampaikan ide dan pendapat dengan jelas dan aman, tanpa melukai perasaan orang lain.

Cara pertama untuk meningkatkan kemampuan assertiveness Anda di lingkungan sosial video adalah dengan berlatih berbicara di depan kamera. Selain itu, rekam dan tonton kembali video Anda sendiri untuk melihat bagaimana Anda terlihat dan apa yang dapat diperbaiki. Menurut Dr. Elliot Berkman, seorang profesor psikologi di University of Oregon, “berlatih secara konsisten akan membantu Anda merasa lebih percaya diri dan meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.”

Cara kedua adalah dengan mengenali emosi Anda dan mengelola stres dengan baik. Dr. Daniel Goleman, pakar dalam bidang kecerdasan emosional, menjelaskan bahwa “kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi adalah kunci utama dalam berkomunikasi secara assertive.” Oleh karena itu, jangan takut untuk mengenali emosi Anda dan beri diri Anda waktu untuk tenang sebelum Anda berbicara di lingkungan sosial video.

Langkah selanjutnya adalah memperhatikan bahasa tubuh Anda. Profesor Albert Mehrabian dari University of California, Los Angeles, menunjukkan bahwa “93% pesan yang disampaikan adalah melalui bahasa tubuh dan bahasa non-verbal.” Oleh karena itu, pastikan sikap tubuh Anda mencerminkan keyakinan dan kepercayaan diri saat berkomunikasi di lingkungan sosial video.

Cara keempat adalah dengan menghormati pendapat orang lain. Dr. Sharon Saline, seorang ahli dalam bidang komunikasi interpersonal, menganjurkan untuk “mendengarkan dengan penuh perhatian dan menghargai pandangan orang lain, bahkan jika Anda tidak setuju.” Dengan cara ini, Anda menunjukkan bahwa Anda dapat berkomunikasi dengan cara yang sopan dan terbuka.

Terakhir, perlu diingat bahwa meningkatkan kemampuan assertiveness tidak terjadi dalam semalam. Diperlukan waktu dan latihan yang konsisten untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pijar Psikologi, sebuah platform pembelajaran daring, merekomendasikan untuk “mempelajari teknik-teknik assertiveness, seperti menggunakan ‘aku pesan’ dan mengajukan pertanyaan terbuka, dan berlatih menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.”

Dalam conclusion, apapun profesimu atau bidang spesialisasimu, kemampuan assertiveness yang baik akan memberikan dampak positif dalam hubungan sosial video. Dengan berlatih dan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan assertiveness Anda dan menjadi komunikator yang lebih percaya diri. Sebagai penutup, saya ingin membagikan kutipan dari Steve Maraboli, seorang pembicara motivasi, yang mengatakan, “Dalam mengejar kemampuan dan keterampilan Anda, belajarlah untuk mengungkapkan diri Anda dengan lebih baik daripada yang biasa.” Selamat berlatih dan semoga sukses!

Mengenal Perbedaan Antara Assertiveness, Agresivitas, dan Pasivitas


Mencermati Perbedaan Antara Assertiveness, Agresivitas, dan Pasivitas

Bagi sebagian orang, mungkin sulit untuk membedakan antara assertiveness (keberanian berpendapat), agresivitas, dan pasivitas. Ketiga kata tersebut sering kali disalahartikan sebagai satu kesatuan, padahal sebenarnya memiliki makna yang berbeda-beda. Untuk itu, pada artikel kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang perbedaan antara ketiga konsep ini agar dapat diterapkan secara tepat dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama-tama, mari kita bahas mengenai assertiveness. Assertiveness adalah kemampuan seseorang untuk berbicara dengan lugas, jujur, dan tegas tanpa merendahkan orang lain. Seorang yang assertive mampu mengungkapkan pendapat dan keinginannya dengan jelas, tetapi tetap dalam batas-batas yang wajar. Menurut Dr. Randy Paterson, seorang psikolog klinis terkenal, assertiveness adalah “kemampuan untuk menyampaikan pikiran, keinginan, dan pendapat tanpa melukai orang lain.”

