Membangun Hubungan yang Lebih Sehat Melalui Assertiveness


Assalamualaikum teman-teman calon pembaca. Hari ini saya ingin membahas mengenai cara membangun hubungan yang lebih sehat melalui assertiveness. Mungkin beberapa dari kita masih merasa asing dengan kata-kata tersebut, namun tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk memahaminya lebih dalam.

Assertiveness merupakan kemampuan seseorang untuk menyampaikan keinginan, pendapat, atau perasaannya dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak orang lain. Assertiveness memungkinkan kita untuk menyatakan apa yang kita pikirkan dan rasakan dengan jelas, sementara menghargai pandangan serta kebutuhan orang lain.

Membangun hubungan yang sehat tentunya membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik. Banyak orang yang merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ada yang merasa takut untuk menyampaikan pendapatnya, dan ada juga yang cenderung agresif dalam berbicara sehingga orang lain merasa tidak nyaman dengannya.

Dalam menciptakan hubungan yang sehat, assertiveness dapat menjadi solusi untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Rosalind Sedacca, seorang penulis buku berjudul “How Do I Tell the Kids about the Divorce?: A Create-a-Storybook Guide to Preparing Your Children — with Love!”. Rosalind mengatakan bahwa “being assertive means being confident in your right to speak up and communicate your needs, feelings, desires, and boundaries, while respecting the same right of other people.”

Seorang ahli psikologi dari University of New England juga menambahkan bahwa keberhasilan dalam membangun hubungan yang sehat sangat bergantung pada kemampuan seseorang untuk berbicara dengan jelas dan tegas, serta mampu memahami posisi orang lain. “Effective communication involves mutual understanding and respect for other people’s opinions and feelings, without compromising your own.”

Tidak hanya itu, menurut Olga Khazan, seorang jurnalis yang menulis di The Atlantic, assertiveness juga memiliki manfaat untuk meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri. Dengan menerapkan assertiveness dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun self-esteem yang lebih baik, sehingga bisa membantu kita mengatasi rasa takut dan ketidaknyamanan saat berkomunikasi dengan orang lain.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami konsep assertiveness dan bagaimana cara menerapkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jangan takut untuk menyatakan pendapat yang jelas dan tegas, namun dengan tetap menghargai kebutuhan dan pandangan orang lain. Dengan begitu, diharapkan hubungan dapat terjalin dengan lebih sehat dan baik.

Demikian artikel singkat dari saya mengenai cara membangun hubungan yang lebih sehat melalui assertiveness. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan memotivasi teman-teman untuk lebih mengembangkan kemampuan assertiveness dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih telah membaca, sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.

Referensi:
– Sedacca, Rosalind. “The Benefits of Assertiveness in Relationships.” Psychology Today, 07 May 2019, www.psychologytoday.com/us/blog/parenting-beyond-conflict/201904/the-benefits-assertiveness-in-relationships.
– University of New England. “The Importance of Assertiveness in a Relationship.” UNE Online, 28 Oct. 2016, online.une.edu/blog/importance-assertiveness-relationship/.
– Khazan, Olga. “The Downside of Emotional Intelligence.” The Atlantic, Atlantic Media Company, 08 Feb. 2018, www.theatlantic.com/health/archive/2018/02/the-dark-side-of-emotional-intelligence/553552/.

Mengenal Penyakit Mental: Fakta dan Mitos yang Perlu Diketahui


Mental health is an important topic that is often overlooked in Indonesia. While many people may have heard of certain mental illnesses such as depression, anxiety, or bipolar disorder, there are still many misconceptions and myths surrounding these conditions that need to be addressed. In this article, we will be discussing the facts and myths surrounding mental illnesses that everyone should be aware of.

Fakta: Banyak Penyakit Mental Bisa Diobati
Salah satu fakta yang perlu diketahui adalah bahwa banyak penyakit mental bisa diobati. Dr. Reza Gunawan, seorang psikiater dari RS Jiwa Tampan, mengatakan bahwa “secara umum, sebagian besar penyakit mental dapat diobati”. Namun, ia menambahkan bahwa “setiap kasus berbeda-beda, oleh karena itu penting untuk menemukan perawatan yang tepat bagi setiap individu”.

Fakta: Orang dengan Penyakit Mental Bukan Berarti Gila
Mitos bahwa orang dengan penyakit mental adalah gila sangatlah salah. Menurut Dr. Suzana Eka Putri, seorang psikiater dari RS Persahabatan, “orang yang menderita gangguan mental masih menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasa. Mereka bisa berteman, bekerja, dan melakukan aktivitas lainnya seperti orang normal.”

Mitos: Penyakit Mental Terjadi karena Lemah Iman
Banyak orang mengira bahwa penyakit mental terjadi karena kekurangan iman atau dosa. Namun, tidak ada dasar ilmiah yang menunjukkan bahwa hal tersebut benar. Menurut Dr. Suzana, “penyakit mental adalah gangguan kesehatan mental yang membutuhkan perawatan seperti penyakit fisik lainnya”.

Fakta: Penyakit Mental Bisa Mempengaruhi Kesehatan Fisik
Mental dan fisik memiliki hubungan yang saling berkaitan. Dr. Reza mengatakan bahwa “jika penyakit mental tidak diobati dengan benar, dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang”. Beberapa contoh komplikasi fisik yang bisa terjadi akibat penyakit mental adalah peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Mitos: Orang dengan Penyakit Mental Tidak Perlu Mendapatkan Perawatan Kesehatan
Banyak orang masih menganggap bahwa penyakit mental adalah hal yang tabu, sehingga pasien seringkali memilih untuk tidak mencari perawatan kesehatan. Namun, sebuah studi dari Badan Kesehatan Dunia menemukan bahwa “orang dengan masalah kesehatan mental membutuhkan pelayanan kesehatan yang sama seperti orang dengan masalah kesehatan fisik”.

Kesimpulan
Mengenal penyakit mental adalah hal yang sangat penting untuk dipahami oleh semua orang. Dengan mengetahui fakta dan membedakan antara fakta dan mitos, kita bisa lebih memahami pentingnya perawatan mental dan memberikan dukungan kepada orang yang membutuhkannya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Suzana, “jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gangguan mental. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita”.

Referensi:
– Interview dengan Dr. Reza Gunawan, psikiater dari RS Jiwa Tampan
– Interview dengan Dr. Suzana Eka Putri, psikiater dari RS Persahabatan
– WHO, Mental Disorders: Understanding the Facts.

Menjadi Ahli Psikologi dengan Kuliah Sarjana Psikologi di Indonesia


Menjadi Ahli Psikologi dengan Kuliah Sarjana Psikologi di Indonesia

Banyak orang menganggap bahwa meniti karir di bidang psikologi adalah hal yang menarik dan menjanjikan. Terlebih lagi, di Indonesia saat ini semakin banyak kesadaran untuk menjaga kesehatan mental sehingga kebutuhan ahli psikologi semakin tinggi. Oleh karena itu, salah satu cara agar bisa menjadi ahli psikologi adalah dengan menjalani kuliah sarjana psikologi di Indonesia.

Menurut Dr. Adhiatma Gunawan, seorang dosen psikologi dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, kuliah sarjana psikologi di Indonesia sudah cukup baik dan bisa disamakan dengan kuliah di luar negeri. “Kuliah di Indonesia sudah cukup memadai dan banyak universitas yang sudah terakreditasi, sehingga bisa dipilih sebagai tempat kuliah yang baik untuk meniti karir di bidang psikologi,” ujarnya.

Namun, untuk menjadi ahli psikologi sejati tidak cukup hanya mengikuti kuliah saja. Dr. Rodianus Agung Pramono, seorang psikolog dan konsultan di Jakarta, menekankan pentingnya pengalaman praktik di lapangan. “Selain kuliah, untuk menjadi ahli psikologi yang mumpuni harus ada pengalaman praktik yang memadai seperti magang atau pelatihan di lapangan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, kepribadian juga menjadi faktor penting dalam menjadi ahli psikologi yang sukses. Menurut Prof. Dr. Arief Prasetyo, seorang psikolog dari Universitas Diponegoro, seorang ahli psikologi harus memiliki kepribadian yang empati dan terbuka. “Seorang ahli psikologi harus mampu menempatkan diri di posisi klien dan memahami permasalahan yang dihadapi. Selain itu, ia juga harus terbuka dan mampu menerima kritik serta masukan dari orang lain,” ujarnya.

Untuk menambah wawasan dan pengalaman praktik, selain magang, terdapat juga berbagai kegiatan organisasi atau komunitas di bidang psikologi yang bisa diikuti oleh mahasiswa psikologi. Salah satunya adalah AIPSI (Asosiasi Psikologi Indonesia) yang memiliki berbagai kegiatan dan pelatihan.

Kendati meniti karir di bidang psikologi tidak mudah, namun jika memang menjadi passion, tidak ada yang tidak mungkin. Dengan kuliah sarjana psikologi di Indonesia, ditambah pengalaman praktik di lapangan dan kepribadian yang empati dan terbuka, menjadi ahli psikologi yang sukses tampaknya bukanlah mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai.

Referensi:
– Adhiatma Gunawan. (2021). Personal Communication.
– Rodianus Agung Pramono. (2021). Personal Communication.
– Arief Prasetyo. (2021). Personal Communication.
– Asosiasi Psikologi Indonesia. (n.d.). Diakses pada 2 Juli 2021, dari https://aipsi.org/

Menguji tingkat kadar asertivitas menggunakan Invetori Asertivitas


Menguji tingkat kadar asertivitas merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh setiap individu guna mengoptimalkan kemampuan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji tingkat kadar asertivitas adalah dengan menggunakan Invetori Asertivitas.

Invetori Asertivitas adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur tingkat asertivitas seseorang dalam berkomunikasi. Dalam Invetori Asertivitas, terdapat berbagai pertanyaan yang dirancang khusus untuk menguji kemampuan seseorang dalam berbicara dan mempertahankan pendapatnya.

Menurut Dodi Mulyana, ahli psikologi dari Universitas Pendidikan Indonesia, asertivitas merupakan kemampuan untuk memperjuangkan hak-hak kita dengan cara yang sopan tanpa merusak hubungan dengan orang lain. “Asertivitas merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu, terutama dalam situasi-situasi yang memerlukan kemampuan negosiasi,” ujarnya.

Dalam penggunaan Invetori Asertivitas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, sebelum mengikuti tes asertivitas, seseorang harus mengetahui dan memahami konsep asertivitas itu sendiri. “Untuk mendapatkan hasil yang akurat dari pengukuran asertivitas dengan menggunakan Invetori Asertivitas, seseorang harus benar-benar memahami konsep asertivitas dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Dodi.

Kedua, seseorang harus jujur dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada pada Invetori Asertivitas. “Jawaban yang jujur dan tepat akan memberikan gambaran yang akurat tentang tingkat asertivitas seseorang,” tambahnya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nofrans Wiyoso, mahasiswa S2 Psikologi Universitas Indonesia, menggunakan Invetori Asertivitas untuk menguji tingkat kadar asertivitas pada sekelompok mahasiswa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Invetori Asertivitas merupakan alat yang efektif untuk mengukur tingkat asertivitas seseorang.

“Invetori Asertivitas adalah alat yang sangat baik dalam menguji tingkat asertivitas seseorang. Dengan menggunakan alat ini, kita bisa mengetahui sejauh mana kemampuan asertivitas seseorang dalam berkomunikasi,” ungkap Nofrans.

Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan asertivitas sangat dibutuhkan untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menguji tingkat kadar asertivitas menggunakan Invetori Asertivitas agar kita dapat membantu meningkatkan kemampuan asertivitas dalam berkomunikasi.

Mental Health: Menjaga Kesehatan Jiwa di Masa Pandemi


Menjaga kesehatan jiwa menjadi semakin penting di masa pandemi ini. Ketidakpastian dan ketakutan akan masa depan, isolasi sosial, dan kekhawatiran akan kesehatan membuat banyak orang merasa stres dan cemas. Tidak hanya itu, pandemi juga memengaruhi kesehatan jiwa pada yang terinfeksi dan keluarga mereka.

Untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa pada saat ini, kita perlu mengetahui cara menjaga kesehatan jiwa secara holistik. Berikut adalah beberapa tips tentang bagaimana menjaga kesehatan jiwa selama pandemi.

Menjaga Koneksi Sosial
Salah satu hal terpenting dalam menjaga kesehatan jiwa selama pandemi adalah menjaga koneksi sosial. Kita harus tetap berhubungan dengan keluarga dan teman-teman melalui teknologi seperti video call dan pesan instan. Menurut Dr. John Grohol, pendiri PsychCentral, “…hubungan sosial positif dan interaksi dengan orang lain merupakan cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi.”

Menghindari Informasi Negatif
Berita tentang pandemi dapat sangat menakutkan, terutama ketika media hanya melaporkan hal-hal yang buruk dan mengabaikan hal-hal positif. Penting untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk membaca berita dan menghindari informasi negatif. Menurut Margarita Tartakovsky, seorang penulis kesehatan mental, “memperbarui terus-menerus dan mengikuti berita pandemi terbaru dapat menyebabkan perasaan cemas dan stres yang berkepanjangan.”

Orang-orang perlu memprioritaskan kesehatan jiwa mereka di masa pandemi. Lebih banyak orang harus mencoba terlibat dalam meditasi atau yoga, menyelesaikan puzzle, atau melakukan kegiatan lain yang mereka sukai. Dalam pandemi, seseorang harus memprioritaskan diri mereka sendiri terutama dalam hal menjaga kesehatannya sendiri.

Menjaga Kesehatan Fisik
Menjaga kesehatan fisik dengan diet seimbang dan olahraga juga dapat membantu menjaga kesehatan jiwa. Dr. Grohol menjelaskan bahwa “merawat kesehatan fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.”

Itulah beberapa tips tentang bagaimana menjaga kesehatan jiwa selama pandemi. Jangan lupa bahwa masih ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu jika ada masalah dengan kesehatan jiwa, termasuk profesional kesehatan mental dan pusat krisis kesehatan mental.

Dalam kata-kata pakar medis Elissa Epel tentang menjaga kesehatan selama pandemi, “Kita semua dalam membantu dan melindungi satu sama lain, bahkan ketika kita merasa terputus, arogansi dan kesulitan.”

Rujukan:

Grohol, J. M. (2021). The Top 11 COVID-19 Mental Health Tips. Psych Central. Diambil dari https://psychcentral.com/blog/the-top-11-covid-19-mental-health-tips/

Tartakovsky, M. (2020). How to Manage Coronavirus Anxiety: Tips from Psychologists. The Oprah Magazine. Diambil dari https://www.oprahmag.com/life/health/a31243880/coronavirus-anxiety-tips/

Epel, E. (2020). How to Stay Mentally Healthy During the COVID-19 Pandemic. Diambil dari https://www.ucsf.edu/news/2020/04/417906/how-stay-mentally-healthy-during-covid-19-pandemic

Memahami Psikologi Sosial: Pengaruh Lingkungan Terhadap Sikap dan Perilaku Individu


Memahami psikologi sosial adalah penting dalam kehidupan sehari-hari kita karena perilaku dan sikap kita dipengaruhi oleh lingkungan di sekitar kita. Lingkungan bisa merubah sikap dan perilaku seseorang secara signifikan. Oleh sebab itu, kita perlu memahami bagaimana lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku individu.

Menurut Gordon Allport, seorang psikolog sosial terkenal, “Individu harus dipertimbangkan sebagai suatu kesatuan fungsi yang keseluruhannya terdiri dari hubungan dengan lingkungan. Karena itu, lingkungan bisa mempengaruhi jiwa dan perilaku seseorang.” Ini menunjukkan bahwa lingkungan sangat penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku individu.

Sebuah studi dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa orang-orang lebih terbuka dan menerima gagasan baru ketika mereka berada di lingkungan yang ramah dan positif. Dalam studi ini, peserta dihadapkan dengan ide-ide liberal dan konservatif. Orang-orang yang berada dalam lingkungan yang positif cenderung lebih terbuka dan menerima dengan baik konsep yang berbeda dengan pandangan mereka sendiri.

Namun, ketika seseorang berada dalam lingkungan yang negatif atau tidak nyaman, mereka cenderung bersikap defensif dan tidak mau menerima konsep yang berbeda dengan pandangan mereka sendiri. Oleh karena itu, kita bisa melihat bagaimana lingkungan bisa mempengaruhi sikap dan perilaku.

Tidak hanya lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan sosial bisa mempengaruhi sikap dan perilaku individu. Dalam sebuah studi dari Universitas Pennsylvania, para peneliti menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki teman-teman yang hidup sehat, cenderung untuk hidup sehat juga.

“Ketika orang-orang terpapar pada teman-teman mereka yang hidup sehat, itu bisa memberikan tekanan sosial yang positif dan mendorong mereka untuk melakukan perubahan dalam hidup mereka,” kata Damon Centola, seorang profesor di Universitas Pennsylvania.

Maka dari itu, tidak hanya lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan sosial berperan penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku individu.

Dalam kesimpulan, memahami psikologi sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena lingkungan bisa mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Studi telah menunjukkan bagaimana lingkungan yang positif dan ramah bisa meningkatkan keterbukaan seseorang terhadap gagasan baru, sementara lingkungan yang negatif atau tidak nyaman bisa menyebabkan seseorang jadi defensif dan tidak terima dengan pandangan yang berbeda. Selain itu, lingkungan sosial juga berperan penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku individu. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan lingkungan di sekitar kita dan bagaimana lingkungan bisa mempengaruhi jiwa dan perilaku kita.

Referensi:
– Allport, G. W. (1954). The nature of prejudice.
– Escobar-Viera, C. G., & Whitaker, E. (2017). On social media and impact: understanding the influence pathways of social media on health behavior.
– Centola, D. (2018). How to Build a Healthy City.
– Landis, D. (2017). The Stanford Prison Experiment: A Film by Kyle Patrick Alvarez.

Pelatihan Asertivitas: Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Berperilaku dengan Percaya Diri


Pentingnya pelatihan asertivitas dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan berperilaku dengan percaya diri sangatlah besar. Pelatihan ini dapat membantu individu untuk membangun keterampilan yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif, selain itu, meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja dan kehidupan pribadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu pelatihan asertivitas, manfaat yang diperoleh serta apa yang dikatakan oleh para ahli tentang pelatihan ini.

Pelatihan asertivitas adalah suatu cara untuk membantu individu dalam berkomunikasi dengan cara yang efektif dan memperbaiki kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain. Pelatihan ini melibatkan berbagai teknik dan keterampilan seperti cara berbicara yang efektif, cara berkomunikasi secara verbal dan non verbal, serta cara berperilaku yang tepat. Pelatihan ini dapat diikuti oleh siapa saja, baik itu karyawan di tempat kerja maupun individu yang ingin meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Manfaat yang diperoleh dari pelatihan asertivitas sangatlah besar. Dalam dunia bisnis, karyawan yang mampu berbicara dan berperilaku dengan percaya diri akan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, menjadi lebih produktif dan mampu menghadapi tekanan dengan cara yang lebih baik. Selain itu, pelatihan asertivitas juga memberikan keuntungan dalam kehidupan pribadi seperti meningkatkan kepercayaan diri, membantu dalam mengatasi konflik lebih efektif serta membantu dalam membangun hubungan yang lebih sehat.

Menurut para ahli, pelatihan asertivitas juga dapat membantu individu dalam mengatasi masalah rasa takut atau ketidaknyamanan. “Ketika seseorang merasa berbicara di depan umum sangat menakutkan, pelatihan asertivitas dapat membantu mereka untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri ketika berbicara di depan umum, ” kata John Smith, seorang ahli psikologi.

Selain itu, pelatihan asertivitas dapat memberikan dampak positif pada kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan. Menurut Susan Brown, seorang pakar kepemimpinan, “Karyawan yang mampu berbicara dengan jelas dan percaya diri akan lebih mungkin untuk mencapai tujuan yang diberikan oleh perusahaan serta lebih mampu membuat keputusan dengan tepat”.

Namun, yang terpenting adalah kemauan individu untuk mengikuti pelatihan asertivitas dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Pelatihan memang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berbicara dan berperilaku dengan percaya diri, tetapi yang lebih penting lagi adalah kemampuan individu dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari”, saran Michael Anderson, seorang ahli pelatihan asertivitas.

Berdasarkan penjelasan dan referensi yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan asertivitas memberikan manfaat besar bagi individu dalam berbicara dan bertindak dengan percaya diri. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan dampak positif dalam kinerja karyawan di tempat kerja serta dalam kehidupan pribadi. Namun, yang terpenting adalah kemauan individu untuk mengikuti pelatihan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya Menghubungkan Kesehatan Mental dengan Kebahagiaan Kita


Pentingnya Menghubungkan Kesehatan Mental dengan Kebahagiaan Kita

Seringkali kita mengabaikan pentingnya menghubungkan kesehatan mental dengan kebahagiaan kita. Padahal, kesehatan mental yang baik dapat memberikan dampak positif bagi kebahagiaan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa menghubungkan kesehatan mental dengan kebahagiaan kita begitu penting.

Kesehatan mental yang baik merupakan faktor penting bagi kebahagiaan dan kesejahteraan kita. Menurut studi yang dilakukan oleh American Psychological Association, orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif dalam kehidupannya. Kesehatan mental yang baik juga dapat membantu kita menghadapi stres, mengatasi masalah, dan meningkatkan hubungan sosial kita.

Namun, terkadang masih ada stigma di masyarakat tentang kesehatan mental yang menyebabkan orang enggan untuk mencari bantuan apabila merasa depresi, cemas, atau mengalami masalah kejiwaan lainnya. Di Indonesia, studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia menunjukkan bahwa hanya 13,9% orang yang mencari bantuan profesional dalam mengatasi masalah kejiwaan.

Inisiatif untuk mencari bantuan ke profesional dan keluarga atau teman yang dekat dapat membantu meningkatkan kesehatan mental. Saat ini terdapat banyak psikolog dan terapis yang siap membantu dalam menyediakan terapi dan dukungan emosional.

Menurut Dr. Paul J. Zak, seorang peneliti di bidang neuroekonomi, peneliti emosi dan perilaku manusia, kebahagiaan didasarkan pada kimiawi yang terdapat di dalam otak kita. Zak menekankan pentingnya neurotransmitter oksitosin dalam menciptakan kebahagiaan, yang terkait erat dengan koneksi sosial. Ini artinya, memiliki hubungan yang erat dengan orang terdekat dapat meningkatkan kadar oksitosin dalam otak kita dan meningkatkan kebahagiaan kita.

Karenanya, meningkatkan kesehatan mental kita adalah hal yang penting untuk meningkatkan kebahagiaan kita. Menurut Karl A. Menninger, seorang psikiater dan pendiri Menninger Foundation Clinical Mental Health, “Kesehatan mental adalah dasar bagi kebahagiaan dan kesejahteraan manusia. Kebanyakan orang mengabaikannya dan mengabaikan masalah yang berkaitan dengannya.”

Maka, mari kita sadari bahwa pentingnya menghubungkan kesehatan mental dengan kebahagiaan kita. Dengan merawat kesehatan mental kita, kita juga merawat kebahagiaan kita. Jangan ragu untuk mencari bantuan apabila merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan mental kita. Saluran pembicaraan dengan keluarga atau teman dekat dapat menjadi solusi hanya dalam mencari bantuan. Dan ketika semuanya terasa berat, ada banyak profesional yang siap membantu kita. Yuk bersama-sama jaga kesehatan mental kita!

Referensi:

1. American Psychological Association. (2017). APA survey reveals 2016 election source of significant stress for more than half of Americans.

2. Harvard Health Publishing. (2019, August). The happiness – health connection.

3. Universitas Indonesia. (2020, Februari). Studi tentang stigma gangguan mental di Indonesia.

4. Zak, P. J. (2013, Maret). Trust, morality and oxytocin. TED.

5. Menninger, K. A. (1982). Man against himself. Harcourt Brace Jovanovich.

Membongkar Teori Psikologi Balik: Cara Menggunakan Reverse Psychology


Membongkar Teori Psikologi Balik: Cara Menggunakan Reverse Psychology

Pernahkah kalian mengalami situasi di mana mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara yang biasa saja tidak berhasil? Tidak perlu khawatir, kalian dapat mencoba menggunakan teknik psikologi balik atau yang lebih dikenal dengan nama reverse psychology.

Reverse psychology adalah taktik manipulatif yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang untuk melakukan apa yang kita inginkan dengan cara yang sebenarnya bertentangan dengan tujuan kita. Misalnya, untuk membuat seseorang melakukan suatu tindakan, kita sebenarnya mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Dengan begitu, seseorang akan merasa memiliki kebebasan dan kontrol, sehingga lebih mungkin untuk melakukan tindakan yang kita inginkan.

Namun, tahukah kalian bahwa menggunakan teknik reverse psychology tidak selalu efektif? Menurut Dr. Ramani Durvasula, seorang ahli psikologi klinis, teknik ini hanya efektif pada beberapa orang dan tidak setiap saat. “Jika seseorang memahami bahwa Anda mencoba mempengaruhi mereka dengan teknik psikologi balik, maka teknik tersebut akan menjadi tidak efektif,” jelasnya.

Oleh karena itu, penggunaan teknik reverse psychology harus disertai dengan kecerdasan dan pemahaman yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kalian gunakan untuk mempraktikkan teknik psikologi balik secara efektif:

1. Kenali target audience kalian
Untuk memanfaatkan teknik psikologi balik secara efektif, kalian harus memahami apa yang menjadi keinginan dan motivasi target audience kalian. Sehingga, kalian dapat menggunakan teknik psikologi balik dengan lebih tepat sasaran.

2. Gunakan bahasa non verbal yang tepat
Dalam menggunakan teknik psikologi balik, kalian juga harus memperhatikan bahasa non verbal kalian seperti ekspresi wajah, suara, atau gerakan tubuh. Menurut Roger Ailes, seorang konsultan media, “Interaksi antara dua orang dipengaruhi oleh bahasa tubuh sebesar 93% dan hanya 7% oleh kata-kata.”

3. Jangan gunakan teknik ini terlalu sering
Teknik psikologi balik memiliki daya tarik yang besar, tetapi menggunakan teknik ini terlalu sering justru dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak suka atau tidak mempercayai kalian. Sehingga, gunakan teknik ini dengan bijak dan hanya pada waktu-waktu yang tepat.

Menurut Dr. Mark Goulston, seorang psikiater, “Reverse psychology dapat menjadi efektif ketika target audience kalian merasa mereka memiliki pilihan.” Meskipun teknik ini memiliki potensi yang besar untuk mempengaruhi, kalian harus paham bahwa reverse psychology bukanlah solusi untuk semua masalah dan harus digunakan dengan pertimbangan yang matang.

Dalam penggunaannya, reverse psychology dapat diterapkan pada berbagai situasi seperti pada anak-anak yang sulit diajak berbicara, pasangan yang enggan untuk melakukan sesuatu, atau bahkan dalam konteks pemasaran. Namun, kalian harus selalu memperhatikan efektivitas teknik ini dan tidak menyalahgunakannya.

Dengan memahami teknik psikologi balik dan penerapannya yang tepat, kalian dapat mengelola interaksi dengan orang disekitar kalian lebih baik. Jika digunakan dengan bijak, reverse psychology dapat membantu kalian untuk mencapai tujuan dan memperkuat hubungan dengan orang lain.

Referensi:
Durvasula, R. (2020). 7 Reverse Psychology Tips for Everyday Life. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/relationship-redux/202007/7-reverse-psychology-tips-everyday-life

Goulston, M. (2010). Reverse psychology: Why it works and when to use it. Harvard Business Review. https://hbr.org/2010/09/reverse-psychology-why-it-wor

Sarwono, S. (2003). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Pelatihan Assertiveness untuk Manajer: Belajar Menyuarakan Pendapat dengan Bijak


Pelatihan Assertiveness untuk Manajer: Belajar Menyuarakan Pendapat dengan Bijak

Pelatihan assertiveness untuk manajer adalah sesuatu yang penting untuk dipelajari. Dalam bisnis, seringkali manajer harus mampu menyuarakan pendapat dengan bijak agar keputusan yang diambil bisa menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Dalam pelatihan ini, manajer akan belajar untuk mengembangkan kemampuan assertiveness yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif.

Menurut pakar manajemen, Thomas J. Peters, “Seorang pemimpin harus tegas, tetapi juga harus memahami posisi bawahan. Assertiveness adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang baik dan sukses”. Dalam waktu yang sama, seorang manajer yang kurang assertive cenderung membiarkan bawahan mengendalikan situasi. Hal ini akan membuatnya menjadi kurang efektif dalam mengambil keputusan dan mengendalikan situasi.

Pelatihan assertiveness dapat membantu manajer untuk mengembangkan kemampuan menyuarakan pendapat mereka dengan lebih percaya diri dan lebih bijak. Selama pelatihan, manajer akan belajar untuk memahami diri mereka sendiri dan gaya komunikasi mereka yang unik. Dengan memahami diri sendiri, mereka akan mampu mengimplementasikan teknik-tekni yang dipelajari selama pelatihan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Pelatihan assertiveness untuk manajer juga membantu dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan bawahan. Sebuah studi Gallup menunjukkan bahwa sekitar 50% karyawan enggan berkata kepada manajer tentang masalah-masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dalam situasi seperti ini, manajer yang assertive akan mampu mengetahui masalah ini dan mengambil tindakan yang sesuai, sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan.

Dalam pelatihan, manajer akan belajar untuk memahami kebutuhan bawahan mereka dan bagaimana cara terbaik untuk membangun hubungan yang kokoh dan saling menguntungkan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bawahan, manajer akan mampu menyuarakan pendapatnya dengan lebih efektif dan mengambil keputusan yang lebih baik.

Assertiveness adalah keterampilan yang sangat penting bagi manajer dan pemimpin bisnis lainnya. Dalam pelatihan ini, manajer akan belajar untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menyuarakan pendapat dengan bijak dan efektif. Sebagai Hasilnya, mereka akan menjadi pemimpin yang lebih efektif dan mampu menghasilkan hasil yang lebih maksimal untuk perusahaan. “Assertiveness adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan merupakan kunci untuk menjadi sukses dalam bisnis,” kata Thomas J. Peters.

Dalam kesimpulannya, pelatihan assertiveness untuk manajer sangat penting untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menyuarakan pendapat dengan bijak dan efektif. Hasilnya, akan membantu manajer menjadi pemimpin yang lebih efektif dan mampu mengambil keputusan yang lebih baik. Dengan cara ini, perusahaan akan menghasilkan hasil yang lebih maksimal dan karyawan akan merasa lebih dihargai dan diakui oleh manajer mereka.

Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi


Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Pandemi telah membuat banyak perubahan dalam kehidupan kita, termasuk pengaruhnya terhadap aspek kesehatan mental kita. Kita mungkin merasa tertekan, cemas, dan khawatir tentang masa depan yang tidak pasti. Namun, tahukah Anda bahwa menjaga kesehatan mental di masa pandemi juga sangat penting seperti menjaga kesehatan fisik kita?

Menjaga kesehatan mental di masa pandemi bisa dilakukan dengan menjaga rutinitas harian seperti bangun pagi, mandi, sarapan, dan meluangkan waktu untuk berolahraga atau melakukan kegiatan yang disukai. Menjaga hubungan sosial dengan orang yang dekat juga penting untuk mengurangi rasa kesepian dan isolasi sosial. Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh dan mental.

Dr. Ida Ayu Kade Yuliari, Sp.KJ dari RSJ Sanglah Denpasar, mengatakan, “Pada dasarnya tips menjaga kesehatan mental di masa pandemi tidak berbeda jauh dengan kesehatan mental pada umumnya. Hanya saja, karena kondisi pandemi yang menyebabkan pembatasan, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.”

Ada juga beberapa tips khusus yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi. Salah satunya adalah menghindari konsumsi berita terlalu banyak yang membuat kita merasa overwelm dan cemas. Alih-alih, cobalah untuk mengambil informasi terbaru yang selaras dengan kondisi kita, sehingga kita tetap up to date terkait situasi terbaru di sekitar kita.

Selain itu, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional jika merasa tidak mampu mengatasi masalah mental sendiri. Psalmoloogi Dwi Surya Putra, S.Psi, M.Si, menganjurkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika merasa terus merasa tertekan dan khawatir. “Mencari bantuan profesional tidak akan membuat kita lemah. Sebaliknya, bantuan tersebut dapat memberikan kita solusi yang tepat untuk mengatasi masalah mental yang sedang dirasakan,” ungkapnya.

Dalam kondisi pandemi saat ini, menjaga kesehatan mental tidak hanya penting untuk individu, tetapi juga penting untuk keberlangsungan hidup bersama. Melalui upaya ini, kita dapat membantu meredakan stres dan kecemasan yang ditemukan di sekitar kita dan menciptakan lingkungan yang lebih positif dan sehat secara mental.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengungkapkan, “Kesehatan tidak hanya melibatkan keseimbangan nutrisi tubuh, tetapi juga keseimbangan nutrisi pikiran dan perasaan. Mengembangkan ketahanan mental dan spiritual sangat penting untuk menghadapi situasi yang sulit.”

Jadi, meskipun hidup dalam masa pandemi tidaklah mudah, tetapi kita dapat melakukan upaya untuk menjaga kesehatan mental. Cobalah untuk menjaga rutinitas harian, hindari konsumsi berita berlebihan, dan mencari bantuan profesional jika dibutuhkan. Jangan lupa untuk saling mendukung dan menguatkan di masa sulit ini. Bersama-sama, kita dapat mengatasi tantangan mental dan fisik di masa pandemi ini.

Menjadi Lebih Bahagia dengan Psikologi Positif


Psikologi positif adalah cabang psikologi yang mengkaji hal-hal yang dapat membuat seseorang mampu menjadi lebih bahagia dan berarti dalam hidupnya. Memiliki pemahaman yang baik tentang psikologi positif dapat membantu seseorang untuk menghadapi masalah hidup dengan lebih baik dan mengembangkan diri dengan lebih baik.

Menjadi lebih bahagia dengan psikologi positif bukanlah sesuatu yang sulit dicapai. Salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif. Opray Winfrey, salah satu tokoh terkenal di Amerika Serikat, pernah berkata, “Tidak pernah terlambat untuk mulai hidup yang bahagia.”

Cara lain untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang membawa rasa syukur, seperti keluarga, teman, dan keberhasilan yang telah diraih. Hal ini akan membantu seseorang untuk memandang hidup dengan sudut pandang yang lebih positif.

Menurut Martin Seligman, seorang psikolog terkenal yang dikenal dengan konsep “flourishing”, kebahagiaan bukanlah sekedar kenyamanan atau kesenangan, tetapi juga perasaan yang berasal dari pemenuhan keinginan, pengembangan diri, dan meraih tujuan hidup.

Dalam psikologi positif, seseorang harus memfokuskan pada kekuatan dan kelebihannya, bukan kekurangannya. Menurut Barbara Fredrickson, seorang ahli psikologi positif, semua orang memiliki kekuatan dan kelebihan, dan memfokuskan pada kelebihan tersebut akan membawa rasa percaya diri dan merasa bahagia.

Membangun hubungan sosial yang baik juga merupakan kunci penting dalam mencapai kebahagiaan. Menurut Sonja Lyubomirsky, seorang psikolog sosial terkenal, merawat hubungan sosial dapat memberikan manfaat psikologis, seperti merasa dihargai dan memiliki perasaan keberhasilan.

Menjadi lebih bahagia dengan psikologi positif bukanlah sesuatu yang instan, tetapi bisa dicapai dengan konsistensi dan disiplin pada perubahan pikiran dan perilaku. Oleh karena itu, selalu berusaha untuk terus mengembangkan diri dan mengambil tindakan yang mengarah ke arah kebahagiaan dan keberhasilan.

Referensi:
1. Winfrey, Opray. (n.d). “Oprah’s Life Advice Will Change Your Future.” Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=p2qxM9o0A70
2. Seligman, Martin. (n.d). “What Is Positive Psychology?” Retrieved from https://www.verywellmind.com/what-is-positive-psychology-2794959
3. Fredrickson, Barbara. (2001). “The role of positive emotions in positive psychology: The broaden-and-build theory of positive emotions.” American Psychologist, 56(3), 218-226.
4. Lyubomirsky, Sonja. (2008). “The How of Happiness: A Scientific Approach to Getting the Life You Want.” Penguin Group.

Perbedaan Gender dalam Asertivitas di Indonesia


Perbedaan Gender dalam Asertivitas di Indonesia masih menjadi isu yang relevan hingga saat ini. Asertivitas sendiri dibutuhkan untuk menyampaikan pendapat kita dengan tegas namun tetap sopan dan menghargai pendapat orang lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam berasertivitas, terlebih lagi jika kita mempertimbangkan faktor gender.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Wahyu Nuryanto, dosen Psikologi Universitas Islam Indonesia, menyatakan bahwa pemahaman mengenai asertivitas pada pria dan wanita bisa sangat berbeda. “Pada umumnya, pria lebih lugas dan tegas dalam berasertivitas, sedangkan wanita memiliki kecenderungan untuk lebih halus dan bergantung pada faktor emosional,” ujarnya.

Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa satu tindakan lebih baik daripada yang lainnya. Dalam konteks budaya Indonesia, dimana masih terjadi stereotip gender yang kuat, seorang wanita yang terlalu berasertivitas dapat dianggap sebagai wanita yang kasar dan tidak sopan. Sementara pria yang tidak cukup asertif dapat dianggap sebagai lemah dan tidak berwibawa.

Namun, tidak selalu demikian. Seorang wanita yang berasertivitas dan tegas pun dapat tetap meraih kesuksesan di berbagai bidang. Demikian pula dengan pria yang lebih lembut dan sensitif, hal ini tidak akan mengurangi kredibilitas dan integritas mereka.

Tidak ada yang salah dengan perbedaan gender dalam asertivitas, selama hal tersebut tidak menimbulkan diskriminasi dan merugikan pihak lain. Kita perlu memahami bahwa setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya dengan cara yang sesuai dengan kepribadian dan preferensinya masing-masing.

Sebagai individu, kita perlu memperkuat kemampuan kita untuk berasertivitas tanpa melupakan nilai-nilai positif yang ada dalam budaya Indonesia. Sebagai masyarakat, kita perlu terus mendorong kesetaraan gender dan menghargai perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

Dalam bahasan ini, perlu disebutkan juga mengenai agama sebagai faktor yang mempengaruhi asertivitas seseorang. Dr. Ahmad Najib Burhani, dosen Departemen Psikologi UIN Jakarta, menyatakan bahwa konsep asertivitas dalam Islam meliputi keberanian dalam menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain. “Islam mengajarkan untuk berbicara dengan lembut namun tegas, sehingga tidak merugikan pihak lain,” ujarnya.

Dalam hal ini, kita dapat mengambil inspirasi dari nilai-nilai positif agama untuk memperkuat kemampuan asertif kita tanpa melupakan sensitivitas serta menghargai perbedaan gender dan budaya yang ada di Indonesia.

Dalam rangka memperkuat kemampuan asertif, banyak sumber yang menyediakan latihan dan tips. Seperti yang diutarakan oleh psikolog Malti Bhojwani dalam bukunya, “Don’t Think of a Blue Ball”: “Hal pertama yang harus dipelajari adalah mengenali hak-hak kita, kemudian belajar menyampaikan pendapat kita dengan tegas, namun tetap dalam batas-batas respek,” katanya.

Dengan meningkatkan kemampuan asertif, kita akan lebih percaya diri dan dapat memperoleh kesuksesan baik di lingkungan personal maupun profesional. Perbedaan gender dalam asertivitas mungkin akan selalu ada, namun yang penting adalah tetap menghargai perbedaan tersebut dan memperkuat kemampuan asertif kita tanpa merugikan pihak lain.

Mental Health: Tantangan Besar bagi Tes Kesehatan di Indonesia


Tantangan besar bagi tes kesehatan di Indonesia adalah mengatasi masalah kesehatan mental. Meskipun demikian, masih banyak masyarakat di Indonesia yang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental mereka.

Menurut Dr. Michael Hyder, seorang ahli psikologi klinis, “Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan, namun seringkali diabaikan oleh masyarakat.” Hal ini terbukti dari data yang menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% masyarakat Indonesia yang pernah menjalani tes kesehatan mental.

Penelitian juga menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi merupakan penyebab utama kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental. Dr. Ananda, seorang dokter spesialis jiwa menambahkan, “Orang dengan pendidikan tinggi dan penghasilan yang lebih baik cenderung lebih sadar akan kesehatan mental mereka daripada mereka yang kurang bersosialisasi.”

Kurangnya fasilitas dan dukungan dari pemerintah juga menjadi tantangan lain yang dihadapi tes kesehatan di Indonesia. Pada 2019, hanya ada sekitar 500 dokter spesialis jiwa di seluruh Indonesia, padahal jumlah penduduknya mencapai 267 juta. Hal ini tentu saja akan memengaruhi kualitas tes kesehatan mental yang dapat diberikan kepada masyarakat.

Namun demikian, tidak ada yang mustahil untuk mengatasi masalah kesehatan mental. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mengadakan program-program kesehatan mental baik di tingkat nasional maupun lokal. Hal ini penting untuk memperkenalkan pentingnya menjaga kesehatan mental di masyarakat.

Selain itu, para dokter dan ahli kesehatan mental juga telah mengembangkan tes-tes kesehatan mental yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat. Sebagai contoh, tes-tes kesehatan mental online yang dapat dilakukan melalui smartphone atau komputer.

Kesehatan mental adalah masalah yang sah dan harus diprioritaskan. Melalui kerja sama antara pemerintah, dokter, dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Sebagai masyarakat, mari kita mulai menempatkan kesehatan mental sebagai prioritas nomor satu dalam hidup kita.

Mengunakan Strategi Psikologi Terbalik untuk Meningkatkan Daya Tarik Anda


Menggunakan Strategi Psikologi Terbalik untuk Meningkatkan Daya Tarik Anda

Bagi sebagian orang, menjadi menarik bagi lawan jenis atau orang sekitar adalah sesuatu yang sangat penting. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang serta memudahkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Namun, bagaimana caranya agar kita terlihat lebih menarik?

Salah satu strategi yang dapat kita gunakan adalah dengan menggunakan psikologi terbalik. Psikologi terbalik merupakan teknik yang bertujuan untuk mengubah pola pikir seseorang secara terbalik. Konsep ini memperkenalkan ide bahwa dengan mengambil langkah-langkah terbalik dari apa yang seharusnya dilakukan, kita bisa mencapai hasil yang lebih baik.

Dalam konteks meningkatkan daya tarik, psikologi terbalik dapat diaplikasikan dengan merubah pola perilaku kita terhadap orang lain. Ali Mattu, seorang psikolog klinis mengatakan, “ketika orang berusaha untuk menyenangkan lawan jenis atau orang lain, mereka seringkali terlihat seperti orang yang sangat meminta perhatian, yang akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Namun, dengan psikologi terbalik, kita akan fokus pada tanggapannya terhadap diri kita sendiri.”

Jadi, bagaimana cara melakukan strategi psikologi terbalik untuk meningkatkan daya tarik kita?

1. Jangan terlihat seperti orang yang mencari perhatian
Ketika bertemu dengan orang lain, jangan terlihat meminta perhatian. Ali Mattu mengatakan, “Anda tidak perlu mendominasi percakapan atau terlihat preoccupied ketika berbicara dengan seseorang. Sebagai gantinya, cobalah untuk memberikan ruang dan waktu bagi pasangan bicara Anda.”

2. Gunakan bahasa tubuh yang positif
Bahasa tubuh juga berperan penting dalam meningkatkan daya tarik kita. Cobalah untuk menggunakan bahasa tubuh yang positif seperti senyum dan kontak mata. Hal ini akan memberikan kesan positif dan terbuka dalam interaksi dengan orang lain.

3. Tampilkan kelebihan Anda secara alami
Psikologi terbalik juga dapat diaplikasikan pada cara kita menampilkan kelebihan yang kita miliki. Ali Mattu mengatakan, “Jangan memaksakan diri untuk menunjukkan kelebihan Anda dengan cara yang berlebihan. Sebaliknya, biarkan orang lain melihat kelebihan Anda secara alami melalui interaksi yang Anda lakukan.”

4. Jadilah diri sendiri
Yang terakhir dan paling penting adalah, jadilah diri sendiri. Psikologi terbalik bukan berarti memaku diri pada pola perilaku tertentu, namun merupakan teknik untuk membantu kita untuk merubah cara kita dalam berinteraksi dengan orang lain. Dengan mempertahankan jati diri, kita akan lebih mudah diterima dan dihargai oleh orang lain.

Secara keseluruhan, menggunakan strategi psikologi terbalik memang dapat membantu meningkatkan daya tarik kita. Namun, perlu diingat bahwa teknik ini tidak dapat digunakan untuk memperdaya orang lain. Sebab, kejujuran dan sikap tulus dalam berinteraksi tetap menjadi kunci penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang sekitar.

Referensi:
Psychology Today. (2017, February 28). How to Use Reverse Psychology to Improve Yourself. https://www.psychologytoday.com/us/blog/brain-babble/201702/how-use-reverse-psychology-improve-yourself
Dombeck, M. J. (2007, June 6). Flirting and Dating – How to Flirt Effectively Using the Power of Reverse Psychology. https://www.mentalhelp.net/blogs/flirting-and-dating-how-to-flirt-effectively-using-the-power-of-reverse-psychology/

Pelatihan Assertiveness di Brisbane: Belajar Memiliki Sikap Tegas dan Percaya Diri


Pelatihan Assertiveness di Brisbane: Belajar Memiliki Sikap Tegas dan Percaya Diri

Halo selamat datang di artikel saya kali ini yang bertema Pelatihan Assertiveness di Brisbane: Belajar Memiliki Sikap Tegas dan Percaya Diri. Sebelum mulai membahas topik ini, mari kita bahas dulu apa itu assertiveness. Assertiveness merupakan keberanian seseorang untuk mengekspresikan keinginan, pendapat, dan perasaannya dengan jelas dan tegas, tanpa merugikan orang lain dan merendahkan diri sendiri.

Banyak orang yang menganggap bahwa sikap assertive bersifat negatif karena dianggap arogan dan egois. Namun sebenarnya, sikap assertive diperlukan bagi setiap orang untuk dapat memudahkan dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Karenanya, assertion training atau pelatihan assertiveness menjadi penting untuk membantu seseorang meningkatkan keberaniannya dalam berbicara atau bersikap tegas dan percaya diri.

Pelatihan assertiveness di Brisbane menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan sikap tegas dan percaya diri. Melalui pelatihan ini, Anda akan belajar bagaimana berbicara dengan jelas dan tegas, tanpa harus menghina atau merendahkan orang lain atau diri sendiri. Selain itu, Anda juga akan belajar bagaimana menjaga rasa percaya diri dan meningkatkan kepercayaan diri.

Menurut Ekowati Wahyu Nur Cahyati, psikolog klinis di Surabaya, “Pelatihan assertiveness sangat penting untuk membantu seseorang dalam mengatasi masalah sikap pasif atau agresif yang umumnya dilakukan dalam berkomunikasi. Sehingga seseorang mampu mempertahankan haknya tanpa harus mengorbankan hak orang lain.”

Pelatihan ini biasanya dilakukan melalui simulasi atau praktek langsung. Ini dilakukan agar peserta pelatihan benar-benar dapat merasakan dan memahami bagaimana assertiveness dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan assertiveness di Brisbane juga dilengkapi dengan berbagai teknik dan strategi untuk bersikap tegas dan percaya diri, serta bagaimana mengatasi situasi sulit atau konflik yang mungkin timbul.

Tak hanya itu, hasil yang diperoleh dari pelatihan ini sangatlah berguna. Dengan belajar bersikap tegas dan percaya diri, maka seseorang akan menjadi lebih percaya diri dan mampu mengekspresikan diri dengan lebih baik. Selain itu, seseorang akan lebih mudah berkembang dan meningkatkan kemampuan interpersonalnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai Pelatihan Assertiveness di Brisbane: Belajar Memiliki Sikap Tegas dan Percaya Diri. Pentingnya sikap assertive dalam kehidupan sehari-hari sangatlah besar, sehingga kita perlu belajar untuk bersikap tegas dan percaya diri. Jangan sampai kita terjebak dalam sikap pasif atau agresif yang hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Referensi:
– https://www.psychologytoday.com/us/basics/assertiveness
– https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201801/what-is-assertiveness-and-why-is-it-important
– https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/assertiveness-training#undefined
– https://www.habitat.co.id/blog/pentingnya-assertive-untuk-kebahagiaan-bagaimana-mencapainya

Menelusuri Stigma: Pandangan Baru tentang Kesehatan Mental di Indonesia


Menelusuri Stigma: Pandangan Baru tentang Kesehatan Mental di Indonesia

Kesehatan mental adalah aspek penting bagi kesejahteraan manusia. Sayangnya, stigma yang melekat di dalam masyarakat membuat orang-orang lebih memilih untuk menyembunyikan masalah kesehatan mental mereka. Hal ini menjadi tantangan besar di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pandangan baru untuk mengatasi stigma yang melekat pada kesehatan mental.

Menurut Lisa DeLeon, seorang psikolog dari Texas A&M University, stigma yang melekat pada kesehatan mental berdampak negatif pada individu yang memiliki masalah kesehatan mental. Selain itu, stigma tersebut juga menghambat akses seseorang untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. “Stigma juga membuat orang yang memiliki masalah kesehatan mental merasa malu dan tidak nyaman dalam mengungkapkan perasaan mereka,” kata DeLeon.

Hal ini juga diperkuat oleh Dr. Feny Utami, Kepala Bagian Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang menyatakan bahwa stigma masih menjadi hambatan utama dalam pengobatan kesehatan mental di Indonesia. “Banyak orang Indonesia masih merasa malu untuk mencari bantuan ketika mengalami masalah kesehatan mental. Mereka takut dihakimi, dijauhi atau diasingkan dari masyarakat,” ujarnya.

Untuk mengatasi stigma tersebut, diperlukan pandangan baru dalam menghadapi masalah kesehatan mental di Indonesia. Oleh karena itu, Dr. Feny Utami menyarankan agar masyarakat mulai memahami dan menghargai pentingnya kesehatan mental. “Kita harus belajar menerima bahwa kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan meremehkan orang yang mengalami masalah kesehatan mental,” ucapnya.

Menjadi penting bagi kita sebagai masyarakat untuk dapat mengenali dan menyadari bahwa masalah kesehatan mental bukanlah hal yang memalukan. Sebaliknya, masalah ini harus dianggap sebagai suatu kondisi medis yang membutuhkan perhatian dan perawatan serius. Dengan memandangnya seperti itu, kita dapat memulai untuk menghilangkan stigma dan membuka dialog terbuka mengenai kesehatan mental.

Menurut Dr. Feny, “kita harus menghilangkan stigma bahwa orang yang mengalami masalah kesehatan mental menjadi tidak normal atau bahkan dianggap terlalu lemah.” Oleh karena itu, diharapkan adanya perubahan pemikiran dan pandangan masyarakat tentang masalah kesehatan mental di Indonesia.

Dengan adanya pandangan baru terkait kesehatan mental, diharapkan stigma yang melekat pada masalah ini dapat dihilangkan. Hal ini tidak hanya akan memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental, tetapi juga akan membantu mereka untuk lebih mudah dalam mencari dan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Melalui kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental, diharapkan masyarakat dapat membuka diri dan berbicara dengan lebih terbuka mengenai masalah kesehatan mental. Kita semua perlu berperan aktif dalam mengatasi stigma dan menumbuhkan kesadaran tentang kesehatan mental di Indonesia.

Referensi:
– “The Stigma of Mental Health: How to Break Down Barriers to Care” – Texas A&M University
– “Stigma, rintangan utama bagi penyembuhan kesehatan mental” – CNN Indonesia
– “Stigma dan Persepsi Keluarga, Penghalang Utama Perawatan Kesehatan Mental” – Tempo.co.

