Antara Asertivitas dan Agresivitas: Bagaimana Membedakan Kedua Karakteristik Ini?
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, seringkali kita akan menemui perilaku yang beragam. Salah satu cara untuk berkomunikasi yang efektif adalah dengan menggunakan karakteristik asertif. Asertivitas adalah kemampuan untuk menyatakan pendapat, mengungkapkan keinginan, dan menetapkan batasan tanpa melanggar hak orang lain. Di sisi lain, kita juga seringkali menemui perilaku yang agresif, di mana seseorang menekan kehendaknya kepada orang lain tanpa memperdulikan perasaan atau hak mereka.
Antara asertivitas dan agresivitas terdengar serupa, namun sebetulnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup besar. Bagaimana kita bisa membedakan kedua karakteristik ini?
Pertama, mari kita mulai dengan memahami asertivitas. Menurut Alberti dan Emmons (1970), asertivitas adalah “penyampaian pendapat, kebutuhan, dan perasaan seseorang secara langsung dan jujur tanpa melukai orang lain”. Seorang individu asertif mampu menyatakan pendapatnya dengan sopan dan menghargai pendapat orang lain. Mereka juga mampu menjaga batasan diri tanpa melanggar hak-hak orang lain.
Di sisi lain, agresivitas menunjukkan perilaku yang cenderung mengekspresikan kehendak seseorang dengan cara yang mengesampingkan perasaan atau hak orang lain. Menurut Dorland (2012), agresivitas adalah “perilaku yang menyerang atau menyerang dengan keras secara fisik atau verbal”. Orang yang agresif cenderung menggunakan kekuatan atau tekanan untuk memaksa orang lain menerima keinginannya.
Penting untuk membedakan kedua karakteristik ini karena penggunaan asertivitas yang tepat dapat meningkatkan hubungan antara individu, sementara agresivitas justru dapat merusak hubungan tersebut. Sebagaimana dikatakan oleh Alan Loy McGinnis, seorang psikolog terkenal, “asertivitas memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan diri sendiri dengan jujur dan terbuka, sementara agresivitas seringkali menimbulkan pertengkaran dan konflik yang tidak perlu”.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat perbedaan antara asertivitas dan agresivitas dengan jelas. Misalnya, dalam situasi konflik, seseorang yang asertif mungkin akan mengemukakan pendapatnya dengan tenang dan menghargai pendapat orang lain, sementara orang yang agresif cenderung akan memaksa kehendaknya tanpa memperdulikan perasaan orang lain.
Untuk meningkatkan kemampuan asertifitas dan menghindari perilaku agresif, penting bagi kita untuk belajar melatih keterampilan komunikasi yang efektif. Dengan memahami perbedaan antara asertivitas dan agresivitas, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitar kita.
Dengan mengetahui perbedaan antara asertivitas dan agresivitas, kita dapat meningkatkan keterampilan komunikasi kita dan mencegah konflik yang tidak perlu. Mari kita terus belajar untuk menjadi individu yang asertif, menghargai pendapat orang lain, dan mampu menyatakan keinginan kita tanpa merugikan orang lain.