Berbeda dengan assertiveness, agresivitas melibatkan penyerangan secara verbal atau bahkan fisik terhadap orang lain. Orang yang agresif cenderung menekan pendapat dan kehendaknya kepada orang lain tanpa memperhatikan perasaan dan kebutuhan mereka. Dr. Matthew McKay, seorang psikolog terkenal, menjelaskan bahwa “agresivitas adalah perilaku yang bertujuan untuk mendominasi orang lain dan memaksakan kehendak sendiri, tanpa memperhatikan perasaan mereka.”

Di sisi lain, pasivitas adalah sikap diam atau pasrah, di mana seseorang cenderung mengalah dan tidak mampu mengungkapkan pendapat atau keinginannya. Orang yang pasif seringkali merasa takut untuk berbicara atau takut akan konflik. Dalam kata-kata Dr. Carl R. Rogers, seorang psikolog terkemuka, pasivitas adalah “ketidakmampuan untuk mengaktualisasikan diri pada tingkat yang optimal karena rasa takut atau kurangnya keyakinan diri.”

Penting untuk memahami perbedaan antara assertiveness, agresivitas, dan pasivitas karena masing-masing memiliki konsekuensi yang berbeda dalam hubungan interpersonal. Sebagai contoh, jika seseorang terlalu assertive, ia mungkin lebih mudah membuat orang lain tersinggung atau merasa ditekan. Di sisi lain, jika seseorang terlalu agresif, ia dapat mengabaikan perasaan dan kebutuhan orang lain, yang berpotensi merusak hubungan dan menciptakan konflik. Sementara itu, sikap yang terlalu pasif dapat membuat seseorang merasa tidak dihargai dan memiliki kehidupan sosial yang kurang memuaskan.

Untuk mengembangkan keberanian berpendapat (assertiveness) yang sehat, perlu untuk memperhatikan konteks dan komunikasi yang efektif. Terdapat beberapa teknik yang dapat membantu seseorang menjadi lebih assertive, seperti mengungkapkan keinginan dengan jelas, mendengarkan dengan empati, dan menjaga keadilan dalam interaksi sosial.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang perbedaan antara assertiveness, agresivitas, dan pasivitas. Dengan memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep ini dengan tepat, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:
– Paterson, R. J. (2009). The Assertiveness Workbook: How to Express Your Ideas and Stand Up for Yourself at Work and in Relationships. New Harbinger Publications.
– McKay, M., Davis, M., & Fanning, P. (2011). Messages: The Communication Skills Book. New Harbinger Publications.
– Rogers, C. R. (1961). On Becoming a Person: A Therapist’s View of Psychotherapy. Houghton Mifflin Harcourt.

Pentingnya Kemampuan Assertiveness untuk Kesuksesan di Tempat Kerja


Ketika bekerja di tempat kerja, ada sebuah keterampilan yang sering kali diabaikan, yaitu kemampuan assertiveness. Tidak semua orang menyadari betapa pentingnya kemampuan ini untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Akan tetapi, jika Anda ingin sukses di tempat kerja, memiliki kemampuan assertiveness adalah suatu keharusan. Mari kita lihat mengapa kemampuan ini begitu penting dan bagaimana Anda dapat mengembangkannya.

Pentingnya kemampuan assertiveness dalam tempat kerja tidak dapat dianggap enteng. Menurut Raina Brands, seorang profesor di London Business School, “Kemampuan assertiveness bertugas untuk memastikan bahwa ide-ide Anda didengar dan dihargai oleh rekan-rekan kerja Anda. Ini adalah kunci untuk membangun reputasi yang kuat dan mencapai kesuksesan di tempat kerja.”

Salah satu alasan mengapa kemampuan assertiveness sangat penting adalah karena hal tersebut memungkinkan Anda untuk mengungkapkan pendapat dan gagasan Anda dengan jelas dan tegas. Dengan menjadi assertive, Anda dapat memperoleh penilaian yang adil terhadap prestasi Anda. Dr. Sandra Theunissen, seorang psikolog dan konsultan karir, menjelaskan bahwa “kemampuan assertiveness membantu Anda untuk merasa lebih percaya diri dan memiliki kemampuan untuk berdiri teguh dalam menghadapi tekanan dan konflik di tempat kerja.”

