Membedah Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Mental
Permasalahan kesehatan mental seringkali terabaikan dan luput dari perhatian kita sehari-hari. Memahami pentingnya kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik kita. Ada banyak mitos dan fakta yang perlu kita telusuri dalam hal ini.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, kita juga harus membedakan antara mitos dan fakta seputar topik ini. Salah satu mitos yang cukup umum adalah anggapan bahwa masalah kesehatan mental hanya dialami oleh mereka yang “gila” atau “lemah”. Tidak ada kata yang lebih jauh dari kebenaran.
Profesor John M. Grohol, seorang psikolog dan pendiri Psych Central, mengatakan, “Tidak ada alasan untuk merasa malu atau takut untuk mencari bantuan profesional ketika menghadapi masalah kesehatan mental. Ini sama seperti jika kita menemui seorang dokter untuk merawat fisik kita. Saatnya kita menghilangkan stigma negatif yang menyertai masalah ini.”
Banyak orang juga percaya bahwa kondisi kesehatan mental hanya muncul sebagai akibat dari faktor genetik. Padahal, studi menunjukkan bahwa faktor lingkungan, seperti stres, trauma, atau pengalaman negatif lainnya, juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Yang lebih mencengangkan, masih banyak orang yang menganggap bahwa anak-anak tidak bisa mengalami masalah kesehatan mental. Dr. Harold Koplewicz, presiden dan pendiri Child Mind Institute, menyatakan bahwa setidaknya 1 dari 5 anak mengalami gangguan kesehatan mental saat ini. “Anak-anak memiliki perasaan dan emosi yang sama seperti orang dewasa, dan mereka juga bisa mengalami masalah kesehatan mental. Jangan abaikan tanda-tanda tersebut,” jelasnya.
Selain mitos, ada juga fakta yang perlu kita pahami. Salah satunya adalah bahwa kesehatan mental dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial dan penampilan fisik. Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan performa kerja, meningkatkan hubungan interpersonal, dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association juga menunjukkan bahwa terapi psikologis yang tepat dapat efektif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan mental. Dr. Lynn Bufka, seorang psikolog senior di APA, mengatakan, “Terapi psikologis membantu orang mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan mental secara efektif. Itu adalah salah satu langkah penting dalam memulihkan kesehatan mental seseorang.”
Mitos dan fakta seputar kesehatan mental memang perlu kita pahami dengan baik. Perubahan sikap dan pemahaman yang lebih baik tentang topik ini dapat membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, mari kita terus mempelajari dan memahami kesehatan mental dengan lebih baik agar kita dapat mendukung satu sama lain dalam menjaga kesehatan mental kita.
Referensi:
– Grohol, J. M. (2018). The stigma of mental illness. Psych Central. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari https://psychcentral.com/blog/the-stigma-of-mental-illness/
– Koplewicz, H. (2018). It’s Time to End the Stigma Around Child Mental Health. Child Mind Institute. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari https://childmind.org/article/its-time-to-end-the-stigma-around-child-mental-health/
– Bufka, L. (2018). How Does Psychotherapy Help People Recover From Mental Illness? American Psychological Association. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari https://www.apa.org/helpcenter/psychotherapy-recover