Konflik adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang tidak dapat dihindari. Namun, bagaimana kita menghadapi konflik dapat membuat perbedaan besar dalam hasil akhirnya. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi konflik adalah dengan sikap asertif.
Sikap asertif adalah kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas dan tegas tanpa melukai orang lain. Menghadapi konflik dengan sikap asertif akan membantu kita dalam berkomunikasi secara efektif tanpa memperburuk situasi.
Dalam berkomunikasi, seringkali kita mengalami ketidakasertifan yang menyebabkan konflik menjadi semakin rumit. Dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh Hamka dan Yasir, (2016) dikemukakan bahwa ketidakasertifan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kesalahpahaman, kecemasan, dan ketegangan.
Menurut Dr. David Burns, seorang ahli terapi kognitif, “Sikap asertif membantu mengurangi ketidakpahaman dan menyediakan dasar yang kuat untuk membangun hubungan yang sehat.” Hal ini mengindikasikan pentingnya sikap asertif dalam mengatasi konflik.
Dalam situasi konflik, penting untuk mengendalikan emosi dan berkomunikasi dengan jelas. Menurut Marshall Rosenberg, pendiri pendekatan komunikasi nonviolent, “Dengan berbicara dengan jelas dan tegas, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan peluang untuk solusi yang damai.”
Oleh karena itu, penting untuk mempraktikkan sikap asertif dalam setiap interaksi kita. Dengan menjadi lebih asertif dalam berkomunikasi, kita dapat mengatasi konflik dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih sehat. Jadi, mari belajar menghadapi konflik dengan sikap asertif agar kita dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitar kita.