Jika kita membicarakan tentang assertiveness, mungkin sebagian dari kita akan bertanya-tanya, apa sebenarnya assertiveness itu? Bagaimana mengenalnya lebih dalam? Mari kita cari tahu lebih lanjut.

Assertiveness, atau bisa juga disebut sebagai sikap tegas, adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, menjaga hak-hak pribadi, dan mengungkapkan pendapat tanpa merendahkan atau mengecilkan orang lain. Orang yang memiliki sikap assertiveness mampu mengekspresikan kebutuhan, keinginan, dan perasaan mereka secara lugas dan tegas.

Dalam dunia psikologi, assertiveness dipandang sebagai sikap yang positif. Hal ini disampaikan oleh Dr. Randy Paterson, seorang ahli psikologi dari University of British Columbia, Canada: “Assertiveness adalah kemampuan yang penting dalam hubungan manusia. Ketika kita mampu berkomunikasi dengan tegas namun tidak agresif, kita membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.”

Namun, terkadang ada kebingungan antara sikap assertiveness dengan sikap agresif atau pasif. Maka dari itu, penting bagi kita untuk membedakan ketiganya.

Assertiveness adalah ketika seseorang dengan lugas menyatakan pendapat mereka dan mengungkapkan kebutuhan mereka dengan hormat terhadap diri sendiri dan orang lain. Mereka dapat mengatakan “tidak” dengan tegas jika mereka tidak setuju dengan sesuatu, namun mereka melakukannya dengan cara yang sopan.

Di sisi lain, agresivitas adalah ketika seseorang mengekspresikan pendapat mereka tanpa memedulikan perasaan orang lain. Mereka cenderung menggunakan kekuatan dan intimidasi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan seringkali merendahkan atau mengecilkan orang lain.

Sementara itu, pasifitas dapat diartikan sebagai sikap tidak tegas dan cenderung mengalah untuk menghindari konflik. Orang dengan sikap pasif mungkin sulit mengungkapkan pendapat mereka sendiri atau menjaga hak-hak pribadinya.

Untuk menjadi lebih assertive, kita perlu melatih keterampilan komunikasi yang baik. Salah satu kunci utama dalam mengembangkan sikap assertive adalah belajar untuk mendengarkan orang lain dengan aktif dan empati, namun tetap teguh pada kebutuhan dan hak-hak pribadi.

Dr. Alberti dan Dr. Emmons, dua pakar dari bidang psikologi, menyatakan bahwa “assertiveness melibatkan keberanian dan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan, menolak tekanan dari orang lain, menetapkan batasan pribadi, dan mempertahankan hak-hak individu.”

Jadi, ketika kita mengenal lebih dalam tentang assertiveness, kita dapat menyimpulkan bahwa ini adalah sikap yang penting dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk menjadi lebih aware dan melatih keterampilan assertiveness kita agar dapat membawa keberanian dan kejujuran dalam hubungan kita.nya.

Referensi:
1. Dr. Randy Paterson, University of British Columbia, Canada. “The Assertiveness Workbook: How to Express Your Ideas and Stand Up for Yourself at Work and in Relationships.”
2. Dr. Robert Alberti dan Dr. Michael Emmons, pakar psikologi. “Your Perfect Right: Assertiveness and Equality in Your Life and Relationships.”

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental