Menelusuri Stigma: Pandangan Baru tentang Kesehatan Mental di Indonesia
Kesehatan mental adalah aspek penting bagi kesejahteraan manusia. Sayangnya, stigma yang melekat di dalam masyarakat membuat orang-orang lebih memilih untuk menyembunyikan masalah kesehatan mental mereka. Hal ini menjadi tantangan besar di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pandangan baru untuk mengatasi stigma yang melekat pada kesehatan mental.
Menurut Lisa DeLeon, seorang psikolog dari Texas A&M University, stigma yang melekat pada kesehatan mental berdampak negatif pada individu yang memiliki masalah kesehatan mental. Selain itu, stigma tersebut juga menghambat akses seseorang untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. “Stigma juga membuat orang yang memiliki masalah kesehatan mental merasa malu dan tidak nyaman dalam mengungkapkan perasaan mereka,” kata DeLeon.
Hal ini juga diperkuat oleh Dr. Feny Utami, Kepala Bagian Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang menyatakan bahwa stigma masih menjadi hambatan utama dalam pengobatan kesehatan mental di Indonesia. “Banyak orang Indonesia masih merasa malu untuk mencari bantuan ketika mengalami masalah kesehatan mental. Mereka takut dihakimi, dijauhi atau diasingkan dari masyarakat,” ujarnya.
Untuk mengatasi stigma tersebut, diperlukan pandangan baru dalam menghadapi masalah kesehatan mental di Indonesia. Oleh karena itu, Dr. Feny Utami menyarankan agar masyarakat mulai memahami dan menghargai pentingnya kesehatan mental. “Kita harus belajar menerima bahwa kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan meremehkan orang yang mengalami masalah kesehatan mental,” ucapnya.
Menjadi penting bagi kita sebagai masyarakat untuk dapat mengenali dan menyadari bahwa masalah kesehatan mental bukanlah hal yang memalukan. Sebaliknya, masalah ini harus dianggap sebagai suatu kondisi medis yang membutuhkan perhatian dan perawatan serius. Dengan memandangnya seperti itu, kita dapat memulai untuk menghilangkan stigma dan membuka dialog terbuka mengenai kesehatan mental.
Menurut Dr. Feny, “kita harus menghilangkan stigma bahwa orang yang mengalami masalah kesehatan mental menjadi tidak normal atau bahkan dianggap terlalu lemah.” Oleh karena itu, diharapkan adanya perubahan pemikiran dan pandangan masyarakat tentang masalah kesehatan mental di Indonesia.
Dengan adanya pandangan baru terkait kesehatan mental, diharapkan stigma yang melekat pada masalah ini dapat dihilangkan. Hal ini tidak hanya akan memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental, tetapi juga akan membantu mereka untuk lebih mudah dalam mencari dan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Melalui kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, diharapkan masyarakat dapat membuka diri dan berbicara dengan lebih terbuka mengenai masalah kesehatan mental. Kita semua perlu berperan aktif dalam mengatasi stigma dan menumbuhkan kesadaran tentang kesehatan mental di Indonesia.
Referensi:
– “The Stigma of Mental Health: How to Break Down Barriers to Care” – Texas A&M University
– “Stigma, rintangan utama bagi penyembuhan kesehatan mental” – CNN Indonesia
– “Stigma dan Persepsi Keluarga, Penghalang Utama Perawatan Kesehatan Mental” – Tempo.co.