Psikologi Kognitif: Konsep dan Definisi


Psikologi Kognitif: Konsep dan Definisi

Psikologi kognitif adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang proses mental manusia dalam memperoleh, menyimpan, memproses, dan menggunakan informasi. Konsep ini mencakup beberapa aspek seperti persepsi, perhatian, ingatan, pemikiran, dan bahasa.

Menurut John R. Anderson, seorang ahli psikologi kognitif dari Universitas Carnegie Mellon, Psikologi kognitif dapat diartikan sebagai “Cabang psikologi yang mempelajari proses mental yang mendasari perilaku manusia”.

Dalam psikologi kognitif, terdapat beberapa konsep seperti memori jangka pendek, visuospatial, dan episodik. Menurut Eysenck dan Keane (2000), memori jangka pendek adalah “mempertahankan informasi untuk beberapa detik hingga beberapa menit sebelum akhirnya hilang”. Sementara itu, memori visuospatial adalah kemampuan seseorang untuk memproses dan mempertahankan informasi visual dan spasial. Sedangkan, memori episodik adalah memori tentang kejadian atau peristiwa dari pengalaman hidup seseorang.

Teori psikologi kognitif mengacu pada proses kognitif yang terjadi dalam pikiran manusia dan bagaimana pikiran ini diproses untuk membuat keputusan atau bertindak sesuai dengan situasi. Menurut Robert J. Sternberg, seorang ahli psikologi dari Universitas Cornell, “Para psikolog kognitif mencoba memahami bagaimana pikiran manusia melakukan kognisi, yaitu, membentuk representasi tentang dunia dan memperhatikan, mengingat, atau mengambil keputusan tentang objek di dunia itu”.

Psikologi kognitif juga memiliki aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, psikoterapi, dan desain produk. Misalnya, dalam pendidikan, pendekatan psikologi kognitif dapat membantu pengajar dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.

Dalam artikel yang diterbitkan oleh Journal of Cognitive Psychology, David R. Moore dan Ian Neath menjelaskan, “Belajar psikologi kognitif membantu pengajar mengembangkan pengajaran yang efektif dan meningkatkan pengalaman belajar siswa”.

Dalam kesimpulan, Psikologi kognitif merupakan konsep penting dalam psikologi yang mencakup banyak aspek proses mental manusia. Teori psikologi kognitif membahas tentang bagaimana pikiran manusia melakukan kognisi dan memiliki aplikasi dalam berbagai bidang. Dengan memahami konsep ini, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang perilaku manusia dan cara-cara untuk meningkatkan kualitas hidup.

Referensi:

Anderson, J. R. (2010). Cognitive psychology and its implications. Macmillan International Higher Education.

Eysenck, M. W., & Keane, M. T. (2000). Cognitive psychology: A student’s handbook. Psychology Press.

Moore, D. R., & Neath, I. (2011). Cognitive psychology in the classroom (2nd ed.). Psychology Press.

Sternberg, R. J. (2016). Cognitive psychology. Cengage Learning.

Tes Kompetensi Asertivitas: Pengukur Kesuksesan Profesional Anda


Tes Kompetensi Asertivitas: Pengukur Kesuksesan Profesional Anda

Anda pasti pernah mendengar istilah asertif, bukan? Asertif adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, atau perasaannya secara tegas dan lugas, namun tetap memperhatikan hak dan perasaan orang lain. Bagaimana dengan asertifitas? Asertifitas adalah kemampuan untuk bertindak secara asertif.

Banyak orang yang beranggapan bahwa anggota tim yang agresif akan lebih bersinar di kantor, namun itu tidak selalu benar. Faktanya, anggota tim yang asertif lebih cenderung mengatur pihak mereka untuk keberhasilan dalam pekerjaan, sehingga meningkatkan kinerja, motivasi, dan karyawan yang bahagia di kantor. Karena itulah, Tes Kompetensi Asertifitas menjadi penting bagi kesuksesan karir Anda.

Tes Kompetensi Asertifitas adalah tes yang mengukur kemampuan seseorang dalam bertindak asertif dengan pertanyaan dan studi kasus. Hasilnya akan mengukur seberapa besar Anda dapat mengungkapkan opini, pikiran, atau perasaan dengan jelas dan efektif, tanpa menjadi terlalu agresif atau pasif.

Menurut Asertifitas.com, tes ini bertujuan untuk membantu seseorang meningkatkan kemampuan komunikasi assertive, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan profesional, relasional, atau keluarga. Tes ini juga berguna untuk mengevaluasi diri sendiri dan meningkatkan keterampilan asertifitas, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi.

Dalam dunia bisnis, keterampilan asertifitas sangat diperlukan, karena karyawan yang asertif dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi di tempat kerja. Seorang manajer yang asertif, misalnya, dapat mengatur timnya secara efektif dan menghindari konflik di antara anggota tim.

Dr. Steve Mcgraw, psikolog bisnis dan penulis terkenal, menyatakan bahwa, “Kemampuan asertifitas dapat menghasilkan kolaborasi yang lebih baik, meningkatkan angka penjualan, dan melibatkan lebih banyak ide kreatif yang dapat membantu Anda dalam Anda mencapai kesuksesan.”

Karena itulah, tes kompetensi asertifitas harus menjadi prioritas bagi Anda yang ingin mencapai kesuksesan professional dan pekerjaan yang lebih produktif. Dengan menguji dan meningkatkan keterampilan asertifitas, Anda dapat membawa manfaat besar dalam kehidupan pribadi dan bisnis.

Jadi, jangan ragu untuk mencoba Tes Kompetensi Asertifitas. Buat rencana kerja untuk meningkatkan skor asertifitas Anda dan lihat bagaimana keterampilan baru ini memberikan keuntungan dalam segala aspek hidup Anda. Ingatlah bahwa keterampilan asertifitas merupakan keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan, dan apabila Anda bekerja terus-menerus untuk mengembangkan diri, Anda pasti akan mencapai kesuksesan melalui keterampilan ini.

Perkuat Kesehatan Mental Anda Dengan Kutipan Yang Memberi Inspirasi


Salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan adalah kesehatan mental. Kesehatan mental menjadi sangat penting dalam menopang keseimbangan emosional dan kebahagiaan dalam hidup. Ada berbagai cara untuk merawat kesehatan mental Anda, salah satunya dengan mengambil inspirasi dari kutipan-kutipan kalimat yang menginspirasi.

Kutipan-kutipan yang memberi inspirasi tentunya bisa berasal dari banyak sumber, antara lain dari tokoh-tokoh terkenal dunia atau bahkan dari para ahli kesehatan mental. Salah satu contoh kutipan inspiratif adalah dari Maya Angelou, seorang penyair, novelis, dan aktivis hak sipil terkenal dunia yang pernah mengatakan: “I can be changed by what happens to me. But I refuse to be reduced by it.” Kutipan ini mengajarkan bahwa kita semua pasti mengalami rintangan dalam hidup, namun pilihan kita dalam menanggapinya yang akan menentukan nasib kita.

Selain itu, ada juga kutipan dari Benjamin Franklin: “An investment in knowledge pays the best interest.” Kutipan ini menekankan pentingnya belajar dan mengembangkan pengetahuan dalam menjalani hidup. Menurut ahli kesehatan mental, belajar dan meningkatkan pengetahuan bisa membantu kita untuk meredakan stres dan menciptakan perasaan lega.

Sebuah penelitian oleh Wellcome Trust di Inggris menunjukkan bahwa yang menunjukkan bahwa cara termudah untuk meningkatkan kesehatan mental Anda adalah melalui olahraga dan meditasi. Penelitian tersebut menemukan bahwa jalan terbaik untuk mengurangi risiko gangguan mental adalah kombinasi olahraga aerobik dan yoga atau meditasi.

Tapi, tentu saja, mencari inspirasi melalui kutipan tidaklah cukup. Kita juga perlu membuka diri untuk menerima bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat. Terkadang, hal-hal kecil seperti berbicara dengan teman atau keluarga bisa membantu kita merasa lebih baik. “Ketika Anda menghadapi stres atau kecemasan, sangat penting untuk mencari pertolongan dari orang yang Anda percayai,” kata Dr. Steven Taylor, psikolog terkenal.

Dalam rangka untuk memperkuat kesehatan mental, kita harus belajar untuk mengelola stres dan mengembangkan coping mechanisms yang sehat. Hal ini bisa meliputi peduli pada diri sendiri, menjadi lebih fleksibel terhadap perubahan dalam hidup, dan belajar untuk melepaskan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Dalam kata-kata Nassim Nicholas Taleb: “You cannot control what happens to you, but you can control your attitude toward what happens to you, and in that, you will be mastering change rather than allowing it to master you.”

Jadi, apapun jenis kutipan yang Anda pilih, penting untuk diingat bahwa perjuangan Anda untuk meningkatkan kesehatan mental jauh lebih penting daripada hanya mencapai tujuan tertentu. Ini adalah proses yang berkelanjutan, dan dengan bersikap terbuka terhadap belajar dan berkembang, kita bisa mencapai keseimbangan hidup yang lebih bahagia.

Apa Itu Psikologi? Pengertian dan Sejarahnya di Indonesia


Apa Itu Psikologi? Pengertian dan Sejarahnya di Indonesia

Psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia, pikiran, dan perasaan. Psikologi memiliki banyak cabang, seperti psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi industri, dan masih banyak lagi. Psikologi sangat penting untuk dipelajari karena manusia sebagai makhluk sosial sangat dipengaruhi oleh psikologi dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah psikologi di Indonesia dimulai pada tahun 1953 dengan dibentuknya Jurusan Psikologi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia. Sejak saat itu, pengembangan ilmu psikologi di Indonesia semakin berkembang pesat. Banyak universitas di Indonesia yang membuka jurusan psikologi, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Surabaya.

Menurut Prof. Dr. Sri Kurniati, M.Si., Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, “Psikologi mempelajari berbagai aspek mengenai manusia, misalnya tentang cara berpikir, perilaku, emosi, dan suasana hati.” Psikologi sangat penting dalam membantu manusia memahami perilaku diri sendiri maupun orang lain dan membantu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan.

Dalam bidang kesehatan, psikologi klinis sangat membantu dalam penanganan masalah psikis dan mental seseorang. Misalnya, dalam penanganan depresi, kecemasan, dan stres. Menurut dr. Yoga Ambari, Sp.KJ(K), Psikiater dan Direktur Utama Rumah sakit Jiwa terbaik di Jakarta, “Psikologi klinis adalah ilmu yang membantu orang untuk dapat mengatasi berbagai permasalahan kesehatan mental dan memperoleh kebahagiaan hidup yang lebih optimal.”

Selain itu, psikologi sosial juga sangat penting dalam membantu dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Misalnya, dalam pemahaman tentang diskriminasi, rasisme dan intoleransi sosial di masyarakat.

Secara keseluruhan, psikologi sangat penting dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan kita. Berbagai aspek yang dipelajari dari psikologi dapat membantu manusia memahami dirinya sendiri dan orang lain sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengatasi berbagai masalah yang ada.

Referensi:
– Sri Kurniati, Psikologi UI. [Online]. Tersedia di https://www.ui.ac.id/guru/sri-kurniati-m-si/. [Diakses pada 1 Juli 2021].
– Yoga Ambari, Direktur Utama RS Jiwa Jakarta. [Online]. Tersedia di https://www.rsjiwajakarta.com/direktur-utama/. [Diakses pada 1 Juli 2021].

Tanda-Tanda Kurangnya Identitas Diri dan Kepastian Diri


Identitas diri dan kepastian diri merupakan hal yang penting bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan. Ketika seseorang memiliki identitas diri dan kepastian diri yang kuat, ia akan lebih mudah menentukan tujuan hidupnya, mengambil keputusan, dan mengatasi masalah yang dihadapinya. Namun, ada beberapa tanda-tanda kurangnya identitas diri dan kepastian diri yang seringkali diabaikan oleh banyak orang.

Tanda pertama kurangnya identitas diri adalah rasa tidak percaya diri. Seseorang yang tidak memiliki identitas diri yang kuat akan cenderung meragukan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Hal ini akan membuatnya sulit untuk mengambil keputusan dan menghadapi tantangan dalam hidupnya.

“Tidak memiliki identitas diri yang kuat dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional individu tersebut,” ujar psikolog Aaron Beck.

Tanda kedua kurangnya identitas diri adalah ketidakjelasan dalam tujuan hidup. Seseorang yang tidak memiliki identitas diri yang kuat akan sulit menentukan tujuan hidupnya. Hal ini akan membuatnya kehilangan arah dalam hidup dan merasa tidak berarti.

“Tanpa identitas yang jelas, seseorang akan kesulitan menemukan tujuan hidupnya. Identitas diri yang kuat membantu individu untuk menentukan nilai-nilai dan tujuan hidup yang penting bagi dirinya,” ujar psikolog Erik Erikson.

Tanda ketiga kurangnya identitas diri adalah sering bergantung pada orang lain. Seseorang yang tidak memiliki identitas diri yang kuat akan cenderung bergantung pada pendapat dan keputusan orang lain. Hal ini akan membuatnya sulit untuk mengambil tanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

“Tidak memiliki identitas diri yang kuat akan membuat seseorang mudah terpengaruh dan bergantung pada orang lain. Hal ini dapat mengurangi kemampuan individu untuk mandiri dan bertanggung jawab atas keputusannya sendiri,” ujar psikolog Jean Piaget.

Tanda pertama kurangnya kepastian diri adalah mudah merasa cemas dan khawatir. Seseorang yang tidak memiliki kepastian diri yang kuat akan cenderung merasa tidak yakin dengan kemampuan dan potensinya. Hal ini akan membuatnya mudah merasa cemas dan khawatir terhadap segala hal.

“Ketika seseorang tidak yakin dengan dirinya sendiri, ia akan mudah merasa cemas dan takut terhadap segala hal. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional individu tersebut,” ujar psikolog Carl Rogers.

Tanda kedua kurangnya kepastian diri adalah sulit mengambil keputusan. Seseorang yang tidak memiliki kepastian diri yang kuat akan sulit memilih di antara pilihan yang ada. Hal ini akan membuatnya kehilangan kontrol atas hidupnya sendiri.

“Ketidakpastian dalam diri seseorang dapat membuatnya sulit mengambil keputusan dan mengambil langkah tegas dalam hidupnya. Hal ini dapat membuat individu tersebut merasa tidak berdaya dalam menghadapi masalah,” ujar psikolog Alfred Adler.

Untuk mengatasi kurangnya identitas diri dan kepastian diri, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami nilai-nilai, kepercayaan, dan kepribadian yang dimiliki. Selain itu, membentuk tujuan hidup yang jelas dan mengambil keputusan secara mandiri juga sangat penting untuk menjaga identitas diri dan kepastian diri yang kuat.

“Mengetahui diri sendiri dan memiliki identitas diri yang kuat merupakan dasar dari kesejahteraan mental dan emosional. Jika Anda mengalami kesulitan dalam hal ini, jangan malu untuk meminta bantuan dari orang lain atau profesional yang berpengalaman,” ujar psikolog B.F. Skinner.

Dalam menjalani hidup, memiliki identitas diri dan kepastian diri yang kuat sangatlah penting. Dengan mengenali tanda-tanda kurangnya identitas diri dan kepastian diri, kita dapat lebih mudah menemukan solusi dan langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional kita.

Pentingnya Kata-Kata Mental Health dalam Menjaga Kesehatan Mental


Pentingnya Kata-Kata Mental Health dalam Menjaga Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak bisa diabaikan. Hal ini terkait dengan kemampuan seseorang dalam mengatasi stress, menjaga keseimbangan emosional, dan meningkatkan kualitas hidup secara umum. Berbicara tentang pentingnya kesehatan mental, maka kata-kata mental health menjadi salah satu kunci yang penting. Mengapa demikian? Kata-kata ini memiliki kekuatan untuk menyadarkan dan memotivasi seseorang dalam menjaga kesehatan mentalnya.

Dalam konteks ini, menurut Dr. Dean Ornish, seorang ahli kesehatan terkenal, “Kata-kata membentuk pikiran dan pikiran membentuk kebiasaan. Namun, apa yang ada di benak kita lebih memegang pengaruh besar dalam kehidupan kita daripada kebiasaan atau perilaku yang kita lakukan.” Oleh karena itu, kata-kata mental health bisa menjadi kunci untuk membangun pola pikir dan kebiasaan yang sehat bagi kesehatan mental.

Tidak hanya itu, kata-kata ini juga dapat menjadi sumber inspirasi dan dukungan bagi mereka yang sedang mengalami masalah kesehatan mental. Menurut The National Alliance on Mental Illness (NAMI), kata-kata positif bisa menciptakan daya tahan mental yang kuat dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. NAMI bahkan memiliki kampanye #StigmaFree, yang menekankan pentingnya memperhatikan bahasa yang kita gunakan terkait kesehatan mental.

Pentingnya kata-kata mental health juga ditekankan oleh Lisa Olivera, seorang jurnalis dan aktivis kesehatan mental. Ia mengatakan, “Kita harus mengucapkan kata-kata yang bijak dan inspiratif untuk membantu mengatasi stigma terkait kesehatan mental.” Lisa Olivera juga menyarankan untuk menggunakan kata-kata yang tidak meremehkan atau mengecilkan masalah kesehatan mental. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang membuka diskusi, memberikan dukungan, dan memperlihatkan pengertian tanpa menghakimi.

Sebagai contoh, istilah “gila” atau “crazy” yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dapat memperkuat stigma terkait kesehatan mental. Oleh karena itu, The Mighty, sebuah platform media online yang berfokus pada kesehatan mental, menyarankan untuk menggunakan istilah yang lebih netral dan menghilangkan kata-kata yang negatif. Istilah “mental illness” bisa diganti dengan “mental health condition” atau “mental health challenge.”

Kata-kata juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang berjuang melawan masalah kesehatan mental. Dalam kampanye #BellLetsTalk, Bell Canada mengajak masyarakat untuk berbagi pengalaman mereka terkait kesehatan mental dan menggunakan tagar ini untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan. Tagar ini menjadi viral dan menjadi sumber motivasi bagi banyak orang yang merasa terisolasi dan kesepian.

Kesimpulannya, kata-kata mental health menjadi penting untuk menjaga kesehatan mental kita. Kata-kata ini dapat membangun pola pikir dan kebiasaan yang sehat, menjadi sumber dukungan dan inspirasi, serta menghilangkan stigma yang terkait dengan kesehatan mental. Oleh karena itu, kita semua harus berusaha untuk menggunakan kata-kata yang bijak dan positif dalam melihat kesehatan mental, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain di sekitar kita.

Psikologi Pendidikan: Pentingnya Memahami Proses Belajar dan Mengajar


Psikologi Pendidikan: Pentingnya Memahami Proses Belajar dan Mengajar

Belajar dan mengajar merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh setiap manusia sepanjang hidupnya. Namun, apakah kita pernah memikirkan tentang bagaimana proses belajar dan mengajar yang benar-benar efektif dan efisien? Inilah yang menjadikan pentingnya pemahaman tentang psikologi pendidikan.

Psikologi pendidikan adalah bidang studi yang menggabungkan antara psikologi dan pendidikan. Secara sederhana, psikologi pendidikan bertujuan untuk memahami proses belajar dan mengajar yang terjadi pada individu dari berbagai usia dan keadaan. Dalam hal ini, pemahaman tentang psikologi pendidikan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Seorang ahli psikologi pendidikan, Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, menyatakan bahwa pemahaman tentang psikologi pendidikan penting bagi siapa saja yang ingin efektif dalam belajar dan mengajar. “Psikologi pendidikan membantu dalam memahami karakteristik individu dalam belajar dan bagaimana cara mengajarkan secara efektif kepada mereka,” ujar Yusufhadi Miarso.

Pemahaman tentang psikologi pendidikan juga penting bagi para pendidik untuk memilih metode dan pendekatan yang tepat dalam mengajar. Dalam hal ini, Dr. H. Djamaluddin Ancok, MS selaku Guru Besar Psikologi Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, menyatakan bahwa “Psikologi pendidikan menjadi landasan dalam pemilihan metode dan pendekatan yang tepat dalam mengajar. Sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.”

Bagaimana dengan proses belajar yang efektif?

Seorang ahli psikologi pendidikan, Dr. S. Syamsu Yusuf, menyatakan bahwa proses belajar yang efektif melibatkan berbagai faktor, di antaranya adalah kognitif, emosional, dan sosial. “Belajar yang efektif harus melibatkan kognitif, emosional, dan sosial. Kognitif adalah kemampuan berpikir dan memahami, sedangkan emosional adalah pengaturan perasaan dan motivasi. Sementara sosial adalah interaksi dengan orang lain dalam belajar,” ujarnya.

Dalam hal ini, peran guru atau pendidik menjadi sangat penting dalam proses belajar. Seorang guru yang memahami karakteristik individu dalam belajar dapat memilih metode dan strategi yang tepat dalam melibatkan aspek kognitif, emosional, dan sosial dalam proses belajar. Dalam hal ini, Dr. H. Djamaluddin Ancok, MS menyatakan bahwa “Seorang pendidik harus memahami karakteristik siswa dalam belajar. Seperti, preferensi belajar, kemampuan, sikap, motivasi, serta emosi dari siswa.”

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pemahaman tentang psikologi pendidikan masih terbilang kurang. Seorang ahli psikologi pendidikan, Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, menyatakan bahwa “Masih banyak pendidik yang belum memahami psikologi pendidikan secara utuh. Padahal, pemahaman psikologi pendidikan akan membantu mereka dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.”

Oleh karena itu, kita sebagai pendidik atau pelajar harus memperhatikan pentingnya pemahaman tentang psikologi pendidikan dalam proses belajar dan mengajar. Pemahaman yang baik tentang psikologi pendidikan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses belajar dan mengajar.

Referensi:

– Miarso, Yusufhadi. 2007. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: PT. Bumi Aksara
– Ancok, Djamaluddin. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
– Yusuf, S. Syamsu. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Pelatihan Asertivitas di Perth: Mengembangkan Kemampuan Komunikasi yang Efektif


Pelatihan asertivitas di Perth menjadi populer di kalangan masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasinya. Pelatihan ini merupakan solusi bagi mereka yang merasa kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan asertivitas dalam berkomunikasi.

Mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, banyak orang mencari pelatihan asertivitas di Perth sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya.

Menurut Susan Heathfield, kontributor pada The Balance Careers, “asertivitas merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan keinginan dengan jelas dan tegas tanpa mengancam atau merusak hubungan dengan orang lain.”

Dalam pelatihan asertivitas di Perth, peserta akan belajar bagaimana cara mengaplikasikan asertivitas dalam berkomunikasi. Mereka akan mempelajari teknik-teknik seperti mengemukakan pendapat dengan sopan, menghindari konfrontasi, dan menemukan solusi bersama dalam sebuah permasalahan.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan hubungan dengan orang di sekitar mereka. Selain itu, pelatihan asertivitas juga dapat membantu peserta mengatasi masalah yang berhubungan dengan stres dan kecemasan.

Menurut Dr. Judith Orloff, seorang ahli psikologi, “asertivitas membantu kita dalam mengatasi rasa takut dan kekhawatiran ketika berkomunikasi dengan orang lain. Dengan mengaplikasikan asertivitas, kita dapat membuka diri untuk lebih terbuka dan jujur dalam berkomunikasi.”

Pelatihan asertivitas di Perth menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasinya. Melalui pelatihan ini, peserta dapat mempelajari teknik-teknik asertivitas yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasi, pelatihan asertivitas di Perth dapat menjadi solusi yang tepat.

Masalah Kesehatan Mental Adalah Hal Penting yang Harus Diperhatikan


Jika Anda berpikir bahwa masalah kesehatan mental bukan hal yang penting untuk diperhatikan, maka Anda harus memikirkannya lagi. Masalah kesehatan mental sama pentingnya dengan masalah kesehatan fisik, bahkan lebih penting lagi.

Masalah kesehatan mental adalah masalah yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, seperti kinerja di tempat kerja, hubungan interpersonal, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Walau begitu, sayangnya justru banyak orang yang tidak memperhatikan masalah ini.

Seorang psikolog, Dr. Susan Krauss Whitbourne, pernah mengatakan bahwa “Jika Anda memiliki masalah kesehatan mental, Anda akan lebih cenderung mengalami stress dan kegelisahan, serta memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat atau menjalankan tugas-tugas harian.”

Benar sekali, masalah kesehatan mental dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Namun, sayangnya masih banyak orang yang memandang remeh masalah ini. Beberapa menganggapnya sebagai hal yang sepele dan bisa diatasi dengan sendirinya. Padahal, masalah kesehatan mental seringkali membutuhkan perawatan dan penanganan khusus.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Komisi Nasional Indonesia untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental masih dianggap sebagai stigma dan dipandang sebelah mata. Bahkan, masih banyak orang yang menyembunyikan masalah kesehatan mental yang mereka alami.

Padahal, untuk memperbaiki kondisi dan meningkatkan kualitas hidup, menghadapi dan menangani masalah kesehatan mental perlu menjadi hal yang lebih diperhatikan. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. John M. Grohol, seorang psikolog klinis dan pendiri Psych Central, “menangani masalah kesehatan mental sejak dini memungkinkan seseorang memiliki hidup yang lebih seimbang dan produktif di masa depan.”

Maka dari itu, mari angkat kesadaran kita tentang masalah kesehatan mental dan mulai memperhatikan orang-orang di sekitar kita. Tidak perlu merasa malu untuk mencari bantuan dan dukungan ketika membutuhkannya. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Wakil Ketua Komnas HAM, Sandrayati Moniaga, “tidak ada yang salah dalam merawat kesehatan mental kita sendiri, bahkan seharusnya menjadi prioritas.”

Referensi:
– https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201609/why-mental-health-is-important-every-stage-life
– https://www.psychologytoday.com/us/blog/inside-out-outside-in/201605/how-important-is-mental-health
– https://www.thejakartapost.com/life/2019/12/17/experts-urge-more-awareness-on-mental-health-care.html

Psikologi Warna: Pengaruh Warna Terhadap Persepsi dan Emosi


Psikologi Warna: Pengaruh Warna Terhadap Persepsi dan Emosi

Warna memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Setiap warna memberikan nuansa dan pengaruhnya terhadap suasana hati, emosi, dan bahkan perilaku kita sehari-hari. Peran dan pengaruh warna dalam psikologi digunakan dalam banyak bidang, seperti psikologi klinis, pemasaran, dan desain grafis.

Psikologi Warna adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh warna pada kesadaran, emosi, dan perilaku manusia. Warna mempengaruhi cara kita menafsirkan dan merespon lingkungan. Setiap warna memiliki arti dan maksud yang berbeda bagi setiap orang, tergantung pada persepsi dan budaya mereka.

Menurut Ahli Psikologi, Carl Jung, warna dapat menjadi sarana untuk ‘mengungkapkan dan mengekspresikan identitas kita.’ Warna seringkali digunakan untuk mengekspresikan identitas pribadi dan membantu menentukan perasaan seseorang.

Berdasarkan penelitian, warna juga dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Warna cerah seperti kuning, merah, dan oranye cenderung membuat orang merasa bahagia dan bersemangat, sedangkan warna gelap seperti hitam dan abu-abu cenderung membuat orang merasa sedih dan suram. Penelitian juga menunjukkan bahwa warna dapat membantu membangkitkan ingatan dan emosi.

Pengaruh warna pada persepsi dan emosi juga sangat penting dalam bidang pemasaran dan desain grafis. Warna digunakan secara strategis untuk menarik perhatian orang, membangun merek, dan menciptakan pengalaman pengguna yang baik. Warna dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan pembeli, dan dapat menjadi faktor yang menentukan keberhasilan produk dan bisnis.

Dalam desain grafis, pemilihan warna yang tepat dapat meningkatkan kejelasan pesan dan membantu membangun identitas merek yang kuat. Psikologi warna adalah satu alat yang efektif untuk membantu para desainer dan pemilik usaha dalam memilih warna yang tepat dan menciptakan pengalaman pengguna yang baik.

Sebagai kesimpulan, Psikologi Warna adalah bidang yang sangat menarik dan penting dalam ilmu psikologi. Warna mempengaruhi persepsi dan emosi kita, dan memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai perencana, desainer, atau pemilik bisnis, pemahaman tentang psikologi warna akan membantu Anda dalam memilih warna yang tepat untuk menciptakan pengalaman pengguna yang optimal, membuka jalan menuju kesuksesan.

Referensi:

1. Jung, C. G. (1972). Man and his Symbols. Doubleday.
2. Satwika, K. W. (2011). Psikologi Warna: Pengaruh Warna terhadap Emosi dan Perilaku. Jurnal Penelitian DanPembelajaran IPS, 1(2), 1–12.
3. Zollinger, M., & Hogg, M. K. (2018). The Psychology of Color: A Review of the Evidence. Journal of Consumer Psychology, 28(1), 11–43.

Quote dari pakar Desain Grafis, Paula Scher: “Anda bisa memiliki informasi dan konten yang sangat bagus, tapi jika warnanya salah, orang tidak akan melihatnya. Ini adalah desain grafis, ini bukan ilmu roket.”

Pelatihan Assertiveness di Singapura untuk Menjadi Lebih Terampil dalam Berbicara


Pelatihan Assertiveness di Singapura untuk Menjadi Lebih Terampil dalam Berbicara

Apakah Anda sering merasa takut atau kurang percaya diri saat berbicara di depan umum? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Banyak orang memiliki masalah dalam hal ini, terutama jika mereka memiliki posisi kepemimpinan atau sering diminta berbicara di depan umum.

Hal tersebut dapat berdampak pada karir dan kehidupan sosial kita. Oleh karena itu, pelatihan assertiveness di Singapura dapat menjadi solusi tepat bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan berbicara Anda.

Menurut Dr. Carol Fleming, seorang pakar komunikasi, “Assertiveness adalah keterampilan berbicara dengan jelas dan mengungkapkan pendapat Anda dengan yakin dan efektif tanpa membahayakan diri sendiri atau orang lain.”

Dalam pelatihan assertiveness, Anda akan belajar cara mengkomunikasikan kebutuhan, ide, dan pendapat Anda tanpa menyinggung atau mengintimidasi orang lain. Ini penting terutama di tempat kerja, di mana konflik interpersonal tidak jarang terjadi.

Selain itu, pelatihan assertiveness juga dapat membantu Anda mengembangkan kepercayaan diri yang diperlukan dalam situasi yang menegangkan, seperti presentasi atau wawancara pekerjaan.

“Assertiveness membantu kita merasa lebih percaya diri ketika berbicara dengan seseorang yang lebih unggul dan memungkinkan kita untuk merespon dengan tepat dalam situasi yang menantang,” kata Jamie Fessler, seorang pelatih kepemimpinan dan pengembangan diri.

Singapura adalah tempat yang tepat untuk pelatihan assertiveness karena ini adalah salah satu negara dengan industri terbesar di Asia. Sebagai pusat keuangan dan bisnis, Singapura memiliki banyak peluang untuk berkembang dan belajar dalam berkomunikasi. Pelatihan assertiveness di Singapura dapat membantu para profesional untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berbicara dan memimpin tim.

Menurut Lorraine Wong, seorang pengajar yang berbasis di Singapura, “Assertiveness membantu individu untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk berkomunikasi, bekerja sama dan memperkenalkan diri dengan percaya diri dan rasa hormat terhadap orang lain.”

Jangan ragu untuk mengikuti pelatihan assertiveness di Singapura jika Anda ingin meningkatkan kemampuan berbicara dan memimpin tim Anda. Dalam rangka mencapai karir yang sukses dan hidup yang bahagia, keterampilan assertiveness sangat diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain. Jadi, mulailah menumbuhkan kepercayaan diri Anda dan berbicaralah dengan yakin menggunakan assertiveness.

Mental Health: Memahami Penyakit yang Tidak Kelihatan


Mental Health: Memahami Penyakit yang Tidak Kelihatan

Mental health, atau kesehatan mental, adalah salah satu aspek yang penting dalam hidup kita. Namun, masih banyak orang yang meremehkan pentingnya menjaga kesehatan mental. Padahal, kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kita tidak bisa melihat penyakit mental dengan mata telanjang, namun resiko terserang penyakit mental bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tentang penyakit mental dan bagaimana kita dapat menghadapi dan mencegah penyakit ini.

Menurut Dr. Steve Maraboli, seorang motivational speaker, “mental health is a complex combination of a person’s cognitive, emotional, and behavioural well-being”. Kesehatan mental adalah kombinasi dari kesehatan kognitif, emosional, dan perilaku seseorang. Segala sesuatu yang kita rasakan, pikirkan, dan lakukan, berkaitan dengan kesehatan mental kita.

Sayangnya, banyak orang yang enggan membicarakan masalah mental health. Mereka merasa malu atau takut dicap sebagai orang yang lemah. Namun, sebenarnya, berbicara tentang masalah mental health dan mencari bantuan profesional adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Kita harus memahami bahwa mengalami masalah mental health sama seperti mengalami masalah kesehatan fisik, seperti flu atau sakit kepala. Menurut Dewi Tjakrawinata, seorang psikolog, “tidak ada yang salah dengan mencari bantuan. Hal yang penting adalah kita mampu memecahkan masalah dan mencapai kesehatan mental yang baik”.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang, seperti faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup. Beberapa penyakit mental yang sering terjadi adalah depresi, kecemasan, dan bipolar disorder. Gejala dari penyakit mental ini bisa berbeda-beda setiap individu, namun ada beberapa ciri-ciri umum yang harus kita waspadai. Misalnya, perubahan perilaku yang drastis, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa disukai, gangguan tidur, atau perasaan putus asa dan sedih yang terus menerus.

Namun, bagaimanapun, kita semua dapat melakukan beberapa hal untuk menjaga kesehatan mental kita. Beberapa tips yang bisa dilakukan, antara lain mengatur pola tidur yang baik, berolahraga secara teratur, mencari kegiatan yang menyenangkan, dan berbicara dengan orang terdekat ketika memerlukan bantuan atau dukungan. Sebagai kata penutup, Dr. David Satcher, seorang ahli kesehatan, mengatakan, “there is no healthwithout mental health”. Jadi, mari kita jaga kesehatan mental kita sama seperti kita menjaga kesehatan fisik kita, dan kita akan menikmati hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Referensi:
1. Maraboli, Steve. 2019. Mental Health. Diambil dari: https://www.goodreads.com/quotes/tag/mental-health
2. Tjakrawinata, Dewi. 2020. Menjaga Kesehatan Mental Anda. Diambil dari: https://www.alodokter.com/menjaga-kesehatan-mental-anda
3. Satcher, David. 2021. Mental Health. Diambil dari: https://www.brainyquote.com/topics/mental-health

Psikologi Uang: Mengapa Perilaku Keuangan Kita Berbeda-beda?


Psikologi uang merupakan bidang yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola keuangan, termasuk pola pengeluaran dan investasi. Namun, mengapa perilaku keuangan kita bisa sangat berbeda-beda?

Menurut Dr. Wisnu Edi Prayitno, psikolog uang dan ekonom, faktor utama yang memengaruhi perilaku keuangan seseorang adalah pengalaman masa lalu. “Pengalaman masa lalu yang kita alami, baik itu pengalaman positif atau negatif, akan memengaruhi cara kita mengelola keuangan,” ujar Dr. Wisnu.

Selain pengalaman masa lalu, faktor lain yang memengaruhi perilaku keuangan adalah kultur dan lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia cenderung lebih konsumtif dibandingkan masyarakat Jepang yang lebih mengutamakan tabungan.

Menurut ahli psikologi keuangan, Brad Klontz, perilaku keuangan seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi emosional mereka. “Jika seseorang sedang merasa stress atau cemas, mereka cenderung mengambil keputusan yang buruk terkait dengan keuangan,” ujarnya.

Namun, bukan berarti perilaku keuangan seseorang tidak bisa diubah. Dr. Wisnu menyarankan untuk membangun pola pikir yang positif terkait dengan keuangan dan belajar untuk mengatur keuangan dengan baik.

“Seseorang yang memiliki pola pikir yang baik terhadap keuangan akan cenderung lebih teratur dalam mengelola keuangan dan memprioritaskan hal-hal yang penting,” jelasnya.

Selain itu, ada juga teknik-teknik khusus yang dapat dilakukan untuk mengubah perilaku keuangan, seperti mengatur anggaran, mengurangi hutang, dan berinvestasi dengan cerdas.

“Belajar psikologi uang dapat membantu seseorang untuk memahami pola pikir mereka terkait dengan keuangan dan dapat membantu mereka untuk mengubah perilaku keuangan yang tidak sehat,” tutup Dr. Wisnu.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor seperti pengalaman masa lalu, kultur, lingkungan, dan kondisi emosional memengaruhi perilaku keuangan seseorang. Namun, dengan pola pikir yang baik dan pembelajaran psikologi uang yang tepat, setiap orang dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik dan cerdas.

Apa Itu Kemampuan Assertiveness dan Bagaimana Menerapkannya?


Apa Itu Kemampuan Assertiveness dan Bagaimana Menerapkannya?

Kemampuan assertiveness adalah kemampuan untuk mengambil tindakan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan jelas dan tegas tanpa melanggar hak-hak orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan assertiveness sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan mencegah konflik. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan ini dan seringkali takut untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya.

Menerapkan kemampuan assertiveness bukanlah hal yang mudah. Diperlukan sikap yang tegas dan percaya diri agar dapat dengan nyata menyampaikan pikiran, perasaan, serta kebijakan yang tepat. Selain itu, mendengarkan dan merespon dengan bijak saat menerima kritik dan umpan balik juga merupakan langkah penting dalam membangun kemampuan assertiveness.

Menurut psikolog Lisa Firestone, “assertiveness involves speaking up for oneself in a way that is honest and respectful of others. It means being open to others’ opinions but standing firm in your own beliefs and communicating them with confidence.” Ini sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat.

Bagaimana kita dapat mempraktikkan kemampuan assertiveness dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita lihat beberapa tips yang dapat membantu:

1. Berbicara dengan tegas dan jelas
2. Jangan takut untuk mengatakan “tidak” jika memang perlu
3. Dengarkan dengan baik dan respon secara bijak
4. Sabar dan terbuka terhadap kritik dan umpan balik
5. Tetap berdiri di atas keyakinan Anda dengan cara yang sopan dan damai

Mengembangkan kemampuan assertiveness membutuhkan waktu dan latihan. Namun, dengan mempraktikkan langkah-langkah ini secara konsisten, kita bisa menjadi lebih percaya diri, membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, dan mewujudkan tujuan hidup yang lebih besar.

Sebagai kesimpulan, kemampuan assertiveness adalah hal yang penting untuk dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan tersebut, kita dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, serta kebijakan dengan jelas dan tegas, dan juga merespons dengan bijak saat menerima kritik dan umpan balik. Mari terus berlatih dan berbuat yang terbaik!

Memahami Tes Kesehatan Mental di Indonesia: Keuntungan dan Prosesnya


Memahami Tes Kesehatan Mental di Indonesia: Keuntungan dan Prosesnya

Tes kesehatan mental di Indonesia semakin penting dilakukan untuk mendeteksi sekaligus mencegah berbagai masalah kesehatan mental di masyarakat. Dalam konteks psikologi, uji kesehatan mental merupakan langkah yang penting dalam menentukan status kesehatan mental seseorang. Menurut dr. Made Indrawan, SpKJ (K), “Uji kesehatan mental sangat penting dalam menentukan diagnosis dan perencanaan pengobatan selanjutnya.”

Proses tes kesehatan mental di Indonesia biasanya melibatkan wawancara, observasi, tes psikologi, maupun pemeriksaan neurologis. Tahap wawancara ini bertujuan untuk mengetahui riwayat medis dan psikologis seseorang. Observasi dilakukan untuk melihat berbagai indikator perilaku yang dapat mencerminkan kondisi mental seseorang. Sedangkan uji psikologi menilai berbagai fungsi kognitif dan psikososial seseorang.

Menurut Wan Ismail, seorang psikolog senior yang juga dosen Universitas Pendidikan Sultan Idris, “Proses tes kesehatan mental sebaiknya diarahkan pada pendekatan yang holistik. Selain faktor fisik, aspek psikologis dan sosial juga perlu diperhatikan dalam menilai kesehatan mental seseorang.”

Ada beberapa jenis tes kesehatan mental yang dapat dilakukan di Indonesia, seperti tes IQ, tes kepribadian, tes stres, tes kecemasan, maupun tes depresi. Hasil tes tersebut kemudian digunakan untuk menentukan diagnosis dan perencanaan terapi ke depannya.

Salah satu keuntungan dari melakukan tes kesehatan mental adalah dapat mendeteksi dini adanya masalah kesehatan mental. Dengan begitu, masalah tersebut dapat segera ditangani sebelum semakin parah dan membutuhkan penanganan yang lebih intensif. “Uji kesehatan mental menjadi penting karena orang dengan gangguan mental yang tidak terdeteksi cenderung tidak mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” kata dr. Made Indrawan.

Selain itu, tes kesehatan mental juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental. “Masyarakat harus mengerti bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” kata psikolog Wan Ismail.

Dalam konteks pelayanan kesehatan, tes kesehatan mental di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Menurut data WHO pada 2019, hanya ada 3,95 psikiater per 100.000 populasi Indonesia. Kekurangan tenaga medis yang spesialis di bidang kesehatan mental menyebabkan akses terhadap pelayanan kesehatan mental masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.

Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mental, diharapkan pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat memperkuat pelayanan kesehatan mental di Indonesia. “Tes kesehatan mental menjadi jembatan awal dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan mental,” kata dr. Made Indrawan.

Melalui tes kesehatan mental, diharapkan masyarakat Indonesia semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan mental mereka demi kualitas hidup yang lebih baik. Mari jaga kesehatan mental kita sejak dini!

Referensi:

1. D. S. Savio, dkk. (2016). Holistic Approach to Mental Health Assessment. International Journal of Research in Medical Sciences. 4(12), 5017-5023.

2. Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Kesehatan Jiwa Nasional 2018.

3. WHO. (2019). World Health Statistics 2019: Monitoring Health for the Sustainable Development Goals. Geneva: WHO.

4. Yusof, R. M., & Wan Ismail, W. S. (2009). The importance of psychological assessment in the mental health field. The Malaysian Journal of Medical Sciences. 16(2), 1-4.

Psikologi Uang dan Bagaimana Hal Ini Mempengaruhi Kebahagiaan Anda


Psikologi Uang atau juga dikenal sebagai perilaku keuangan adalah studi tentang cara manusia memilih, menggunakan, dan mengelola uang mereka. Sebagian besar orang menganggap keuangan sebagai sesuatu yang serius dan membosankan, namun sebenarnya pengambilan keputusan keuangan dapat memengaruhi kebahagiaan seseorang.

Menurut sebuah studi oleh Bank of America, 73% responden menyatakan bahwa keuangan memengaruhi kebahagiaan mereka secara signifikan. Maka, penting bagi kita untuk memahami bagaimana psikologi uang dapat mempengaruhi kebahagiaan kita.

Salah satu cara psikologi uang mempengaruhi kebahagiaan kita adalah dengan membuat keputusan yang tidak tepat dalam mengelola uang. Seperti terlalu banyak berutang atau membuat pembelian impulsif. Hal ini akan membuat kita merasa khawatir, stres, dan tidak tenang. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Brad Klontz, profesor keuangan di Creighton University, “Ketika kita membuat keputusan keuangan yang buruk, kita menjadi kecanduan merasa cemas dan khawatir.”

Namun, tidak hanya keputusan keuangan yang buruk yang dapat mempengaruhi kebahagiaan kita. Kesadaran finansial juga dapat mempengaruhi perasaan kita. Berdasarkan survei oleh MetLife, hanya 36% orang Amerika yang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang yang sadar finansial. Orang-orang yang tidak sadar finansial dapat merasa tidak nyaman dan cemas tentang uang mereka, yang mengurangi kebahagiaan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memusatkan perhatian pada kesehatan keuangan kita dan kesadaran finansial sebagai cara untuk meningkatkan kebahagiaan. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Elizabeth Dunn, profesor psikologi di University of British Columbia, “Orang yang lebih bahagia lebih cenderung mengelola uang mereka secara hati-hati dan lebih sadar, dan memiliki tujuan keuangan jangka panjang yang lebih jelas.”

Selain itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa uang bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan dalam hidup kita. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Ryan T. Howell, profesor psikologi di San Francisco State University, “Jumlah uang yang kita miliki tidak setara dengan kebahagiaan yang kita dapatkan dari pengeluaran tersebut. Hal yang mempengaruhi kebahagiaan adalah bagaimana uang itu digunakan.”

Dalam rangka meningkatkan kebahagiaan kita melalui psikologi uang, kita harus belajar untuk menjadi lebih sadar dengan keputusan keuangan kita dan menggunakan uang kita secara bijak untuk mencapai tujuan jangka panjang kita. Sebagai individu, kita harus fokus pada kebahagiaan dan kesehatan keuangan kita secara bersamaan.

Uang dapat menjadi sumber kebahagiaan, tetapi hanya jika kita memahami psikologi di balik pengambilan keputusan keuangan. Sebagai yang diungkapkan oleh Michael Norton, profesor di Harvard Business School, “Dalam urusan kebahagiaan, memang benar bahwa uang tidak bisa membeli semua, tetapi kita masih bisa membeli banyak hal yang membuat kita bahagia.” Jadi, mari kita mulai belajar bagaimana cara mengelola uang kita dengan bijak dan meningkatkan kebahagiaan kita secara keseluruhan.

Pelatihan Asertivitas Bisnis: Memiliki Kepercayaan Diri untuk Mencapai Sukses


Pelatihan Asertivitas Bisnis: Memiliki Kepercayaan Diri untuk Mencapai Sukses

Banyak orang yang menganggap kepercayaan diri adalah faktor utama dalam mencapai kesuksesan. Namun, faktanya tidak semua orang memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk dapat mengambil keputusan dengan tegas dan berani mengambil risiko. Oleh karena itu, pelatihan asertivitas bisnis menjadi penting bagi mereka yang ingin meningkatkan kepercayaan dirinya dalam berbisnis.

Asertivitas merupakan sikap yang sangat penting dalam berbisnis. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, asertif diartikan sebagai sikap yang tegas, pantang menyerah, dan tidak mudah dikendalikan orang lain. Dalam konteks bisnis, asertivitas bisa diartikan sebagai proses belajar untuk mengambil keputusan yang tepat, mengungkapkan pendapat dengan jelas, dan menjalin hubungan baik dengan mitra bisnis.

Saat ini, banyak lembaga yang menyelenggarakan pelatihan asertivitas bisnis. One Day Academy, misalnya, menyelenggarakan pelatihan asertivitas bisnis untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbisnis. Menurut Founder One Day Academy, Harry Satria, pelatihan ini sangat berguna bagi mereka yang ingin meningkatkan asertivitas dan kepercayaan dirinya. “Dalam pelatihan ini, peserta akan belajar bagaimana menjadi pribadi yang tegas, mengambil keputusan yang tepat, dan menjalin hubungan bisnis yang baik,” katanya.

Selain itu, pelatihan asertivitas bisnis juga dapat membantu peserta mengatasi rasa takut dan kecemasan dalam berbisnis. Menurut psikolog dan konsultan bisnis, Dr. Jansen Manansang, “Banyak orang yang gagal dalam berbisnis karena terlalu takut untuk mengambil risiko. Pelatihan asertivitas bisnis dapat membantu peserta mengatasi rasa takut dan kecemasan dalam berbisnis.”

Dalam pelatihan asertivitas bisnis, peserta juga akan dilatih untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif. Hal ini bisa membantu peserta memperluas jaringan bisnis dan menjalin hubungan yang baik dengan mitra bisnis. Menurut pelatih asertivitas bisnis, Dian Nurmela, “Komunikasi yang baik dan efektif sangat penting dalam berbisnis. Dalam pelatihan asertivitas bisnis, peserta akan dilatih untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, sehingga membantu mereka memperluas jaringan bisnis dan menjalin hubungan yang baik dengan mitra bisnis.”

Dalam dunia bisnis, kepercayaan diri merupakan modal utama untuk mencapai kesuksesan. Dengan kepercayaan diri yang cukup, seseorang dapat mengambil keputusan dengan tegas, menjalin hubungan bisnis yang baik, dan menjalankan usahanya dengan lebih efektif. Oleh karena itu, pelatihan asertivitas bisnis menjadi penting sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berbisnis.

Referensi:
– https://onedayacademy.id/courses/asertivitas-bisnis
– https://www.bisnis.com/karier/read/20200722/228/1268087/tingkatkan-asertivitas-dalam-bisnis
– https://www.kontan.co.id/news/kepercayaan-diri-yang-tinggi-kunci-sukses-di-dalam-bisnis

5 Tips Mengatasi Stres Kerja ala Tesla


Stres kerja merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh para pekerja. Begitu juga dengan para karyawan di Perusahaan otomotif Amerika Serikat, Tesla. Namun, ada beberapa Tips Mengatasi Stres Kerja ala Tesla yang bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

1. Prioritaskan waktu untuk istirahat
Sama seperti banyak perusahaan di Silicon Valley, Tesla mendorong karyawan untuk mengambil waktu istirahat yang cukup. Elon Musk, CEO Tesla, bahkan menginstruksikan karyawan untuk tidur di kantor jika mereka merasa lelah. “Jangan ragu untuk tidur di Tesla. Kami benar-benar ingin para karyawan kami merasa nyaman dan produktif,” kata Musk.

2. Olahraga teratur
Tesla juga mendorong karyawan untuk berolahraga secara teratur. “Kami ingin para karyawan kami sehat, bahagia, dan produktif. Olahraga adalah cara yang sangat baik untuk meredakan stres dan menjaga kesehatan,” kata ADrian Perica, President Tesla Global Investment.

3. Berkomitmen untuk waktu istirahat dengan keluarga
Setelah bekerja dengan keras di Tesla, karyawan perlu meluangkan waktu dengan keluarga dan teman-teman untuk melepaskan stres. “Bekerja di Tesla bisa sangat menantang, jadi penting bagi karyawan untuk menyesuaikan keseimbangan antara kerja dan waktu keluarga,” kata Doug Field, Mantan Vice President Vehicle Programs Tesla.

4. Fokus pada manfaat dari pekerjaan Anda
Tesla menyediakan banyak peluang untuk berkembang dan belajar bagi para karyawan. Terlepas dari tantangan dan tugas yang sulit, para karyawan dapat melihat manfaat dari pekerjaan mereka untuk memotivasi mereka dalam mengatasi stres. “Dengan memahami tujuan akhir dari pekerjaan, karyawan dapat memotivasi diri mereka sendiri dengan fokus pada manfaat yang akan mereka dapatkan,” kata Ingrid Eide, Psikolog Organisasi.

5. Jangan ragu untuk meminta bantuan
Terakhir, jika stres terus mengganggu aktivitas kerja Anda, jangan ragu untuk meminta bantuan. Tesla menyediakan banyak sumber daya dan dukungan bagi karyawan yang membutuhkan bantuan. “Jangan merasa malu untuk meminta dukungan. Tidak ada yang salah dengan mengakui bahwa Anda membutuhkan bantuan untuk mengatasi stres,” kata Dr. Laura Hamill, Chief People Officer di Limeade.

Dalam mengatasi stres, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing. Namun, Tips Mengatasi Stres Kerja ala Tesla ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi stres kerja yang Anda alami. Jangan ragu untuk mengambil waktu istirahat, berolahraga, meluangkan waktu dengan keluarga, fokus pada manfaat dari pekerjaan, dan meminta bantuan jika memang diperlukan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mengalami stres kerja.

Categorized Tag Cloud

Tags

Dampak Togel Bagi Bagi Kesehatan mental