Selain itu, kemampuan assertiveness juga memungkinkan Anda untuk menjaga batas-batas pribadi Anda di tempat kerja. Dr. Randy J. Paterson, seorang psikolog asal Vancouver dan penulis buku “The Assertiveness Workbook,” menjelaskan bahwa “mengenal dan menjaga batas-batas pribadi Anda merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan atau penyelewengan di tempat kerja.”

Bagaimana caranya mengembangkan kemampuan assertiveness? Pertama, penting untuk mempelajari teknik-teknik komunikasi yang efektif. Menurut Lynn Taylor, seorang penulis buku “Tame Your Terrible Office Tyrant,” “komunikasi assertive melibatkan penggunaan bahasa yang jelas dan tegas, menghindari kata-kata yang menyerang atau defensif, menggunakan bahasa tubuh yang namun tidak mengancam, dan tetap berfokus pada fakta dan masalah, bukan orang.”

Selain itu, Nienke Kan, seorang ahli kepemimpinan dan penulis buku “Assertiveness at Work,” menyarankan untuk mengamati dan belajar dari orang-orang yang sudah memiliki kemampuan assertiveness yang baik di tempat kerja. Melihat bagaimana mereka berkomunikasi dan menangani situasi-situasi tertentu dapat membantu Anda mengembangkan kemampuan assertiveness Anda sendiri.

Kemampuan assertiveness tidak hanya penting untuk kesuksesan di tempat kerja, tetapi juga untuk kesejahteraan pribadi Anda. Menurut Adam Galinsky, seorang profesor di Columbia Business School, “tingkat kepuasan kerja dan kebahagiaan seseorang sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk mengungkapkan pendapat dan mengambil keputusan yang berarti di tempat kerja.”

Jadi, jika Anda ingin mencapai kesuksesan di tempat kerja, jangan abaikan pentingnya kemampuan assertiveness. Latihlah diri Anda untuk menjadi lebih assertive dalam berkomunikasi dan mengungkapkan pendapat dengan jelas dan tegas. Dengan begitu, Anda dapat membangun reputasi yang kuat, menjaga batas-batas pribadi Anda, dan mencapai kesuksesan yang layak Anda raih.

Bagaimana Menjadi Assertive: Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anda


Bagaimana menjadi Assertive: Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anda

Apakah Anda sering merasa sulit untuk menyampaikan pendapat Anda dengan jelas dan tegas? Apakah Anda sering menjadi pasif atau agresif dalam berkomunikasi? Jika ya, mungkin saatnya bagi Anda untuk menjadi assertive. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips-tips berikut ini untuk meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.

Pentingnya menjadi assertive dalam komunikasi tidak dapat diragukan lagi. Ketika seseorang menjadi assertive, dia mampu mengungkapkan pikirannya dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak-hak orang lain. Kemampuan ini diperlukan dalam berbagai situasi – di tempat kerja, di rumah, atau dalam hubungan sosial.

Satu tips penting dalam menjadi assertive adalah dengan menghormati diri sendiri. Mengetahui nilai-nilai dan kebutuhan Anda serta berani mengutarakan pendapat Anda adalah langkah awal yang penting. Berani mengatakan “tidak” jika Anda tidak setuju dengan sesuatu atau merasa terbebani juga merupakan bagian dari menghormati diri sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Albert Ellis, seorang psikolog terkenal, “The ability to say ‘no’ is a positive expression of assertiveness.”

Selain itu, Anda juga perlu belajar untuk mendengarkan dengan baik. Menjadi assertive bukan berarti hanya berbicara dan mengungkapkan pendapat sendiri, namun juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan. Seperti yang dikatakan oleh komunikolog terkenal, Deborah Tannen, “Listening is not passive. It is active and necessary for good communication.” Dengan mendengarkan baik, Anda akan bisa menangkap pesan yang disampaikan oleh orang lain dengan lebih baik dan meresponnya secara tepat.

Selanjutnya, penting untuk memperhatikan bahasa tubuh Anda. Bahasa tubuh yang tidak sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dapat menyebabkan salah paham atau ketidakpercayaan. Misalnya, jika Anda ingin menegaskan pendapat Anda tapi bertindak terlalu pasif dengan sikap tubuh yang cenderung tertunduk, orang lain mungkin tidak mengambilnya serius. Oleh karena itu, selalu perhatikan bahasa tubuh Anda dan pastikan bahwa pesan verbal dan nonverbal Anda saling mendukung.

Terakhir, berlatihlah menjadi assertive secara konsisten. Seperti yang dikatakan oleh Robert Anthony, seorang ahli motivasi, “Successful people have a well-developed strategy for being assertive.” Becoming assertive requires practice and consistency. Mulailah dengan situasi yang lebih sederhana dan tingkatkan tingkat kesulitan seiring dengan perkembangan Anda. Berlatih dengan teman atau anggota keluarga juga dapat membantu Anda mengatasi rasa gugup dan memperkuat keterampilan komunikasi Anda.

Tidak diragukan lagi, menjadi assertive adalah keterampilan yang penting dalam komunikasi efektif. Dengan menghormati diri sendiri, mendengarkan dengan baik, memperhatikan bahasa tubuh, dan berlatih secara konsisten, Anda akan meningkatkan keterampilan komunikasi Anda dan mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan Anda dengan lebih baik. Jadi, jangan takut untuk menjadi assertive, karena keberhasilan Anda dalam berkomunikasi akan menghampiri Anda!

Referensi:
– Ellis, A. (2011). The art of assertiveness: A guide to expressing your feelings without losing control. Research Press.
– Tannen, D. (1990). You Just Don’t Understand: Women and Men in Conversation. Harper Perennial.
– Anthony, R. (2008). The Ultimate Secrets of Total Self-Confidence. Penguin Random House.

Apa Itu Kemampuan Assertiveness dan Bagaimana Menerapkannya?


Apa Itu Kemampuan Assertiveness dan Bagaimana Menerapkannya?

Kemampuan assertiveness adalah kemampuan untuk mengambil tindakan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak-hak orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan assertiveness sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan mencegah konflik. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan ini dan seringkali takut untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya.

Menerapkan kemampuan assertiveness bukanlah hal yang mudah. Diperlukan sikap yang tegas dan percaya diri agar dapat dengan nyata menyampaikan pikiran, perasaan, serta kebijakan yang tepat. Selain itu, mendengarkan dan merespon dengan bijak saat menerima kritik dan umpan balik juga merupakan langkah penting dalam membangun kemampuan assertiveness.

Menurut psikolog Lisa Firestone, “assertiveness involves speaking up for oneself in a way that is honest and respectful of others. It means being open to others’ opinions but standing firm in your own beliefs and communicating them with confidence.” Ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat.

Bagaimana kita dapat mempraktikkan kemampuan assertiveness dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita lihat beberapa tips yang dapat membantu:

1. Berbicara dengan tegas dan jelas
2. Jangan takut untuk mengatakan “tidak” jika memang perlu
3. Dengarkan dengan baik dan respon secara bijak
4. Sabar dan terbuka terhadap kritik dan umpan balik
5. Tetap berdiri di atas keyakinan Anda dengan cara yang sopan dan damai

Mengembangkan kemampuan assertiveness membutuhkan waktu dan latihan. Namun, dengan mempraktikkan langkah-langkah ini secara konsisten, kita bisa menjadi lebih percaya diri, membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, dan mewujudkan tujuan hidup yang lebih besar.

Sebagai kesimpulan, kemampuan assertiveness adalah hal yang penting untuk dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan tersebut, kita dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, serta kebijakan dengan jelas dan tegas, dan juga merespons dengan bijak saat menerima kritik dan umpan balik. Mari terus berlatih dan berbuat yang terbaik!

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental