Mengenal Stigma dan Diskriminasi Terkait Kesehatan Mental
Saat ini, stigma dan diskriminasi terkait kesehatan mental masih menjadi permasalahan serius di masyarakat. Banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental merasa tidak nyaman untuk mencari bantuan karena takut akan stigma dan diskriminasi yang mungkin mereka hadapi.
Mengenal stigma terkait kesehatan mental adalah langkah pertama dalam memeranginya. Mengetahui bahwa stigma tersebut ada dan seringkali tidak beralasan akan membantu kita lebih memahami bahwa kesehatan mental seharusnya dilihat dengan serius dan tidak boleh dianggap sepele.
Menurut Dr. Tatiana Falcone, seorang psikiater anak dan remaja di Cleveland Clinic Children’s, “Stigma adalah stereotip negatif dan sikap diskriminatif terhadap orang-orang dengan gangguan kesehatan mental. Stigma ini dapat mencegah orang untuk mencari bantuan atau menyebabkan mereka merasa malu dan tertekan.”
Diskriminasi terkait kesehatan mental juga seringkali muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari perlakuan tidak adil di tempat kerja, pertemanan, atau bahkan dalam pelayanan kesehatan. Diskriminasi ini dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental.
Menurut Dr. Ben-Eliyahu, seorang profesor di The University of Texas at Austin, “Diskriminasi terhadap orang-orang dengan masalah kesehatan mental bisa menjadi penghalang utama dalam mencari bantuan dan perawatan yang mereka butuhkan.”
Untuk mengatasi stigma dan diskriminasi terkait kesehatan mental, perlu adanya perubahan sikap dan persepsi masyarakat. Pendidikan dan sosialisasi tentang kesehatan mental juga perlu ditingkatkan agar stigma dan diskriminasi dapat diminimalisir.
Menurut Survei Nasional Kesehatan Jiwa 2018, stigma terhadap kesehatan mental masih tinggi di Indonesia. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar masyarakat lebih memahami dan mendukung individu yang mengalami masalah kesehatan mental.
Dengan mengenal stigma dan diskriminasi terkait kesehatan mental, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memahami bahwa mereka juga berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi individu dengan masalah kesehatan mental. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan juga penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.