Pengalaman dan lingkungan memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan kognisi manusia. Menurut para ahli, kedua faktor ini menjadi kunci utama dalam membentuk perkembangan otak dan proses berpikir manusia secara keseluruhan.
Dalam sebuah wawancara dengan psikolog terkemuka Jean Piaget, beliau menyatakan bahwa pengalaman adalah “sumber pengetahuan yang paling penting bagi anak-anak dalam tahap perkembangan kognitif mereka.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengalaman dalam membentuk pola berpikir seseorang.
Lingkungan juga turut berperan dalam pengembangan kognisi manusia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh psikolog lingkungan, Urie Bronfenbrenner, dalam teori ekologi perkembangan manusia, lingkungan sosial serta fisik tempat seseorang tinggal memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan kognitifnya.
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Harvard, pengalaman dan lingkungan yang positif dapat meningkatkan kemampuan kognitif seseorang, terutama pada masa perkembangan awal. Hal ini sejalan dengan pendapat para ahli bahwa interaksi individu dengan lingkungan sekitar serta pengalaman yang diperoleh akan membentuk jaringan neuron dalam otak yang kemudian akan memengaruhi proses berpikir.
Karenanya, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan pengalaman dan lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif anak-anak. Seperti yang dikatakan oleh John Dewey, seorang filsuf dan pendidik terkenal, “Anak-anak bukanlah hanya potongan tanah liat yang harus diisi dengan informasi, tetapi mereka adalah individu yang perlu dibimbing dalam mengeksplorasi dunia sekitarnya secara aktif.”
Dengan demikian, peran pengalaman dan lingkungan tidak bisa diabaikan dalam pengembangan kognisi manusia. Kedua faktor ini saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pemikiran dan perkembangan seseorang secara keseluruhan. Sehingga, penting untuk memberikan pengalaman dan lingkungan yang positif guna mendorong perkembangan kognitif yang optimal pada manusia.