Drakor (drama Korea) memang telah menjadi salah satu tontonan favorit bagi banyak orang, terutama di Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa ada keterkaitan antara cerita drakor dengan masalah kesehatan mental? Sebuah penelitian menemukan bahwa menonton drakor bisa memberikan efek positif namun juga negatif terhadap kesehatan mental seseorang.
Menonton drakor bisa menjadi hiburan yang menyenangkan dan menghibur, namun terkadang cerita-cerita dramatis dan emosional dalam drakor juga dapat memicu stres dan kecemasan pada penonton. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang, terutama jika mereka terlalu terbawa suasana cerita yang sedang mereka tonton.
Menurut dr. Rika Dwiriani, seorang psikiater dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, “Tidak ada salahnya menonton drakor, namun penting untuk tetap menjaga keseimbangan emosi dan tidak terlalu terbawa perasaan saat menonton. Jika merasa terganggu atau tertekan setelah menonton drakor, segera cari bantuan dan konsultasi dengan psikolog atau psikiater.”
Sebaliknya, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa menonton drakor bisa berdampak positif bagi kesehatan mental seseorang. Dr. Joan Harvey, seorang psikolog klinis, menyatakan bahwa “Menonton drakor bisa membantu seseorang untuk mengatasi stres dan kecemasan, karena cerita-cerita yang membangkitkan emosi dalam drakor dapat membantu seseorang untuk merasa terhubung dan lebih memahami perasaan mereka sendiri.”
Namun demikian, penting untuk tetap mengenali batas diri saat menonton drakor dan menjaga keseimbangan emosi. Jika Anda merasa terganggu atau merasa bahwa menonton drakor memengaruhi kesehatan mental Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan.
Dalam konteks ini, kesehatan mental memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Penting bagi kita untuk selalu menjaga keseimbangan emosi dan mental kita, termasuk saat menonton drakor. Sehingga, kita bisa tetap menikmati tontonan favorit kita tanpa harus mengorbankan kesehatan mental kita.