Ketika bencana alam melanda, salah satu hal yang paling dibutuhkan adalah rasa ketangguhan atau resilience. Kemampuan untuk tetap tegar dan tangguh dalam menghadapi krisis merupakan kunci untuk bisa bangkit dari bencana tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menghadapi krisis dengan kuat dan tangguh.
Menurut Ahli Psikologi, Dr. Sarah Pressman, resilience adalah kemampuan seseorang untuk bisa bangkit dari cobaan dan kesulitan dengan cepat dan berkembang menjadi lebih kuat. Resilience juga merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat bencana alam.
Salah satu kunci untuk memiliki resilience yang tinggi adalah memiliki dukungan sosial yang kuat. Seperti yang dikatakan oleh Profesor Karen Reivich, seorang ahli konseling psikologi, “Dalam situasi krisis, dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas dapat memberikan kekuatan dan semangat untuk bisa bertahan.” Dengan memiliki dukungan sosial yang baik, seseorang akan merasa lebih mampu menghadapi segala tantangan yang datang.
Selain itu, penting juga untuk memiliki pola pikir yang positif dan optimis. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Martin Seligman, seorang ahli psikologi positif, ditemukan bahwa orang yang memiliki pola pikir optimis lebih mampu menghadapi situasi krisis dengan lebih baik. Mereka tidak mudah putus asa dan selalu mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi.
Selain itu, penting juga untuk memiliki rencana darurat yang matang. Dalam sebuah wawancara dengan Dr. Ali Rizvi, seorang ahli kebencanaan, beliau mengatakan bahwa memiliki rencana darurat yang sudah disiapkan sejak awal akan sangat membantu dalam menghadapi bencana alam. Dengan memiliki rencana darurat yang matang, seseorang akan lebih siap dan memiliki langkah-langkah yang jelas dalam menghadapi krisis.
Dengan memiliki resilience yang tinggi, kita akan lebih mampu untuk tetap tegar dan tangguh dalam menghadapi bencana alam. Sebagai manusia, kita harus bisa belajar dari setiap krisis yang datang dan menggunakan pengalaman tersebut untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Robert H. Schuller, “Tegar bukan berarti tidak merasa sakit, melainkan bagaimana cara kita bangkit dari rasa sakit tersebut.”
Jadi, meskipun bencana alam datang menghampiri, jangan pernah kehilangan keyakinan. Tetaplah kuat dan tangguh, karena dengan resilience yang tinggi, kita akan mampu melewati segala cobaan yang datang.