Teknik Dasar Asertif dalam Mengatasi Konflik Secara Efektif

Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kemungkinan untuk terlibat dalam konflik selalu ada. Namun, bagaimana kita menangani konflik tersebut dapat membuat perbedaan besar dalam hubungan interpersonal kita. Salah satu teknik yang dapat membantu kita mengatasi konflik secara efektif adalah dengan menggunakan teknik dasar asertif.

Menurut Marquis dan Huston (2017), asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan tanpa melanggar hak orang lain. Dalam konteks mengatasi konflik, teknik dasar asertif memungkinkan kita untuk menyampaikan kebutuhan dan keinginan kita dengan jelas dan tegas tanpa menyakiti perasaan orang lain. Dengan menggunakan teknik ini, kita dapat menyampaikan pesan kita dengan efektif tanpa memicu konflik yang lebih besar.

Salah satu teknik dasar asertif yang dapat digunakan dalam mengatasi konflik adalah dengan menggunakan “I-statements”. Mengutip penelitian dari Alberti dan Emmons (1970), penggunaan “I-statements” dapat membantu seseorang untuk menyampaikan perasaan dan kebutuhan secara jelas dan tanpa menyalahkan orang lain. Sebagai contoh, daripada mengatakan “Kamu selalu membuat saya kesal”, kita dapat menggunakan “Saya merasa kesal ketika kamu melakukan hal ini”. Dengan demikian, kita dapat menghindari konfrontasi yang tidak perlu dan fokus pada solusi dari konflik yang sedang terjadi.

Selain itu, penting juga untuk belajar mengatur ekspresi wajah, postur tubuh, dan intonasi suara ketika menggunakan teknik asertif. Menurut penelitan dari Mehrabian (1971), komunikasi non-verbal dapat mempengaruhi bagaimana pesan kita disampaikan dan diterima oleh orang lain. Dengan mengatur ekspresi wajah yang sopan, postur tubuh yang terbuka, dan intonasi suara yang tenang, kita dapat menyampaikan pesan asertif secara lebih efektif dan mendapatkan respon yang lebih baik dari lawan bicara.

Dalam mengatasi konflik, penting untuk diingat bahwa tujuan utama dari menggunakan teknik dasar asertif adalah untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Seperti yang dikatakan oleh Thomas dan Kilmann (1974) dalam model penyelesaian konflik mereka, penyelesaian konflik yang efektif adalah ketika semua pihak merasa didengarkan dan kebutuhan mereka terpenuhi. Dengan menggunakan teknik dasar asertif, kita dapat mencapai tujuan tersebut tanpa merusak hubungan interpersonal.

Dalam kesimpulan, teknik dasar asertif adalah alat yang kuat dalam mengatasi konflik secara efektif. Dengan menggunakan “I-statements”, mengatur ekspresi non-verbal yang tepat, dan fokus pada solusi yang saling menguntungkan, kita dapat menghadapi konflik dengan lebih percaya diri dan menghindari eskalasi yang tidak perlu. Oleh karena itu, melatih diri untuk menggunakan teknik dasar asertif dapat menjadi investasi yang berharga dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat dan harmonis.

Referensi:
– Marquis, B.L., & Huston, C.J. (2017). Leadership Roles and Management Functions in Nursing: Theory and Application. Lippincott Williams & Wilkins.
– Alberti, R.E., & Emmons, M.L. (1970). Your Perfect Right: Assertiveness and Equality in Your Life and Relationships. Impact Publishers.
– Mehrabian, A. (1971). Silent Messages: Implicit Communication of Emotions and Attitudes. Wadsworth Publishing Company.
– Thomas, K.W., & Kilmann, R.H. (1974). Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument. Xicom, Inc.

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental