Membahas Stres dan Teknik Mengatasinya


Menghadapi tekanan hidup dan stres sehari-hari merupakan hal yang umum dialami oleh banyak orang, baik itu karena pekerjaan, hubungan, atau masalah pribadi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membahas tentang stres dan teknik mengatasinya agar kita bisa menghadapinya dengan bijak dan sehat.

Stres adalah reaksi alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan hidup yang kita hadapi setiap harinya. Menurut American Institute of Stress, stres adalah “suatu keadaan fisik dan mental yang ditimbulkan oleh faktor-faktor eksternal seperti tekanan psikologis, pekerjaan yang berat atau tuntutan emosional”.

Stres, jika dibiarkan tidak terkontrol, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental kita. Salah satu dampak negatif yang sering muncul adalah gangguan tidur. Menurut Dr. Alice Boyes, seorang psikolog terkenal, stres yang tidak tertangani dengan baik dapat mengganggu kualitas tidur kita dan menyebabkan kita sulit tidur atau bahkan insomnia.

Selain itu, stres juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti peningkatan tekanan darah, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan gangguan pencernaan. Karenanya, penting bagi kita untuk menemukan cara mengatasi stres yang efektif.

Salah satu teknik yang dapat membantu mengatasi stres adalah teknik relaksasi. Dr. David Ballard, seorang psikolog organisasi terkenal, merekomendasikan teknik-teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan meditasi untuk mengurangi stres. Ia berkata, “Melakukan latihan pernapasan dalam atau meditasi secara rutin dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan rasa ketenangan.”

Selain teknik relaksasi, melakukan olahraga secara teratur juga dapat membantu mengatasi stres. Dr. James A. Blumenthal, seorang ahli kesehatan mental, menjelaskan bahwa olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang bertindak sebagai alami penenang. Menurut Dr. Blumenthal, “Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki atau berlari, dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan mood secara keseluruhan.”

Selain teknik-teknik tersebut, penting juga bagi kita untuk mencari dukungan sosial dalam menghadapi stres. Menurut Dr. Amit Sood, seorang spesialis dalam bidang stres mengatakan, “Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan berbicara dengan seorang profesional dapat membantu mengurangi stres secara signifikan.”

Dalam menghadapi stres, kita juga perlu mengubah pola pikir kita dan mengelola waktu dengan bijak. Menurut Dr. Elizabeth Lombardo, seorang psikolog terkenal, “Mengubah cara kita berpikir dan mengatur prioritas dalam hidup kita adalah kunci untuk mengatasi stres.” Menjadi lebih fleksibel dan mengelola ekspektasi diri juga dapat membantu mengurangi stres yang kita alami.

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang stres dan teknik mengatasinya. Stres merupakan reaksi alami tubuh kita terhadap tekanan hidup, namun jika tidak tertangani dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengatasi stres dengan menggunakan teknik-teknik relaksasi, olahraga, dukungan sosial, dan mengubah pola pikir serta mengelola waktu dengan bijak. Semoga informasi ini dapat membantu kita dalam menghadapi dan mengatasi stres sehari-hari.

Referensi:
1. American Institute of Stress. (Diakses pada 2021). Stress Effects. Diakses dari https://www.stress.org/stress-effects/
2. Boyes, A. (2020). How Stress Affects Your Sleep—and What to Do About It. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/stress/sleep#effect-of-stress-on-sleep
3. Ballard, D. (2018). Making the Business Case for Stress Management. American Psychological Association. Diakses dari https://www.apa.org/helpcenter/work-stress
4. Blumenthal, J. A. (2005). Exercise and Stress. Western Journal of Medicine, 176(2), 62–63. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC545554/
5. Lombardo, E. (2011). Manage Your Time, Manage Your Stress: Practices That Work. Psychology Today. Diakses dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/better-you/201109/manage-your-time-manage-your-stress

Membedah Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Mental


Membedah Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan Mental

Permasalahan kesehatan mental seringkali terabaikan dan luput dari perhatian kita sehari-hari. Memahami pentingnya kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik kita. Ada banyak mitos dan fakta yang perlu kita telusuri dalam hal ini.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, kita juga harus membedakan antara mitos dan fakta seputar topik ini. Salah satu mitos yang cukup umum adalah anggapan bahwa masalah kesehatan mental hanya dialami oleh mereka yang “gila” atau “lemah”. Tidak ada kata yang lebih jauh dari kebenaran.

Profesor John M. Grohol, seorang psikolog dan pendiri Psych Central, mengatakan, “Tidak ada alasan untuk merasa malu atau takut untuk mencari bantuan profesional ketika menghadapi masalah kesehatan mental. Ini sama seperti jika kita menemui seorang dokter untuk merawat fisik kita. Saatnya kita menghilangkan stigma negatif yang menyertai masalah ini.”

Banyak orang juga percaya bahwa kondisi kesehatan mental hanya muncul sebagai akibat dari faktor genetik. Padahal, studi menunjukkan bahwa faktor lingkungan, seperti stres, trauma, atau pengalaman negatif lainnya, juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Yang lebih mencengangkan, masih banyak orang yang menganggap bahwa anak-anak tidak bisa mengalami masalah kesehatan mental. Dr. Harold Koplewicz, presiden dan pendiri Child Mind Institute, menyatakan bahwa setidaknya 1 dari 5 anak mengalami gangguan kesehatan mental saat ini. “Anak-anak memiliki perasaan dan emosi yang sama seperti orang dewasa, dan mereka juga bisa mengalami masalah kesehatan mental. Jangan abaikan tanda-tanda tersebut,” jelasnya.

Selain mitos, ada juga fakta yang perlu kita pahami. Salah satunya adalah bahwa kesehatan mental dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial dan penampilan fisik. Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan performa kerja, meningkatkan hubungan interpersonal, dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association juga menunjukkan bahwa terapi psikologis yang tepat dapat efektif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan mental. Dr. Lynn Bufka, seorang psikolog senior di APA, mengatakan, “Terapi psikologis membantu orang mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan mental secara efektif. Itu adalah salah satu langkah penting dalam memulihkan kesehatan mental seseorang.”

Mitos dan fakta seputar kesehatan mental memang perlu kita pahami dengan baik. Perubahan sikap dan pemahaman yang lebih baik tentang topik ini dapat membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, mari kita terus mempelajari dan memahami kesehatan mental dengan lebih baik agar kita dapat mendukung satu sama lain dalam menjaga kesehatan mental kita.

Referensi:
– Grohol, J. M. (2018). The stigma of mental illness. Psych Central. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari https://psychcentral.com/blog/the-stigma-of-mental-illness/
– Koplewicz, H. (2018). It’s Time to End the Stigma Around Child Mental Health. Child Mind Institute. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari https://childmind.org/article/its-time-to-end-the-stigma-around-child-mental-health/
– Bufka, L. (2018). How Does Psychotherapy Help People Recover From Mental Illness? American Psychological Association. Diakses pada 5 Agustus 2021, dari https://www.apa.org/helpcenter/psychotherapy-recover

Terkini: Perkembangan Terbaru dalam Dunia Psikologi


Terkini: Perkembangan Terbaru dalam Dunia Psikologi

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia psikologi pun mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan, beberapa ahli psikologi menyebut bahwa era saat ini merupakan zaman psikologi. Karena dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, maka semakin banyak juga peran psikologi dalam kehidupan manusia.

Salah satu perkembangan terbaru dalam dunia psikologi adalah pendekatan psikologi positif. Menurut Martin Seligman, seorang ahli psikologi dan penulis buku tentang psikologi positif, “Psikologi positif adalah ilmu dan aplikasi dari kebahagiaan, keterlibatan, dan makna dalam kehidupan manusia.” Dengan pendekatan psikologi positif, maka fokus utama adalah pada hal-hal positif, seperti kebahagiaan, optimisme, dan harapan. Hal ini berbeda dengan pendekatan psikologi tradisional yang lebih bersifat penyembuhan dan fokus pada masalah dan kelemahan.

Selain itu, teknologi juga mempengaruhi perkembangan dunia psikologi. Misalnya, dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, maka psikologi online menjadi semakin populer. Menurut Dr. John Grohol, seorang psikolog dan pendiri PsychCentral.com, “Psikologi online memiliki potensi untuk memberikan akses terhadap perawatan kesehatan mental yang lebih luas dan lebih efektif.”

Namun, dengan perkembangan tersebut, juga muncul beberapa isu dan tantangan dalam dunia psikologi. Salah satunya adalah tentang privasi. Dr. John Grohol juga menyatakan bahwa “Ada banyak isu privasi yang timbul akibat pertumbuhan psikologi online, seperti bagaimana menyimpan data pasien, dan bagaimana melindungi informasi pasien dari akses yang tidak sah.”

Dalam hal penelitian, perkembangan terbaru adalah tentang hubungan antara psikologi dan neurologi. Menurut Dr. Eric Kandel, seorang ahli neurologi dan pemenang Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran, “Psikologi dan neurologi sekarang terhubung secara erat, dan saling melengkapi satu sama lain.” Dalam penelitian yang dilakukannya, Dr. Kandel menemukan bahwa neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi, sangat terkait dengan pembelajaran dan perkembangan kognitif manusia.

Dalam kesimpulannya, perkembangan terbaru dalam dunia psikologi sangatlah menarik dan signifikan. Pendekatan psikologi positif memberikan pandangan yang optimis tentang kehidupan manusia, teknologi memungkinkan akses terhadap perawatan kesehatan mental yang lebih efektif, dan penelitian tentang hubungan antara psikologi dan neurologi memberi pandangan baru tentang pembelajaran dan perkembangan kognitif manusia. Namun, tentu saja perkembangan tersebut juga menghadirkan isu tentang privasi dan tantangan yang perlu dihadapi oleh para ahli psikologi.

Referensi:

Seligman, M.E.P. (2002). Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment. New York: Free Press.

Grohol, J. M. (2016). What Is Online Psychology? Retrieved from https://psychcentral.com/blog/what-is-online-psychology/

Kandel, E. (2012). The Age of Insight: The Quest to Understand the Unconscious in Art, Mind, and Brain, from Vienna 1900 to the Present. New York: Random House.

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental