Banyak hal yang bisa menyenangkan ketika membicarakan tentang pikiran dan perilaku manusia. Namun, jangan lupakan juga fakta bahwa ada sisi gelap yang tersembunyi di balik itu semua. Membedah sisi gelap pikiran dan perilaku manusia adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari dan dipahami.
Mari kita mulai dengan membedah sisi gelap pikiran. Dalam konteks ini, pikiran manusia dapat memancarkan energi negatif yang dapat memengaruhi suasana hati dan emosi. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Alex Lickerman, seorang ahli medis, ia menyatakan, “Pikiran negatif dapat menghindarkan seseorang dari memperoleh kebahagiaan dan mengarahkan mereka ke sikap yang berbahaya.”
Pikiran negatif ini dapat mempengaruhi perilaku manusia. Menurut psikolog Alfred Adler, “Perilaku yang destruktif adalah hasil dari tekanan internal yang berhubungan dengan perasaan inferioritas atau rasa tidak berarti.” Dalam beberapa kasus, pikiran dan perilaku manusia yang gelap ini bahkan dapat berujung pada tindakan kekerasan.
Dalam membedah sisi gelap perilaku manusia, Psychoanalyst Carl Jung pernah mengatakan, “Sisi gelap dalam diri kita sendiri adalah apa yang paling banyak kita takuti.” Dia berpendapat bahwa kita cenderung menolak dan mengabaikan sisi gelap ini karena rasa takut dan ketidaknyamanan yang timbul.
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa ada sisi gelap dalam pikiran dan perilaku manusia. Salah satunya adalah teori Freud tentang “Id, Ego, dan Super Ego”. Menurut Freud, id adalah bagian tak sadar dari pikiran yang menyimpan dorongan-dorongan primitif dan keinginan, ego adalah bagian pikiran yang memproses realitas, sedangkan superego adalah bagian dari bahasa internal yang mengontrol nafsu dan hasrat.
Namun, penting untuk diingat bahwa sisi gelap ini ada dalam setiap individu dan tidak hanya terbatas pada segmen tertentu dari populasi. Filosof Jean-Jacques Rousseau berkata, “Tidak ada orang yang benar-benar bebas dari sisi gelap yang mengerikan ini; cenderung muncul dalam perilaku kita jika kondisinya memungkinkan.”
Jadi, apa yang harus kita lakukan dengan penemuan ini? Apakah kita harus menghindarinya ataukah mencoba memahaminya? Menurut psikolog klinis Dr. Deborah Serani, “Membuka diri terhadap pemahaman akan sisi gelap kita sendiri biasanya melibatkan keberanian dan kemandirian pribadi. Ini adalah langkah pertama menuju pertumbuhan dan kebijaksanaan.”
Membedah sisi gelap pikiran dan perilaku manusia adalah penting untuk menjaga kesehatan mental dan mencegah tindakan destruktif. Dalam mengeksplorasi sisi gelap ini, kita dapat menemukan banyak hal tentang diri kita sendiri dan orang lain. Mungkin lebih mudah untuk mengabaikannya, tetapi dengan menghadapinya, kita bisa menerima diri kita sendiri sepenuhnya.
Referensi:
1. Lickerman, A. (2011). The Power of Negative Thinking. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/happiness-in-world/201101/the-power-negative-thinking
2. Albertson, E. (2015). Exploring the Dark Side of the Human Psyche. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-truisms-wellness/201503/exploring-the-dark-side-the-human-psyche
3. Serani, D. (2013). The Impact of Discovering Your Dark Side. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/two-takes-depression/201308/the-impact-discovering-your-dark-side
4. Punya, S. (2014). Menyingkap Sisi Gelap Pikiran dan Perilaku Manusia. ArtikelTempur.com. https://www.artikeltempur.com/2014/12/menyingkap-sisi-gelap-pikiran-dan.html