Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.


Mengatasi Stigma Terkait Kesehatan Mental di Indonesia merupakan tantangan besar yang masih dihadapi negara kita hingga saat ini. Stigma terhadap gangguan kesehatan mental seringkali membuat orang yang mengalami masalah ini merasa malu, takut, dan enggan untuk mencari pertolongan.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia mencapai 12 per 1000 penduduk, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang mencari bantuan medis karena adanya stigma negatif yang melekat. Hal ini diungkapkan oleh dr. Andrianto, psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Sitanala, yang mengatakan bahwa “stigma terhadap kesehatan mental masih sangat kuat di masyarakat, sehingga banyak orang yang memilih untuk menyembunyikan masalahnya daripada mencari pertolongan.”

Upaya untuk mengatasi stigma terkait kesehatan mental perlu dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Dr. Nina, seorang psikolog klinis, menegaskan pentingnya edukasi masyarakat mengenai gangguan kesehatan mental agar stigma negatif dapat berkurang. “Kita perlu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental, bahwa itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan,” ujarnya.

Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga diperlukan dalam memberikan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas. Prof. Budi, seorang ahli kesehatan masyarakat, menyarankan agar “pemerintah meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan mental dan memperluas jangkauan layanan ke seluruh pelosok negeri.”

Mengatasi stigma terkait kesehatan mental bukanlah hal yang mudah, namun jika semua pihak bersatu padu dan berkomitmen untuk memberikan dukungan, edukasi, dan layanan yang baik, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli terhadap kesehatan mental. Mari bersama-sama mengubah pandangan negatif menjadi pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan mental di Indonesia.

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental