Skala Asertivitas: Mengukur Tingkat Kepedulian Anda Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain


Skala Asertivitas: Mengukur Tingkat Kepedulian Anda Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain

Kepedulian adalah salah satu sifat yang penting dalam pergaulan sehari-hari. Namun, kadang-kadang kepedulian kita terhadap diri sendiri dan orang lain bisa menjadi kurang seimbang. Contohnya, beberapa orang mungkin lebih peduli dengan keinginan atau pendapat orang lain daripada diri mereka sendiri. Sebaliknya, ada juga yang sangat egois dan hanya memikirkan diri mereka sendiri tanpa memikirkan orang lain.

Untuk dapat mengukur sejauh mana kita memiliki kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain, diperlukan sebuah alat ukur yang disebut Skala Asertivitas. Skala Asertivitas adalah sebuah tes yang digunakan untuk mengukur tingkat asertivitas seseorang. Asertivitas sendiri diartikan sebagai kemampuan untuk mengungkapkan pendapat, kebutuhan, dan perasaan dengan tegas dan jelas tanpa merusak hubungan sosial.

Dalam Skala Asertivitas, terdapat beberapa pernyataan yang harus dijawab dengan jawaban ‘ya’, ‘tidak’, atau ‘kira-kira’. Pernyataan tersebut berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan opini, meminta maaf, menolak permintaan, dan menyelesaikan konflik, baik dalam hubungan pribadi maupun professional.

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di situs Psycology Today, Dr. Randy Paterson, ahli psikologi dan penulis buku “The Assertiveness Workbook”, menjelaskan bahwa asertivitas adalah keterampilan yang dapat dipelajari. “Asertivitas membutuhkan keterampilan, semangat, dan kemauan untuk mengambil risiko kecil dalam mengungkapkan diri,” ungkapnya.

Sementara itu, Denny Priyatna, psikolog klinis dan pendiri psikologi.ID menyatakan bahwa tingkat asertivitas dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. “Orang yang rendah asertivitasnya cenderung mengalami masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, stres, bahkan gangguan somatik,” jelasnya dalam sebuah wawancara dengan kumparan.

Melalui Skala Asertivitas, kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat kepedulian kita terhadap diri sendiri dan orang lain. Hal ini penting untuk memperbaiki pola komunikasi dan hubungan sosial yang sehat serta memperbaiki kesehatan mental kita.

Referensi:
– Paterson, R. (2017). The Importance of Assertiveness. Psychology Today. Diakses pada 9 Agustus 2021, dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/making-change/201703/the-importance-assertiveness
– Setiawan, A.A. (2020). Kepentingan Tingkat Asertivitas pada Kesehatan Mental. Kumparan. Diakses pada 9 Agustus 2021, dari https://kumparan.com/@kumparanstyle/kepentingan-tingkat-asertivitas-pada-kesehatan-mental-1tAcUKJaQNW

Apa Itu Kesehatan Mental dan Pentingnya Perawatannya


Apa Itu Kesehatan Mental dan Pentingnya Perawatannya

Kesehatan Mental adalah kondisi dimana seseorang mempunyai kemampuan untuk berpikir, emosi, dan berperilaku yang sehat dan wajar. Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik akan mampu mengatasi stres, menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, dan merespon perubahan hidup dengan positif.

Perawatan kesehatan mental sangat penting karena dapat membantu seseorang menghadapi tantangan hidup dan merasa bahagia. Menurut World Health Organization (WHO), “kesehatan mental bukan hanya tentang ketiadaan gangguan mental, tetapi juga tentang kemampuan seseorang untuk menikmati hidup yang bermakna dan memiliki hubungan yang bermanfaat dengan orang lain.”

Setiap tahun, banyak orang mengalami masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, kecemasan, dan gangguan makan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak mencari perawatan yang sesuai. Banyak orang enggan mencari bantuan karena rasa malu atau stigma terkait dengan masalah kesehatan mental.

Namun, mencari perawatan kesehatan mental tidak sama dengan menjadi lemah atau gila. Sebaliknya, mencari perawatan dapat membantu Anda menjadi lebih kuat dan mampu menghadapi hidup dengan lebih baik. Profesor taksonomi dan diagnosa Universitas Indonesia, Dr. Mohammad Alwi, mengatakan “Jangan takut mencari bantuan pada ahli kesehatan, konselor, atau psikolog…. kondisi bisa memburuk jika tidak dilakukan tindakan pengobatan.”

Saat Anda mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental, Anda dapat mencari dukungan dari ahli kesehatan mental, keluarga, teman, atau komunitas. Penting untuk memiliki orang-orang yang mendukung dan memahami dalam hidup Anda. Psikolog klinis, Dr. Agustiningsih, mengemukakan, “Keluarga dan teman bisa menjadi support system yang sangat penting bagi pasien yang sedang menjalani perawatan kesehatan mental.”

Anda juga dapat melakukan beberapa tindakan untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, seperti menjaga pola makan yang sehat, olahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menjalin relasi sosial yang sehat. Menurut R. Ajeng Ayusari, psikolog klinis, “Menerima diri sendiri yang sebenarnya dan menghargai kemampuan diri sendiri juga membuat seseorang mampu menjaga kesehatan mentalnya.”

Membuat keputusan untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental Anda adalah tindakan pertama yang penting. Dengan perawatan kesehatan mental yang tepat dan dukungan dari orang-orang yang mencintai Anda, Anda dapat merasa lebih bahagia, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan positif.

Referensi:
– World Health Organization. (2014). Mental health: a state of well-being. Retrieved from https://www.who.int/features/factfiles/mental_health/en/
– Alwi, M. (2019). Ingatkan Sahabat yang Segan Berobat Kesehatan Mental. Kompas. Retrieved from https://www.kompas.com/sains/read/2019/08/15/142700223/ingatkan-sahabat-yang-segan-berobat-kesehatan-mental
– Ayusari, R. A. (2019). Menjaga Kesehatan Mental Dalam Hidup Sehari-Hari. HelloSehat. Retrieved from https://hellosehat.com/hidup-sehat/mental/menjaga-kesehatan-mental/
– Agustiningsih, D. (2020). Pentingnya Dukungan Keluarga dan Teman Bagi Pasien Kesehatan Mental. KlikDokter. Retrieved from https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3595939/pentingnya-dukungan-keluarga-dan-teman-bagi-pasien-kesehatan-mental

Psikologi Gelap: Strategi Manipulasi yang Sering Dipakai


Psikologi Gelap: Strategi Manipulasi yang Sering Dipakai

Psikologi gelap atau dark psychology adalah ilmu yang mempelajari taktik dan strategi yang dilakukan oleh seseorang untuk memanipulasi dan mempengaruhi orang lain. Dalam dunia psikologi, psikologi gelap memiliki peran yang penting untuk memahami dan mengidentifikasi cara-cara manusia memanipulasi atau mempengaruhi orang lain. Berikut adalah beberapa strategi manipulasi yang sering digunakan dalam psikologi gelap.

1. Gaslighting
Gaslighting adalah strategi manipulasi yang berusaha membuat orang lain meragukan kesehatan mental mereka sendiri. Strategi ini biasanya dilakukan dengan cara memutarbalikkan fakta dan mengubah narasi sehingga orang lain merasa tidak yakin dengan apa yang mereka yakini atau ingat benar. Psikolog dan penulis Dr. Martha Stout menjelaskan, “gaslighting adalah taktik manipulasi yang paling berbahaya karena dapat merusak kemampuan seseorang untuk membedakan antara kenyataan dan kebohongan.”

2. Isolasi sosial
Isolasi sosial adalah strategi manipulasi yang bertujuan untuk memutuskan hubungan sosial seseorang dengan orang lain. Cara yang dilakukan biasanya dengan mengkritik teman-teman dan keluarga seseorang, sehingga orang tersebut merasa tidak nyaman di sekitar mereka. Psikolog sosial, Dr. Albert Mehrabian, menjelaskan bahwa isolasi sosial dapat memperparah kecemasan dan depresi pada seseorang, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Teknik Brainwashing
Teknik brainwashing atau “cuci otak” adalah teknik manipulasi yang berusaha mempengaruhi pikiran seseorang melalui manipulasi hipnosis dan tekanan mental. Psikolog terkenal, Dr. Robert Cialdini mengatakan bahwa teknik brainwashing berusaha mengganti “identitas, nilai, keyakinan, dan perilaku seseorang untuk memperkuat kekuatan kelompok tertentu.”

4. Pemaksaan Grup
Konformitas adalah strategi manipulasi yang biasa digunakan dalam pemaksaan grup. Ini adalah saat seseorang memilih untuk mengikuti kelompok meskipun tindakan itu bertentangan dengan nilai pribadinya. Psikolog terkenal, Dr. Solomon Asch, mengungkapkan bahwa “orang cenderung mengikuti kelompok bahkan ketika mereka tahu kelompok itu salah.”

5. Teknik Pemaksaan
Teknik Pemaksaan atau sesekali disebut “persuasi kuat” adalah penerapan kekuatan untuk membuat seseorang mematuhi keinginan orang lain. Psikolog terkenal, Dr. Robert Cialdini menjelaskan, “umumnya, teknik pemaksaan lebih efektif ketika kita memiliki keterbatasan waktu atau dalam situasi darurat.”

Kesimpulannya, psikologi gelap adalah ilmu yang perlu kita pahami untuk dapat mengidentifikasi taktik dan strategi manipulasi yang sering digunakan oleh orang-orang di sekitar kita. Dalam bukunya, The Art of Psychological Warfare, Michael T. Stevens mengatakan bahwa “mengetahui cara kerja psikologi gelap juga dapat membantu kita melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari manipulasi dan pengaruh yang tidak sehat.”

Referensi:
– Stout, M. (2005). The sociopath next door: The ruthless versus the rest of us. Harmony.
– Mehrabian, A. (1977). Social isolation in America: Changes in core discussion networks over two decades. Human communication research, 4(4), 337-348.
– Cialdini, R. B., & Goldstein, N. J. (2004). Social influence: Compliance and conformity. Annual review of psychology, 55(1), 591-621.
– Asch, S. E. (1951). Effects of group pressure upon the modification and distortion of judgments. Groups, leadership and men, 177-190.
– Stevens, M. (2018). The art of psychological warfare: How to skillfully influence people undetected and how to defend yourself from them. Createspace Independent Publishing Platform.

Makna Ketegasan Diri dalam Bahasa Indonesia


Makna Ketegasan Diri dalam Bahasa Indonesia

Ketegasan diri merupakan kemampuan yang sangat penting dalam hidup. Kemampuan untuk mengambil keputusan dan bertindak dengan tegas membuat seseorang lebih percaya diri dan efektif. Dalam bahasa Indonesia, ketegasan diri dapat diartikan sebagai keberanian untuk berbicara jujur dan teguh pada prinsip, serta mengambil tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang.

Menurut David J. Lieberman, seorang ahli psikologi dan penulis buku “You Can Read Anyone”, ketegasan diri adalah kunci untuk membentuk hubungan yang sehat dan produktif, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. “Orang yang tidak tegas dalam pikiran dan tindakan mereka akan cenderung terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan memiliki masalah dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan hidup mereka,” katanya.

Di Indonesia, nilai ketegasan diri juga ditekankan dalam budaya dan agama. Dalam Islam, misalnya, ketegasan diri adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Ia harus tegas dalam mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya dan tidak terpengaruh oleh godaan atau tekanan dari orang lain.

Budaya Jawa juga mengajarkan pentingnya ketegasan diri. Ada pepatah Jawa yang menyatakan “kasargu ngantosan, kasar sarta panolah” yang artinya “kita harus tegas namun tetap santun.” Hal ini menunjukkan bahwa ketegasan diri harus dijalankan dengan sikap yang sopan dan tidak merendahkan orang lain.

Namun, seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita sulit untuk menjadi tegas pada prinsip yang dipegang. Kita mungkin terbawa arus dan terpengaruh oleh orang lain atau situasi yang tidak terduga. Bagaimana cara untuk memperkuat ketegasan diri?

Menurut Suzanne Woods Fisher, seorang penulis buku motivasi, kita perlu mengenali hal-hal yang penting bagi kita dan tampak dalam tanpa ragu. “Bila kita tidak tegas, orang lain akan menetapkan batasan bagi kita,” katanya. “Percayalah pada diri sendiri dan tetap konsisten pada nilai-nilai yang dipegang.”

Dalam hal ini, penting juga untuk mempraktikkan pengambilan keputusan. Seorang psikolog bernama Dan Ariely mengatakan, “ketegasan diri tergantung pada kemampuan kita untuk membuat keputusan dengan baik.” Dalam mengambil keputusan, kita perlu membiasakan diri untuk berpikir rasional dan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang diambil.

Ketegasan diri memang bukan kemampuan yang mudah untuk dikembangkan. Namun, dengan mengenali nilai-nilai yang penting bagi kita, terus berlatih mengambil keputusan yang baik, dan tetap konsisten pada prinsip yang dipegang, kita dapat menjadi lebih tegas dan percaya diri dalam hidup.

Referensi:
– Lieberman, D.J. (2008). You Can Read Anyone. St. Martin’s Press.
– Ariely, D. (2013). The (Honest) Truth About Dishonesty. HarperCollins.
– Fischer, S.W. (2017). When to Say Yes: Discovering and Demanding the Yes You Deserve. Revell.

Mengenal 5 Jenis Gangguan Mental yang Berbeda-beda


Mengenal 5 Jenis Gangguan Mental yang Berbeda-beda

Sudah menjadi rahasia umum bahwa terdapat berbagai macam gangguan mental yang sangat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Biasanya, gangguan mental seringkali tidak disadari oleh orang yang mengalaminya. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi kita untuk mengenali jenis-jenis gangguan mental yang berbeda-beda agar mampu memberikan pertolongan yang tepat dan menghindari stigma yang terkait dengan gangguan mental.

Berikut ini adalah 5 jenis gangguan mental yang perlu kita kenali:
1. Depresi
2. Kecemasan
3. Psikosis
4. Gangguan Bipolar
5. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

Depresi biasanya ditandai dengan perasaan sedih, terisolasi, lelah, tidak bersemangat, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, dan merasa tidak berharga. Depresi bisa menjadi suatu kondisi yang mempengaruhi kesehatan mental secara signifikan dan menjadi salah satu gangguan mental yang paling umum terjadi. Menurut Dr. Austin Frakt dari Departemen Kebijakan Kesehatan dan Manajemen di Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan bahwa “Depresi tidak luput dari stigma dan kesalahpahaman umum. Tetapi, pengobatannya sangat efektif”.

Hal yang serupa juga terjadi pada gangguan kecemasan. Beberapa gejala dari kecemasan inklusi kesulitan untuk tidur, sering merasa gugup atau resah, sulit berkonsentrasi, gerakan yang tidak disengaja, dan kecemasan yang sangat berlebihan terhadap segala hal. Menurut Dr. Giuseppe Raviola, seorang psikiater dari Boston, “Kecemasan merangsang dan mengaktifkan kembali sistem saraf pusat, menjaga seseorang waspada dan fokus pada tindakan atau bahaya yang mungkin akan terjadi. Tetapi, jika kecemasan terjadi terus-menerus, bisa menjadi kondisi yang merusak kehidupan seseorang”.

Psikosis biasanya ditandai dengan hilangnya kontak pada kenyataan, menimbulkan masalah dengan diskriminasi warna, kilas balik, dan masalah orientasi. Salah satu bentuk psikosis yang umum adalah skizofrenia. Menurut Dr. John Kane, seorang spesialis skizofrenia dari Universitas Hofstra di Hempstead, New York, “Skizofrenia adalah bentuk psikosis kronis yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan hati-hati. Tetapi, pengobatan dan dukungan sosial yang tepat bisa membantu pasien dengan skizofrenia untuk mencapai hasil yang baik”.

Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan mood yang drastis, seperti periode depresi dan periode mania yang berlebihan. Gejala mania termasuk kegembiraan yang berlebihan atau kebahagiaan, kurang tidur, kepercayaan yang berlebihan pada kemampuan diri, dan perubahan yang ekstrem pada pola pikir dan perilaku. Menurut Dr. David J. Miklowitz, seorang spesialis bipolar dari Universitas California di Los Angeles, “Gangguan bipolar bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk menjaga hubungan sosial dan profesional”.

Terakhir ada gangguan obsesif-kompulsif atau OCD. Gangguan ini ditandai dengan pikiran yang terus-menerus bergulir dan perilaku kompulsif yang dilakukan untuk meredakan ketegangan yang disebabkan oleh pikiran tersebut. Pikiran obsesif termasuk kekhawatiran tentang kesehatan fisik, perasaan ketertiban, dan keselamatan pribadi. Menurut Dr. Michael Jenike, seorang spesialis OCD dari Harvard Medical School, “OCD sangat mudah dipahami karena menuntut kebersihan atau aturan ketat, tetapi sangat sulit mengobatinya karena bisa mempengaruhi jiwa dan hubungan seseorang”.

Dalam kesimpulannya, mengenali 5 jenis gangguan mental yang berbeda-beda akan memungkinkan kita untuk menyadari gejala-gejala yang mungkin kita alami atau yang dialami oleh orang terdekat kita. Dengan menyadari gejala tersebut, kita akan lebih mampu memberikan dukungan dan bantuan yang tepat sehingga mampu menjaga kesehatan mental kita dan orang terdekat kita secara optimal. Diskusikan dengan dokter atau psikolog jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan gangguan mental agar bisa memperoleh bantuan medis dan dukungan emotional.

Sumber Referensi :
1. Psych Central
2. National Alliance on Mental Illness
3. WebMD
4. Healthline
5. American Psychiatric Association
6. Harvard Health Blog
7. Mayo Clinic.

Psikologi Uang: Mengetahui Cara Pikiran Anda Memengaruhi Keuangan Anda


Psikologi Uang: Mengetahui Cara Pikiran Anda Memengaruhi Keuangan Anda

Seberapa sering Anda merasakan kecemasan dari masalah keuangan yang menimpa Anda? Jika Anda merasakan hal ini, maka pertimbangan dalam Psikologi Uang bisa membuat Anda merasa lebih tenang dan sabar dalam menghadapi masalah keuangan. Kadang kala, masalah keuangan dapat menjadi beban yang berat dan memengaruhi pola pikir dan emosi seorang individu dalam mengambil keputusan.

Psikologi Uang adalah bidang yang mempelajari hubungan antara pikiran, perilaku manusia, dan keuangan pribadi. Dalam Psikologi Uang, penting untuk mengetahui cara pikiran Anda memengaruhi keuangan Anda. Ketika pikiran positif dan realistis diadopsi, maka kondisi keuangan baik hanya menjadi hasil dari keputusan yang tepat dan strategi keuangan yang matang.

Dalam Psikologi Uang, terdapat aspek-aspek penting yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Mindset (Pola Pikir)

Mindset atau pola pikir merupakan dasar dari keberhasilan finansial seseorang. Menurut David Bach, seorang penulis buku “Smart Women Finish Rich”, “Jika Anda ingin menjadi kaya, Anda harus merubah pikiran Anda. Yang pertama kali harus diubah adalah siapa Anda sekarang, dan siapa Anda akan menjadi.”

2. Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosi)

Robert T. Kiyosaki, penulis buku “Cashflow Quadrant” menyatakan bahwa ”Kecerdasan Emosi adalah kemampuan untuk mengambil keputusan secara emosional yang sehat, sehingga dapat meningkatkan nilai-nilai keuangan.”

3. Financial Literacy (literasi keuangan)

Literasi keuangan mengacu pada kemampuan untuk memahami konsep-konsep keuangan dasar, seperti tabungan, manajemen risiko, investasi, dan lain-lain. Menurut Robert Kiyosaki,”pengetahuan keuangan membantu kita mengatasi rasa takut dan kecemasan terkait dengan uang.”

Dalam Psikologi Uang, ada beberapa rekomendasi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

1. Harus berani mengenali bagaimana perasaan dan emosi kita terkait keuangan, serta memperbaiki pola pikir dan emosi yang tidak sehat.

2. Buat target keuangan dan rencanakan tujuan jangka panjang yang memadai dan dapat dicapai.

3. Belajar literasi serta mencari informasi terbaru tentang produk investasi, pengelolaan uang, dan strategi keuangan lainnya.

4. Memiliki pemahaman yang cukup tentang risiko dan potensi keuntungan.

Intisari dari Psikologi Uang adalah mengenali bagaimana pikiran dan perasaan Anda berdampak pada keputusan keuangan. Dengan mempelajari Psikologi Uang, seseorang bisa mengubah pola pikir dan memperbaiki emosi mereka agar menghasilkan strategi yang lebih baik dalam mengatasi masalah keuangan.

Referensi:

Bach, David. “Smart Women Finish Rich”.

Kiyosaki, Robert T. “Cashflow Quadrant.”

Winerman, Lea. “Money on the Mind.” American Psychological Association. (2011).

Menguasai Keterampilan Assertiveness: Cara Efektif untuk Mengungkapkan Pendapat dan Memperkuat Hubungan Interpersonal


Menguasai Keterampilan Assertiveness: Cara Efektif untuk Mengungkapkan Pendapat dan Memperkuat Hubungan Interpersonal

Suatu saat atau lain waktu Anda mungkin pernah merasakan kebingungan dan kesulitan ketika harus menyampaikan opini atau pendapat Anda kepada orang lain. Mungkin Anda merasa takut atau khawatir akan menyinggung, atau bahkan menyakiti perasaan mereka. Saat seperti itu, maka diperlukan keterampilan assertiveness (asertivitas) untuk dapat mengungkapkan pendapat sekaligus memperkuat hubungan interpersonal.

Asertivitas adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan pendapat secara jelas dan langsung tanpa melanggar hak orang lain. Dalam konteks hubungan interpersonal, asertivitas mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pendapat, keinginan, dan perasaan mereka dengan jelas, tegas, dan rasa percaya diri. Hal ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dengan lingkungan sekitar, termasuk keluarga, teman, atau rekan kerja.

Namun, keterampilan asertivitas bukanlah hal yang mudah untuk dikuasai. Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan asertivitas seseorang. Pertama, cara efektif untuk mulai mengembangkan asertivitas adalah dengan meningkatkan kesadaran diri tentang hak Anda sebagai individu. Seperti yang disampaikan oleh Stacey Cooper, seorang terapis, “Ini penting untuk diingat bahwa Anda memiliki hak untuk menyatakan pendapat, mempertahankan diri, dan berinteraksi dengan orang lain tanpa takut atau merasa terancam.”

Selain itu, Anda juga dapat mempraktikkan keterampilan asertivitas dengan mengambil langkah kecil dalam situasi sehari-hari. Misalnya, dengan mengungkapkan pendapat ketika Anda tidak setuju dengan sesuatu secara sopan dan tegas. Atau, dengan meminta tolong atau menolak permintaan secara langsung dan jelas.

Yossi Irawan, seorang konsultan hubungan dan motivator, menyampaikan bahwa keterampilan asertivitas juga memerlukan kemampuan mendengarkan yang baik. “Dalam situasi yang sulit seperti ini, hal yang paling penting adalah kemampuan mendengarkan. Dengarkan pendapat orang lain dan jangan takut untuk mengesampingkan pandangan Anda jika memang harus,” katanya.

Tidak hanya itu, keterampilan asertivitas juga dapat membantu meningkatkan keterampilan negosiasi dan kerjasama dalam lingkungan kerja. Menurut Marjorie Hansen Shaevitz, penulis From College to Career, “Dalam karir, asertivitas membuat seseorang lebih percaya diri dan lebih siap untuk menegosiasikan kontrak yang lebih baik dan bekerja sama dengan rekan kerja.”

Jadi, bagaimana cara menguasai keterampilan asertivitas? Menguasai keterampilan assertiveness membutuhkan waktu dan usaha yang cukup. Tetapi dengan kesabaran dan ketekunan, siapa pun dapat belajar untuk menjadi lebih asertif dan memperkuat hubungan interpersonal mereka.

Referensi:
1. Cooper, S. (2021). “10 Steps to Becoming More Assertive.” Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/how-to-be-more-assertive-3024346
2. Irawan, Y. (2021). “Asertivitas, Kunci Sukses di Lingkungan Kerja.” Kompas.com. https://money.kompas.com/read/2021/09/08/172719626/asertivitas-kunci-sukses-di-lingkungan-kerja?page=all
3. Shaevitz, M. H. (2012). From College to Career: A Guide for Millennials and the People Who Manage Them. HarperBusiness.

Terkini: Perkembangan Terbaru dalam Dunia Psikologi


Terkini: Perkembangan Terbaru dalam Dunia Psikologi

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia psikologi pun mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan, beberapa ahli psikologi menyebut bahwa era saat ini merupakan zaman psikologi. Karena dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, maka semakin banyak juga peran psikologi dalam kehidupan manusia.

Salah satu perkembangan terbaru dalam dunia psikologi adalah pendekatan psikologi positif. Menurut Martin Seligman, seorang ahli psikologi dan penulis buku tentang psikologi positif, “Psikologi positif adalah ilmu dan aplikasi dari kebahagiaan, keterlibatan, dan makna dalam kehidupan manusia.” Dengan pendekatan psikologi positif, maka fokus utama adalah pada hal-hal positif, seperti kebahagiaan, optimisme, dan harapan. Hal ini berbeda dengan pendekatan psikologi tradisional yang lebih bersifat penyembuhan dan fokus pada masalah dan kelemahan.

Selain itu, teknologi juga mempengaruhi perkembangan dunia psikologi. Misalnya, dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi, maka psikologi online menjadi semakin populer. Menurut Dr. John Grohol, seorang psikolog dan pendiri PsychCentral.com, “Psikologi online memiliki potensi untuk memberikan akses terhadap perawatan kesehatan mental yang lebih luas dan lebih efektif.”

Namun, dengan perkembangan tersebut, juga muncul beberapa isu dan tantangan dalam dunia psikologi. Salah satunya adalah tentang privasi. Dr. John Grohol juga menyatakan bahwa “Ada banyak isu privasi yang timbul akibat pertumbuhan psikologi online, seperti bagaimana menyimpan data pasien, dan bagaimana melindungi informasi pasien dari akses yang tidak sah.”

Dalam hal penelitian, perkembangan terbaru adalah tentang hubungan antara psikologi dan neurologi. Menurut Dr. Eric Kandel, seorang ahli neurologi dan pemenang Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran, “Psikologi dan neurologi sekarang terhubung secara erat, dan saling melengkapi satu sama lain.” Dalam penelitian yang dilakukannya, Dr. Kandel menemukan bahwa neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi, sangat terkait dengan pembelajaran dan perkembangan kognitif manusia.

Dalam kesimpulannya, perkembangan terbaru dalam dunia psikologi sangatlah menarik dan signifikan. Pendekatan psikologi positif memberikan pandangan yang optimis tentang kehidupan manusia, teknologi memungkinkan akses terhadap perawatan kesehatan mental yang lebih efektif, dan penelitian tentang hubungan antara psikologi dan neurologi memberi pandangan baru tentang pembelajaran dan perkembangan kognitif manusia. Namun, tentu saja perkembangan tersebut juga menghadirkan isu tentang privasi dan tantangan yang perlu dihadapi oleh para ahli psikologi.

Referensi:

Seligman, M.E.P. (2002). Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment. New York: Free Press.

Grohol, J. M. (2016). What Is Online Psychology? Retrieved from https://psychcentral.com/blog/what-is-online-psychology/

Kandel, E. (2012). The Age of Insight: The Quest to Understand the Unconscious in Art, Mind, and Brain, from Vienna 1900 to the Present. New York: Random House.

Teknik Assertiveness: Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anda


Teknik Assertiveness: Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Anda

Kepercayaan diri adalah sesuatu yang sangat berharga untuk memiliki. Ketika kita memiliki kepercayaan diri yang baik, kita dapat mengambil risiko, mengambil inisiatif, dan memperjuangkan apa yang kita inginkan tanpa takut gagal atau dipermalukan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kepercayaan diri kita.

Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan menggunakan teknik assertiveness. Teknik ini membantu kita untuk memperjuangkan kepentingan kita dengan tegas tanpa merugikan orang lain. Kita harus belajar untuk menyampaikan pendapat kita dengan jelas, mempertahankan hak-hak kita, dan mengekspresikan perasaan kita tanpa takut dianggap kasar atau egois.

Menurut psikolog sosial Richard J. Davidson, PhD, mengungkapkan, “Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda adalah dengan mengambil risiko kecil dan merasakan ketika Anda berhasil dengan tindakan kecil. ini bisa mendorong Anda untuk melakukan tindakan yang lebih besar.”

Namun, untuk menggunakan teknik assertiveness dengan sukses, kita harus belajar untuk mengendalikan emosi kita. Mengekspresikan kepentingan kita dengan tegas tanpa menimbulkan konflik atau merendahkan orang lain memerlukan kemampuan untuk mengendalikan emosi kita dan memahami situasi dengan baik.

Menggunakan teknik bahasa tubuh yang tepat juga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri kita. Menjaga kontak mata saat berbicara dengan orang lain mengirimkan pesan bahwa kita berbicara dengan tulus dan percaya diri. Begitu juga dengan menjaga postur tubuh yang baik, yaitu tanggung dan berdiri tegak tanpa menundukkan kepala, menunjukkan kita berdiri teguh dengan keyakinan kita.

Sebagaimana disebutkan oleh ahli terapi perilaku, Joseph Ciarrochi, PhD, “Assertiveness adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan dipraktikkan siapa saja yang kemudian akan meningkatkan kepercayaan diri kita”.

Dalam hal ini, praktik adalah kuncinya. Semakin sering kita menggunakan teknik assertiveness, semakin nyaman kita akan merasa dalam penggunaannya, dan semakin lama kepercayaan diri kita meningkat. Use it or lose it, kan?

Untuk mengambil langkah pertama dalam meningkatkan kepercayaan diri kita, mengumpulkan informasi tentang asertivitas dan strategi yang terbukti efektif adalah langkah yang baik. Membaca buku, menghadiri kursus pelatihan, atau berkonsultasi dengan seorang profesional dapat membantu kita memperoleh keterampilan dan strategi untuk memperjuangkan diri kita dengan cara yang efektif dan membangun kepercayaan diri kita.

Jadi, jika Anda ingin meningkatkan kepercayaan diri Anda, cobalah teknik assertiveness. Ingat, praktik adalah kuncinya, jangan takut untuk mengambil risiko dan memulai dengan tindakan kecil. Semakin sering Anda mempraktikkannya, semakin terbiasa Anda akan merasa dan semakin cepat Anda akan melihat hasilnya.

Perhatikan 5 Tanda Ini untuk Menjaga Kesehatan Mentalmu!


Perhatikan 5 Tanda Ini untuk Menjaga Kesehatan Mentalmu!

Kesehatan mental merupakan sesuatu yang penting dan tidak boleh diabaikan begitu saja. Saat ini, banyak orang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental mereka, terutama dalam situasi pandemi seperti saat ini. Namun, masih banyak juga yang tidak memperhatikan tanda-tanda yang muncul pada diri mereka yang menunjukkan adanya masalah kesehatan mental. Oleh sebab itu, perlu kiranya kamu perhatikan 5 tanda ini untuk menjaga kesehatan mentalmu!

1. Perasaan Tidak Nyaman

Perhatikan perasaan yang muncul pada diri kamu. Apakah kamu sering merasakan perasaan tidak nyaman? Misalnya, sering merasa cemas, khawatir, marah, atau sedih. Menurut Dr. John Grohol (psikolog terkemuka), “Stres kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental dan fisik, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur”. Oleh sebab itu, jangan anggap enteng perasaan tidak nyaman yang kamu rasakan, segeralah mencari solusi untuk masalah tersebut.

2. Tidur Tidak Cukup

Ketika kamu merasa perasaan tidak nyaman, hal ini bisa mempengaruhi pola tidurmu. Namun, ada juga orang yang merasa kesulitan tidur tanpa sebab yang jelas. Dr. Rachel Annunziato, seorang psikolog klinis, mengatakan, “Ketidakmampuan untuk tidur cukup dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang.” Oleh sebab itu, pastikan kamu memiliki jam tidur yang cukup, yaitu antara 7 sampai 9 jam per hari untuk menjaga kesehatan mentalmu.

3. Penurunan Energi

Ketika kamu merasa tidak nyaman dan tidak tidur cukup, hal ini bisa berdampak pada energi dirimu. Misalnya, merasa lelah dan tidak bertenaga. Menurut Jessica Cline, seorang terapis klinis, “Penurunan energi dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan motivasi seseorang”. Oleh sebab itu, perlu kamu perhatikan bahwa kamu tetap memiliki energi yang cukup untuk menjalankan aktivitasmu.

4. Perubahan Pola Makan

Dalam situasi yang kurang menyenangkan, pola makan seseorang bisa berubah. Ada yang berlebihan makan, ada juga yang malah kurang nafsu makan. “Hubungan antara kesehatan mental dan makanan terus menjadi perhatian. Kedua hal ini jelas terhubung”, ujar Dr. Drew Ramsey, seorang ahli gizi. Oleh sebab itu, pastikan kamu tetap menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta tetap mengonsumsi makanan yang bergizi.

5. Kesulitan Menjaga Hubungan Sosial

Dalam situasi sulit, hubungan sosial bisa saja terabaikan. Ada juga yang merasa kesulitan dalam menjalin hubungan sosial. Hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Menurut Dr. David Sack, seorang psikiater, “Seseorang yang isolasi sosial cenderung lebih rentan terhadap depresi dan kecemasan”. Oleh sebab itu, pastikan kamu tetap menjalin hubungan sosial yang baik dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.

Nah, itu dia 5 tanda yang perlu kamu perhatikan untuk menjaga kesehatan mentalmu. Dalam situasi pandemi seperti saat ini, terkadang sulit untuk kita merawat kesehatan mental. Namun, dengan mengenali tanda-tanda yang muncul pada diri kita, kita bisa segera mencari solusi dan menjaga kesehatan mental kita dengan baik. Jangan sampai masalah kesehatan mentalmu terabaikan. Jaga kesehatan mentalmu, jaga kualitas hidupmu!

Mengenal Psikologi Uang dan Bagaimana Hal tersebut Mempengaruhi Anda


Dalam hidup ini, kita tidak bisa lepas dari uang. Mulai dari membeli kebutuhan sehari-hari hingga memperoleh kemewahan hidup, segalanya berkaitan dengan uang. Maka, tak heran jika psikologi uang menjadi perbincangan yang sangat menarik untuk dipelajari. Apa itu Mengenal Psikologi Uang dan Bagaimana Hal tersebut Mempengaruhi Anda?

Mengenal Psikologi Uang memang banyak manfaatnya. Lewat Psikologi Uang, kita bisa mempelajari bagaimana pola pikir, perilaku dan emosi terkait dengan mengelola keuangan. Hal tersebut penting untuk diketahui karena uang bukan hanya persoalan finansial, tapi juga melibatkan aspek psikologis. Ketidakseimbangan dalam dua hal tersebut, akan berimbas pada kualitas hidup seseorang.

Salah satu contoh yang nyata, bagaimana pola pikir dan emosi yang terkait dengan uang bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), ditemukan bahwa kondisi keuangan menjadi salah satu penyebab stres terbesar di dalam hidup seseorang. Oleh karena itu, mengenal Psikologi Uang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Namun sayangnya, tak semua orang memperhatikan keadaan Psikologi Uang mereka. Hal inilah yang perlu diperbaiki karena Psikologi Uang bukan sekadar satu hal yang diabaikan saja. Menurut Brad Klontz – seorang Psikolog Uang dari Hawaii – “People who are unaware of their own money scripts are likely to be controlled by them.” Artinya, jika seseorang tidak mengenali pola pikir tentang uangnya, maka ia akan sangat tergantung padanya.

Oleh karena itu mengenal Psikologi Uang, sangat penting dilakukan. Ada tiga kategori dalam Psikologi Uang, yaitu Money Avoidance, Money Worship dan Money Status. Dalam kategori ini, kita bisa menemukan pola-pola pikir dan perilaku orang yang berkaitan dengan uang. Misalnya jika seseorang termasuk dalam kategori Money Avoidance, maka ia akan merasa bersalah atau takut untuk membelanjakan uang. Sedangkan jika termasuk dalam kategori Money Worship, maka ia akan cenderung terobsesi dengan uang.

Apapun kategori yang dipilih, yang penting adalah Anda mengetahuinya dan mampu mengontrol diri. Carilah panduan dan bantuan ahli yang bisa membantu Anda mengenali Psikologi Uang Anda. Dengan demikian, Anda akan mampu membawa perbaikan pada kualitas hidup Anda.

Akhir kata, mengenal Psikologi Uang bukanlah hal yang mudah. Dalam beberapa kasus, orang memerlukan bantuan ahli Psikologi Uang untuk dapat memahaminya dengan lebih baik. Oleh karena itu jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan untuk mengenali Psikologi Uang Anda. Jangan sampai keadaan Psikologi Uang yang buruk merusak kesehatan keuangan dan mental Anda.

Pelatihan Kepastian Diri: Meningkatkan Kepercayaan Diri Anda


Pelatihan Kepastian Diri: Meningkatkan Kepercayaan Diri Anda

Kepercayaan diri adalah salah satu hal yang penting dalam menjalani kehidupan. Tanpa kepercayaan diri, seseorang bisa saja merasa kurang percaya diri dalam mengambil tindakan atau menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, banyak orang mencari cara supaya bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui pelatihan kepastian diri atau self-assurance training. Pelatihan kepastian diri ini bertujuan untuk membantu seseorang memperoleh lebih banyak kepercayaan diri dan mengurangi rasa takut atau cemas dalam berbagai situasi.

Menurut Siti Machmudah, seorang trainer pelatihan kepastian diri, “Pelatihan kepastian diri bisa membantu seseorang mengatasi rasa takut atau cemas yang terkadang menghambat aktivitas atau tindakan yang ingin dilakukan. Dengan pelatihan ini, seseorang bisa memperoleh lebih banyak kepercayaan diri dan lebih mudah mengambil tindakan dalam berbagai situasi.”

Salah satu teknik yang diajarkan dalam pelatihan kepastian diri adalah teknik visualisasi. Dalam teknik ini, seseorang diminta untuk membayangkan situasi atau aktivitas yang ingin dilakukan dengan detail dan jelas. Dengan memvisualisasikan situasi atau aktivitas tersebut, seseorang bisa merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi situasi tersebut.

Selain teknik visualisasi, terdapat juga teknik lain yang diajarkan dalam pelatihan kepastian diri, seperti teknik relaksasi, teknik bernapas, dan teknik mengubah pola pikir negatif menjadi positif.

Menurut Roy F. Baumeister, seorang profesor psikologi di Florida State University, “Kepercayaan diri adalah kunci untuk berhasil dalam berbagai aspek kehidupan, seperti karir, hubungan, dan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memperoleh lebih banyak kepercayaan diri melalui berbagai cara, termasuk melalui pelatihan kepastian diri.”

Jadi, bagi Anda yang merasa kurang percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi, mungkin pelatihan kepastian diri bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memperoleh lebih banyak kepercayaan diri dan mengurangi rasa takut atau cemas. Mari mencoba dan kembangkan potensi diri Anda dengan pelatihan kepastian diri.

Psikologi Uang: Kunci Sukses Keuangan Anda


Psikologi uang merupakan faktor penting yang sering diabaikan dalam perencanaan keuangan. Apa sebenarnya psikologi uang itu? Psikologi uang adalah studi tentang bagaimana seseorang memandang, menggunakan, dan menyalurkan uang yang dimilikinya. Kita sering berkaitan dengan uang dalam kehidupan sehari-hari, namun apakah kita benar-benar memahami sedikit psikologi yang terkait dengannya?

Menurut Susie Moore, seorang pengamat dan penulis keuangan, “psikologi uang merupakan kunci sukses keuangan Anda. Cara Anda memandang uang dan kebiasaan Anda dalam menggunakan uang akan menentukan kesuksesan finansial Anda pada masa depan.”

Maka, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki psikologi uang kita? Pertama, kita harus belajar menghargai uang. Dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seringkali kita lupa menghargai uang dan membelanjakan tanpa pertimbangan yang baik. Hal tersebut harus diubah dari mindset kita tentang uang. Uang harus dilihat sebagai alat yang dapat membantu kita mencapai tujuan kita, bukan hanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Kedua, kita harus mengatasi keserakahan. Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang lebih memikirkan keinginan daripada kebutuhan. Seperti yang diungkapkan oleh pakar keuangan Ramit Sethi, “Kunci keuangan yang sukses bukan hanya tentang bagaimana Anda menghasilkan uang, tetapi juga tentang bagaimana Anda mengelolanya dengan baik dan tidak tergoda untuk mengejar angka yang lebih besar pada hampir setiap kesempatan.”

Pelajari kebiasaan baik dan buruk dalam pengelolaan uang. Tingkatkan kesadaran dan kontrol diri atas pengeluaran. HaloMoney.com mengungkapkan bahwa, “orang yang sangat sadar terhadap kebiasaan uang mereka cenderung berinvestasi lebih banyak dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memanajemen keuangan mereka.”

Mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang keuangan juga dapat membantu memperbaiki psikologi uang kita. Meningkatkan keterampilan finansial dapat membuka peluang investasi yang lebih besar dan membuat perencanaan keuangan yang lebih baik.

Karenanya, psikologi uang sangat penting dalam perencanaan keuangan. Memahami diri kita sendiri dan mengontrol kebiasaan konsumtif dapat membantu mencapai tujuan finansial yang diinginkan. Seperti yang diungkapkan oleh Dave Ramsey, seorang penulis dan pengamat keuangan “Kita tidak bisa berharap mencapai keberhasilan finansial jika kita tidak memperbaiki psikologi uang kita.”

Referensi:
Moore, Susie. “Why the Psychology of Money Is the Key to Success.” Business Insider, 20 Mar. 2019, https://www.businessinsider.com/psychology-of-money-financial-success-2019-3.
Sethi, Ramit. “The Psychology of Money: How to Build Wealth Over Time.” I Will Teach You to Be Rich, 22 Mar. 2021, https://www.iwillteachyoutoberich.com/blog/psychology-of-money/.
“Uang Dan Psikologi Keuangan: Kunci Sukses Mengelola Uang Anda.” HaloMoney.com, https://www.halomoney.co.id/artikel/uang-dan-psikologi-keuangan-kunci-sukses-mengelola-uang-anda/.

Puji Astuti, pemilik dan pelatih “Master Your Money” juga mengatakan jika Psikologi Uang sangat penting untuk memastikan kesuksesan Anda dalam merencanakan keuangan. Dia menjelaskan bahwa “psikologi uang sebenarnya dapat didefinisikan sebagai dukungan dalam mengubah perilaku untuk membuat keputusan finansial yang lebih sehat.”

Mengenal Pentingnya Tes Kesehatan Mental Bagi Kesejahteraan Individu


Mengenal Pentingnya Tes Kesehatan Mental Bagi Kesejahteraan Individu

Tes kesehatan mental menjadi semakin penting bagi kesejahteraan individu. Tes ini biasanya dilakukan oleh para profesional kesehatan seperti psikolog dan psikiater. Namun, kita sebagai individu juga perlu mengetahui pentingnya tes kesehatan mental dan perlu memperhatikan kesehatan mental kita sendiri.

Kesehatan mental bukanlah hal yang sepele. Saat seseorang memiliki masalah kesehatan mental, dia bisa mengalami berbagai gejala seperti stres, kecemasan, dan depresi. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan menghambat produktivitas dan kesejahteraan individu.

Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental seringkali merasa tidak nyaman untuk mengakui kondisinya sendiri. Terkadang, seseorang merasa malu atau takut dikucilkan karena dianggap memiliki masalah tersebut. Namun, jika kita ingin hidup sehat dan bahagia, kita harus mengatasi gangguan kesehatan mental yang kita alami.

Karennya, penting bagi kita untuk melakukan tes kesehatan mental secara rutin. Dengan melakukan tes ini, kita bisa mengetahui kondisi psikologis kita dan mengetahui apakah kita perlu melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan.

Menurut Dr. Tria Wulandari, S.Psi, M.Psi, seorang psikolog klinis, “Tes kesehatan mental sangat penting untuk mengamati kemampuan mental seseorang dalam merespon situasi yang dialaminya sehari-hari. Tes ini bisa membantu mengenali kondisi seseorang baik itu dalam kondisi normal atau dalam keadaan tertentu seperti tekanan pekerjaan atau dalam situasi tertekan.”

Selain itu, tes kesehatan mental juga bisa membantu kita dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup. Dengan mengetahui kondisi mental kita, kita bisa membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional.

Walaupun tes kesehatan mental ini penting, banyak orang yang masih mengabaikan pentingnya tes ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan mental kita sendiri dan melakukan tes kesehatan mental secara rutin.

Dalam era digital saat ini, terdapat banyak aplikasi kesehatan mental yang bisa membantu kita melakukan tes kesehatan mental secara online. Aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan skala dan kuesioner untuk menilai kondisi kesehatan mental kita. Namun, kita harus berhati-hati dalam memilih aplikasi ini dan pastikan aplikasi tersebut telah diakui oleh tenaga medis untuk meminimalisir kesalahan pengukuran.

Kita sebagai individu harus meningkatkan kesadaran dan memahami betul pentingnya tes kesehatan mental untuk kesejahteraan individu. Tes ini tidak hanya memberikan informasi tentang kesehatan mental kita, namun juga membantu kita dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup.

Referensi:
– Psikosanitas. (2019). Kenali Jumlah Gangguan Kesehatan Mental di Indonesia. https://psikosanitas.com/kenali-jumlah-gangguan-kesehatan-mental-di-indonesia/
– Das, A., & Golder, S. (2020). The need for mental health assessment in primary care: A review. Journal of Family Medicine and Primary Care, 9(9), 4431–4438. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_937_20

Waspada akan Kesehatan Mental: 10 Tanda yang Harus Diwaspadai


Waspada akan Kesehatan Mental: 10 Tanda yang Harus Diwaspadai

Kesehatan mental merupakan faktor penting bagi kebahagiaan dan kesuksesan hidup seseorang. Namun, seringkali kita mengabaikannya dan tidak menyadari tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, penting bagaimana kita harus selalu waspada akan kesehatan mental kita.

Berikut sepuluh tanda yang perlu diwaspadai terkait kesehatan mental, yang diambil dari sumber-sumber terpercaya:

1. Perubahan Mood yang Signifikan

Perubahan yang signifikan pada mood, misalnya sering merasa sedih, cemas, depresi, perlu diwaspadai dan mungkin memerlukan perhatian medis. Menurut dr. Janice Kiecolt-Glaser dari Ohio State University, “ketika kita merasa stres, hal itu memengaruhi keseimbangan kimia dalam tubuh dan dapat memicu peradangan yang menyebabkan depresi dan kondisi-kondisi kesehatan lainnya.”

2. Perasaan Kebingungan dan Kesulitan Berkonsentrasi

Jika merasa sulit mengingat hal-hal atau fokus pada tugas, hal itu bisa menjadi tanda-tanda dari masalah kesehatan mental. Dalam studi yang diterbitkan pada 2018 oleh JAMA Network Open, para peneliti menemukan bahwa kesulitan berkonsentrasi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan kecemasan.

3. Perubahan Kebiasaan Makan atau Tidur

Perubahan yang signifikan pada kebiasaan makan atau tidur, seperti kurangnya nafsu makan atau insomnia, bisa menjadi tanda-tanda dari masalah kesehatan mental. Penelitian yang dilakukan oleh dr. Emma S. McDonald dari New York-Presbyterian Hospital menemukan bahwa “kesehatan mental dan nutrisi saling terkait dan perubahan pada satu bidang dapat memengaruhi yang lain.”

4. Kehilangan Minat dan Motivasi

Ketika seseorang kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya mereka gemari atau merasa tidak termotivasi untuk melakukan kegiatan sehari-hari, itu dapat menjadi tanda-tanda dari depresi atau masalah kesehatan mental lainnya. Menurut dr. John Grohol, pendiri dan CEO PsychCentral, “kehilangan minat dan motivasi adalah ciri khas dari depresi.”

5. Perasaan yang Tidak Stabil dan Mudah Marah

Seseorang yang mudah marah atau memiliki perasaan yang tidak stabil dapat mengalami masalah kesehatan mental. Menurut American Psychological Association, orang yang sering merasa kesal atau marah dapat mengalami “gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan pengendalian impuls.”

6. Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit Bersosialisasi

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi Julianne Holt-Lunstad, “terlalu sedikit bersosialisasi dapat meningkatkan risiko untuk kesehatan mental serta masalah fisik seperti penyakit jantung dan kematian dini.” Namun, terlalu banyak bersosialisasi juga dapat menjadi tanda dari masalah kesehatan mental, seperti bipolar disorder.

7. Kesulitan dalam Hubungan Sosial

Ketika seseorang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain atau terkait masalah sosial, itu dapat menjadi tanda-tanda dari masalah kesehatan mental. Menurut dr. Perry D. Hoffman, presiden National Education Alliance for Borderline Personality Disorder, “hubungan sosial yang rusak adalah salah satu tanda klasik dari borderline personality disorder.”

8. Perasaan yang Tidak Stabil terhadap Diri Sendiri

Perasaan yang tidak stabil terhadap diri sendiri atau rasa tidak percaya diri bisa menjadi tanda-tanda dari masalah kesehatan mental. Menurut Dr. Christina Hibbert, seorang psikolog klinis dan penulis, “ketidakpercayaan pada diri sendiri saat ini telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan bahkan bipolar disorder.”

9. Munculnya Pikiran atau Perilaku yang Berbahaya

Munculnya pikiran atau perilaku yang berbahaya, seperti ide bunuh diri, dapat menjadi tanda-tanda dari masalah kesehatan mental yang serius. Menurut National Institute of Mental Health, “pikiran bunuh diri dan perilaku dapat terjadi dalam situasi apapun dan merupakan gejala serius dari masalah kesehatan mental, seperti depresi.”

10. Perubahan Fisik yang Tidak Lazim

Perubahan fisik yang tidak lazim, seperti sakit kepala, sakit perut, atau masalah medis lainnya, tanpa sebab yang jelas, bisa menjadi tanda-tanda dari masalah kesehatan mental. “Ketika pikiran dan emosi kita tertekan, tubuh kita merespons dengan gejala medis,” kata dr. Kiecolt-Glaser.

Semua tanda di atas perlu diwaspadai dan dikonsultasikan kepada profesional kesehatan mental terkait. Sebagai penutup, dr. Grohol mengatakan, “kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita, dan kita harus merawat keduanya dengan serius.”

Referensi:
– “10 Tanda Masalah Kesehatan Mental,” Health.com, https://www.health.com/condition/depression/10-signs-mental-health-problems
– “Mengapa Kesulitan Berkonsentrasi Berhubungan dengan Depresi dan Kecemasan,” CNN, https://www.cnn.com/2018/04/20/health/concentration-depression-anxiety-study/index.html
– “Mengapa Kesehatan Mental dan Nutrisi Sangat Penting,” Time, https://time.com/3999770/mental-health-nutrition/
– “Terlalu Sedikit Bersosialisasi Berbahaya Bagi Kesehatan Mental,” Forbes, https://www.forbes.com/sites/nextavenue/2017/11/21/too-little-socializing-is-risky-for-mental-health/#6bdb175d1636
– “Peran Rusaknya Hubungan Sosial pada Borderline Personality Disorder,” PsychCentral, https://psychcentral.com/lib/the-role-of-broken-relationships-in-borderline-personality-disorder/
– “Ketidakpercayaan pada Diri Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan Mental,” Psychology Today, https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-integrationist/201705/self-doubt-increases-mental-health-risks
– “Pikiran Bunuh Diri Adalah Tanda Klasik Depresi,” Medical News Today, https://www.medicalnewstoday.com/articles/325523
– “Bagaimana Stres Memengaruhi Kesehatan Mental,” Psychology Today, https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-athletes-way/201301/how-does-stress-affect-the-mind-and-body

Pentingnya Tes Kesehatan Mental untuk Kesejahteraan Anda


Pentingnya Tes Kesehatan Mental untuk Kesejahteraan Anda

Ada kesalahpahaman umum bahwa kesehatan hanya berkaitan dengan kondisi fisik seseorang. Padahal, kesehatan juga mencakup kesehatan mental seseorang. Seiring dengan peningkatan kecemasan dan depresi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, penting bagi kita untuk memperhatikan kesehatan mental kita. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan melakukan tes kesehatan mental secara teratur.

Apa itu tes kesehatan mental?

Tes kesehatan mental adalah serangkaian pertanyaan yang dirancang untuk membantu seseorang memahami kesehatan mental mereka. Tes ini dapat membantu dalam mendiagnosis masalah kesehatan mental dan memberikan rekomendasi tentang perawatan dan tindakan yang dibutuhkan.

Mengapa tes kesehatan mental penting?

Tes kesehatan mental penting untuk kesejahteraan Anda karena dapat membantu mencegah masalah kesehatan mental yang lebih besar di masa mendatang. Tes ini dapat membantu dalam mendiagnosis kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan gangguan stres pasca-trauma.

Dr. Liana Rizky, psikolog klinis, mengatakan, “Tes kesehatan mental secara teratur dapat membantu seseorang mengidentifikasi perasaan negatif yang mereka alami dan membantu mereka menentukan tindakan yang perlu diambil untuk memperbaiki kesehatan mental mereka.”

Selain itu, tes kesehatan mental juga dapat membantu dalam merencanakan perawatan dan membantu orang untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

“Tes kesehatan mental merupakan bagian penting dari perawatan kesehatan secara keseluruhan, seperti halnya tes darah dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Jangan menunda-nunda untuk melakukan tes kesehatan mental karena ini sangat penting untuk kesejahteraan Anda,” tambah Dr. Liana.

Bagaimana cara melakukan tes kesehatan mental?

Terdapat beberapa cara untuk melakukan tes kesehatan mental. Salah satunya adalah dengan mengunjungi dokter atau profesional kesehatan mental untuk melakukan evaluasi dan diagnosis. Selain itu, terdapat juga tes online yang dapat membantu seseorang memahami kesehatan mental mereka.

Namun, Dr. Liana menekankan bahwa hasil tes kesehatan mental online harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan tidak boleh menjadi satu-satunya sumber penilaian. “Tes online hanyalah alat bantu dan tidak dapat menggantikan diagnosis yang dilakukan oleh profesional medis atau kesehatan mental,” jelasnya.

Kesimpulan

Tes kesehatan mental sangat penting untuk kesejahteraan Anda. Tes ini dapat membantu dalam mendiagnosis masalah kesehatan mental dan membantu Anda merencanakan perawatan yang sesuai. Jangan menunda-nunda untuk melakukan tes kesehatan mental karena ini dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda.

Referensi:
– “The importance of mental health checks.” Southern Cross Health Society. (https://www.southerncross.co.nz/group/medical-library/importance-of-mental-health-checks)
– “Why you need a mental health check-up.” Health Direct. (https://www.healthdirect.gov.au/why-you-need-a-mental-health-check-up)
– “The importance of regular mental health check-ups.” The Good Men Project. (https://goodmenproject.com/featured-content/the-importance-of-regular-mental-health-check-ups/)

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental